Bab 3. Perintah Kaisar

100 20 16
                                    


Jangan lupa vote dan commentnya teman-teman.

......


Dokter Gustave menegakkan punggung dengan kedua mata terpejam tangannya berpose seperti sedang berpikir.

“Di kehidupan Ku yang dulu aku seorang dokter tapi sayang aku meninggal karena terpeleset dari tangga,” Desah dokter Gustave penuh kesedihan. “Lalu saat aku bangun aku pikir aku sudah di akhirat ternyata aku berada di zaman yang berbeda dan aku terlahir kembali menjadi seorang dokter.” Lanjut Dokter Gustave dengan ceria.

“Tunggu kau tau kalau kita berada di dalam sebuah novel?” Anastasya bertanya untuk memastikan apakah dokter Gustave tahu atau tidak kalau saat ini mereka berdua terjebak dalam sebuah novel.

“Tentu! Tentu saja aku tau, tapi itu bukan masalah besar bagiku. Karena aku  berperan sebagai seorang dokter dan itu sesuai dengan keahlianku, ditambah aku ini hanyalah karakter sampingan.”  jawab enteng dokter Gustave.

Anastasya terdiam otaknya tiba-tiba berhenti, itu benar dokter Gustave tidak memiliki masalah jika harus terlahir kembali walaupun di dalam sebuah novel karena karakternya hanyalah tokoh sampingan.

“Lalu, kenapa di sekian banyak tokoh sampingan aku harus terlahir kembali sebagai Anastasya!”

“Kenapa?, Kenapa?, Kenapa?.” tangan Anastasya refleks mengguncang-guncangkan bahu Dokter Gustave.

“Aku pun tidak tahu.” Jawab Dokter Gustave dengan bergetar sebuah bintang-bintang kecil berputar di atas kepala  Dokter Gustave.

Cklek

Anastasya berhenti mengguncang-guncang bahu dokter Gustave saat mendengar suara pintu terbuka menampilkan Emy dengan kedua tangan memegang nampan berisi teh dan camilan.

Emy menyimpan nampan tersebut di atas  meja, “Nona, ada surat dari kekaisaran.” 

Emy menyodorkan surat dengan cap kekaisaran itu pada Anastasya.

Eeee, Surat kematian ku kenapa datang begitu cepat.”

Anastasya membuka surat tersebut dan membacanya setelah selesai membaca isi surat itu ia meremasnya menjadi bulat dan membuangnya ke lantai.

Emy dan dokter Gustave melihat itu tidak bisa berkomentar apapun.

“Emy, siapkan gaun untuk ku pakai nanti sore jangan warna yang cerah aku ingin warna yang gelap.”

Suasana dingin mencekam memenuhi aula kekaisaran, para petinggi dan menteri pun bahkan ikut hadir dalam rapat ini.

Anastasya dan Emy memberi salam pada Kaisar dan Ratu.

“Putri Anastasya Volland aku memerintahkan dirimu untuk pergi ke medan perang! Selama satu bulan!” tanpa basa-basi Kaisar langsung memberi perintah dengan suara tegas berhasil membuat tubuh Emy yang berdiri di belakang Anastasya bergetar.

Mana bisa nonanya pergi ke tempat yang berbahaya selama satu bulan lamanya.

Ah, mengenai Anastasya sebenarnya anak ini cukup berbakat ia memiliki kekuatan sihir hitam yang begitu kuat.

“Saya menolak.” tolak Anastasya dengan enteng. Berhasil membuat para petinggi marah padanya.

“Bagaimana bisa kau menolak perintah yang mulia!” protes salah satu menteri yang ada disana.

Anastasya mengangkat bahu tidak peduli.

“Habisnya yang mulia anda lupa kalau anda bilang anda tidak peduli jika saya tidak lagi membantu dalam soal peperangan ini, karena anda sudah memiliki penyihir hebat sendiri. Yaitu, calon menantu anda kenapa anda tidak mengirimnya saja?” cetus Anastasya dengan tampang tidak bersalah.

“Kau! Kau ingin Vivian pergi ke tempat berbahaya itu!” Ludwick berdiri dari duduknya, wajah milik lelaki itu terlihat marah. Vivian berada di samping lelaki itu mencoba menenangkannya.

“Itu benar bagaimana bisa ia meminta calon Ratu kekaisaran untuk pergi ke medan perang, dasar tidak punya hati!”
Lagi-lagi bisik-bisik penuh penghinaan dilemparkan pada Anastasya.

Anastasya tidak peduli apa yang para menteri dan petinggi itu katakan, lagi pula dari awal citra asli Anastasya ini sudah jelek dan dirinya tidak berniat untuk membersihkan citra masalalu milik Anastasya. Anastasya ini tokoh antagonis maka ia akan berperan sesuai tokohnya.

“Ehem, kalau begitu Anastasya kau bisa menjadi selir pangeran Ludwick di masa depan nanti.” Kaisar pikir dengan tawaran membuat Anastasya berada di samping pangeran Ludwick akan membuat perempuan itu langsung menyetujui.

Pangeran Ludwick tidak terima ia tidak sudi menerima Anastasya sebagai selirnya. Begitu pula dengan Anastasya ia tidak sudi menjadi selir putra mahkota itu.

“Maaf yang mulia saya menolak,”

Kaisar mendengar itu ingin marah tapi ditahan.

“Tapi yang mulia, jika anda memenuhi permintaan saya mungkin saya akan menyetujui perintah anda” Lanjut Anastasya membuat Kaisar menghela nafas lega. 

“Apa yang kau inginkan, emas? Berlian? Permata? Kekuasaan? Atau gelar? Apapun bisa aku berikan”

Anastasya mendengar itu menyeringai, “Kalau begitu, aku ingin pertambangan bagian barat menjadi milikku, bukan itu saja hutannya juga ingin ku jadikan sebagai wilayah ku.”

Semua orang terkejut dengan permintaan Anastasya pertambangan terletak di hutan bagian barat itu sudah tidak beroperasi lagi ditambah hutannya juga tampak kering dan suram.

Anastasya memiliki beberapa alasan kenapa ia menginginkan hutan dan pertambangan bagian barat itu.

Alasan pertama, hutan kering dan suram itu akan ditumbuhi oleh jenis-jenis tanaman obat langka.
Alasan kedua, Di dalam pertambangan akan ditemukannya batu sihir.
Dan alasan ketiga ini paling mengejutkan, kedatangan para hewan magis.

Didalam cerita itu semua ditemukan oleh Vivian si pemeran utama ketika sedang tersesat dan memasuki hutan bagian barat. Kaisar memanfaatkan hal itu untuk menaklukan kerajaan-kerajaan.

Untung saja bagian alur novel yang penting ini masih Aku ingat, akan Ku buat kekaisaran tunduk di bawah kendali Ku.

Tapi Kaisar yang tidak tahu apa-apa tidak peduli apapun permintaan Anastasya yang terpenting sekarang anak itu mau pergi kemedan perang. “Baiklah aku setuju, sekretaris Won buatkan surat pengalihan pertambangan dan hutan bagian barat menjadi atas nama Anastasya Volland.”

Sekitar tiga menit sekretaris yang diperintahkan kembali dengan sebuah surat. Ia menyerahkan surat itu pada Anastasya.

Anastasya tersenyum senang. “Baiklah aku akan pergi kemedan perang”

Emy mendengar itu tidak percaya dengan keputusan nonanya.

“Baiklah kau akan pergi dengan Duke Aethelred dan pasukannya besok pagi.” Ucap Kaisar.

“kalau begitu saya izin untuk pamit pulang.”

Tanpa perlu mendengar ucapan Kaisar lagi, Anastasya sudah pergi melenggang keluar dari aula.

[TBC]

Semoga kalian suka ama ceritanya jangan lupa vote and comment ya teman-teman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Terlahir Kembali Sebagai Tokoh AntagonisWhere stories live. Discover now