breakfast?

5 0 0
                                    

"Argh... kenapa susah banget?" y/n menghela napas panjang. "Kenapa waktu habis cuma buat kerjain ini aja?" keluhnya, ke dirinya sendiri.

Sudah empat jam y/n berada di meja kerjanya mengerjakan tugas-tugas kuliah tapi tidak pernah terlihat ujungnya.

Y/n mengalihkan pandangan ke arah jendela. Bunyi rintik air bertabrakan dengan aspal jalan menarik perhatiannya. "Lho... sejak kapan hujan? Astaga, udah jam segini?" Y/n terkejut melihat jam dinding yang berada di sebelah jendela. Buru-buru Ia mematikan laptop dan mengambil telepon genggam dari meja dan mencari kontak seseorang.

Bin, makan ayo? laper banget ini...


Selesai mengirim pesan, Y/n kembali sibuk membereskan meja dan buku-buku untuk referensi tugasnya dari meja. Tidak berapa lama, muncul notifikasi balasan.

Udah jam brapa ini y/n? lo baru mau makan? situ vampir apa burung hantu?

y/n terkekeh membaca balasan temannya itu, senang ternyata Ia juga masih bangun.

pengennya sih vampir biar keren, tapi kayaknya gue lebih mirip zombie sekarang. di warung Mbak Kima ya Bin, tungguin aja gue sampe dateng! jangan balik duluan!!


Buru-buru Y/n mengambil jaket, payung dan ikat rambut serta beberapa lembar uang untuk bayar makanan nanti.

"Beliin Bian gak ya?" ditangannya ia memegang dua lembar dua puluh ribuan,

"Duh, tapi ini uang buat sampe besok" tentu saja selalu kendala finansial yang dihadapi y/n, si anak kos. Tapi kasian juga dia gue suruh-suruh malem-malem gini. Y/n akhirnya mengantongi kedua lembar uang tersebut dan segera keluar dari kamarnya.


Belum sampai ke depan pintu kos, tiba-tiba teleponnya berdering di sakunya.


Kenapa Bin? Jangan bilang lo beneran balik...


Enggak, kok tenang aja. Gua justru belum jalan, ini lagi nanggung nugas dikit lagi. 10 menit lagi aja ya, di Mbak Kima-nya?


Lah... lama banget Bin 10 menit? gua bisa nyetrika dua baju dulu itu mah


Hmm... yaudah 5 menit deh, 5 menit abis itu gua langsung ke kos lu aja, tungguin gua.


Oke, 5 menit ya? Awas lo bohong, tugas lo kena karma!

Iya astaga... omongannya heh! dah


Bian langsung mengakhir obrolan singkat tengah malam mereka. Y/n berjalan ke arah ruang tamu kos dan memutuskan untuk menunggu di sana. Ia menghempaskan badannya ke sofa. Merasakan tulang-tulang punggung dan lehernya yang kaku dan berat sambil mendengar suara hujan.

"Capek banget hari ini..." gumamnya sambil meletakan telapak tangan kanannya di dahi, menutup matanya yang kelelahan seharian memandangi layar laptop. Mengambil napas panjang dan melepaskannya beberapa kali untuk menenangkan diri.

***

Bunyi decit pintu kayu kos mengaburkan ritme irama napas y/n dan mengembalikannya ke realita.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

txt one shot(s)Where stories live. Discover now