Bagian 3

931 198 18
                                    

❪ NOT HUMAN ❫

Ni-ki dalam perjalanan pulang, tapi sedari tadi di perjalanan pulang ia kesal dikarenakan si sunoo yang terus mengikuti nya.

Ni-ki mencoba untuk sabar namun kesabaran nya habis melihat sunoo yang tak berhenti mengikuti nya berakhir ni-ki berhenti dan memarahi sunoo.

"ngapa lu ngikutin gue terus?" tanya ni-ki dingin tapi sunoo malah tertawa.

"aduh, rumah kita kan sekomplek gimana sih?" balas sunoo menghampiri ni-ki lalu mengusap pelan rambut ni-ki.

Sunoo kembali tertawa melihat ekspresi tak terima ni-ki, ni-ki yang merasa di permainkan berniat pergi tapi kaki nya tidak bisa di ajak kompromi.

Untuk yang kedua kali nya ni-ki tergelincir dan hampir terjatuh di sebabkan aspal yang licin, untung nya dengan sigap sunoo memegang pergelangan tangannya.

"lu gapapa?" tanya sunoo khawatir "udah gue bilang jalan nya pelan-pelan, ngeyel banget," omel sunoo.

Ni-ki terdiam dan terkejut merasakan tangan sunoo yang sedingin mayat. tapi ni-ki berspekulasi bahwa itu efek udara yang dingin.

"rumah lo di mana?" tanya sunoo.

"mau ngapain?"

"nganter elu, gue takut ntar lo kepeleset lagi."

Ni-ki menepis tangan sunoo yang masih memegang pergelangan tangannya "gak usah gue bisa pulang sendiri," ucap ni-ki lalu pergi meninggalkan sunoo di gang yang gelap.

Sunoo menggelengkan kepalanya, gak habis thinking sama jalan kerja otak nya anak jaman now.

❪ NOT HUMAN ❫

Besoknya ni-ki kembali ke restoran untuk bekerja, karena ia bekerja sebagai koki jadi ia sangat di butuhkan dan harus rajin masuk kerja.

Biasanya saat ni-ki sampai di restoran, restoran masih sepi paling hanya ada beomgyu yang sibuk beberes di sana tapi kali ini tidak, pagi-pagi seperti ini dia sudah melihat sunoo membantu beomgyu membersihkan restoran.

Biasanya orang pertama yang datang dan membantu beomgyu adalah dia sendiri tapi kali ini tampaknya dia memiliki saingan.

"eh ni-ki, sini bantuin kita," panggil beomgyu, tanpa pikir panjang ni-ki menuruti ucapan beomgyu.

Ni-ki mulai membantu membenarkan kursi-kursi dan mengelap meja sampai pada akhirnya ia harus di tinggal berdua dengan sunoo.

"bentar saya dapet telfon, kalian lanjutin aja beres-beres nya" beomgyu berjalan keluar restoran untuk mengangkat panggilan telfon dan meninggalkan ni-ki dengan sunoo.

Lagi dan lagi sunoo terjebak dengan bocil menyebalkan ini, mana hanya ada mereka berdua di dalam restoran.

"yang bener beresinnya," ucap ni-ki yang kesal melihat cara sunoo merapihkan meja.

"iya iya bawel."

Bukannya semakin benar malah semakin parah membuat ni-ki tambah emosi dan jengkel, terlebih lagi sunoo salah meletakkan menu-menu nya.

"yang bener dong!" bentak ni-ki lalu membenarkan posisi menu yang di letakkan sunoo tadi.

"heh cil, gue lebih tua dari lu, sopan dikit napa!" sunoo mulai jengkel dan sudah tak kuat mendengar mulut ni-ki yang ceplas ceplos.

"lo siapa gue sampe gue harus sopan sama lu?" tanya ni-ki dengan wajah songong.

"lo gak pernah di ajarin sopan santun sama ortu lu ya?"

Mendengar kata 'ortu' membuat amarah ni-ki semakin naik "gak usah bawa-bawa ortu gue!!"

Seseorang masuk ke dalam restoran, dia menggelengkan kepalanya setelah melihat keributan dasyat di depan matanya.

"lama-lama gue nikahin kalian berdua," ujar jay yang baru datang tapi sudah melihat kdrt di restoran.

"DIH OGAH!!" tolak keduanya.

"lagian ribut mulu, padahal baru kemaren ketemu," ucap jay lalu membantu sunoo.

"tuh bocil yang mulai duluan," ucap sunoo sambil menatap ni-ki.

Ni-ki mendengus lalu pergi ke dapur meninggalkan jay dan sunoo, seperti biasa dia akan menyiapkan bahan-bahan untuk memasak nanti.

"diemin aja sun, tuh bocah emang dari dulu kayak gitu," ucap jay.

"tapi semakin di diemin dia semakin ngelunjak bro," jawab sunoo.

"gimana ya, gue aja susah banget ngomong sama dia. lu termasuk beruntung loh bisa ngomong sama dia."

"dih najis beruntung dari mana."

"asal lo tau aja sun, hampir semua pegawai di sini gak ada yang pernah ngomong sama ni-ki alasannya karna mereka takut padahal ni-ki sama mereka tuaan mereka."

"kok bisa? perasaan muka tuh bocah gak ada serem-seremnya."

"lu gak ngerasa takut? gue aja langsung ngeri ngeliat tatapannya."

"gak tuh."

"kalian di sini mau kerja atau gibahin anak orang?" tanya sunghoon yang bekerja sebagai pelayan, asal kalian tahu sedari tadi sunghoon mendengar semua perbincangan jay dan sunoo.

"dua-duanya," balas jay sambil nyengir.

❪ NOT HUMAN ❫

Restoran di buka dan pelanggan mulai berdatangan tapi kali ini lebih ramai di banding kan dengan kemarin.

Semua orang sangat sibuk melayani para pelanggan, seperti sunoo yang sibuk melayani piring-piring kotor di wastafel yang membuat kedua tangannya hampir patah.

Sunoo sebagai remaja jompo seharusnya tidak mengambil pekerjaan ini tapi sekali lagi ini semua di lakukan demi uang.

Sunoo jadi berharap bisa hidup seperti zombie biasa, yang tidak membutuhkan uang, tempat tinggal dan pekerjaan. tapi kalau di pikir-pikir lagi seram juga ya jika sunoo menjadi zombie seperti yang ada di drama-drama nanti yang ada seluruh korea selatan menjadi zombie karena gigitannya.

Mungkin bukan seluruh korea saja yang akan menjadi zombie tapi seluruh dunia juga.

Oke mari kembali pada sunoo yang sibuk dengan piring-piring kotor nya.

"eh sunoo tolong ambilin air di sana, yang ember warna biru," suruh salah satu pegawai, sunoo mengangguk lalu segera mengambil ember yang di maksud.

Sunoo segera mengambil ember tersebut dan memberikan nya kepada orang yang menyuruhnya tadi tapi sayangnya saat berjalan ke arah orang tersebut tiba-tiba ni-ki tak sengaja menabrak nya sehingga ember yang sunoo pegang tumpah dan mengenai semua tubuhnya termasuk wajah tampannya.

Ni-ki panik dan segera meminta maaf setelah menabrak sunoo sampai semua tubuhnya basah kuyup karena ember yang dia bawa.

Tapi ada satu hal yang membuat ni-ki gagal fokus.

Ni-ki gagal fokus saat melihat tangan sunoo yang tiba-tiba di penuhi urat-urat berwarna hitam dan juga tangan sunoo sangat pucat dan dingin seperti mayat, di tangan sunoo juga ada beberapa bekas luka.

Ni-ki beralih menatap sunoo yang menunduk untuk memastikan keadaan sunoo tapi yang ni-ki lihatlah justru wajah sunoo yang putih dan juga pucat seperti tangannya.

Wajah sunoo yang ni-ki lihat sekarang seperti bukan wajah manusia.


─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───

not human ★ sunki✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant