"Ohh itu.. Mamanya Lala udah gk ada gara2 kecelakaan mau bertugas katanya"

"Yaa ampun kasihan bgt yaa dari kecil belum pernah dapet kasih sayang ibunya" Iba Gugun.

Roy menganggukkan kepala setuju dengan ucapan Gugun "Kasihan.. Pantes dia kelihatannya sayang bgt sama Lo Mau. Ohh ya btw kalau besok jadi main sama Lala gue anter aja yaa, pengen ketemu Lala lagi"

"Wahh boleh.. boleh bgt tuh lumayan ada yg nganterin gratis hehe. besok gue kabarin lagi yaa jadi berangkat jam berapanya" Roy hanya mengganggukkan kepala paham.


Keesokan harinya,

Berhubung tidak ada jadwal kuliah Maura menempati janjinya kemarin yg akan main ke rumah Lala bersama Roy. Sebelum berangkat ia sudah menghubungi Papanya Lala - Gavin.

"Udah siap Mau?" Tanya Roy yg melihat Maura jalan ke arahnya.

"Udahh nih, kita berangkat sekarang aja yaa. Bunda Rara mau berangkat dulu sama Roy" Teriaknya kepada sang bunda.

"Iyaa.. Sebentar" Jawabnya sambil berjalan menghampiri dua sejoli yg ada di ruang tamu.

Roy menyalami bunda Tari dan berucap "Kami pergi dulu yaa tan, Assalamu'alaikum" Maura pun juga melakukan hal yg sama seperti Roy.

"Iyaa.. Wa'alaikumsalam. Hati-hati dijalan"

"Siapp bundaku, Rara berangkat dulu dadahh bunda muachh" Mencium pipi bunda sambil melambaikan tangan ke arah Tari lalu menaiki mobil Roy.

Dikediaman rumah keluarga Sanjaya,

"Paa.. Mama kecini jam belapa?" Sambil menyuapkan nasi ke dalam mulut kecilnya.

"Papa juga gk tau, mungkin nanti siang mama kesini"

"Heem.. Lama ya pa anti ciang itu?" Tanya Lala polos.

"Lala.. sekarang makan, jangan ngomongin mama terus!!" Tekan Gavin dengan meninggikan nada suaranya.

Lala yg mendengarkan nada tegas papanya hanya menundukkan kepala sambil menyuap makanannya lagi "Ma-af Pa.." Cicit Lala pelan.

Gavin pun hanya mengghela nafas berat dengan pertanyaan yg dilontarkan sang anak. Kenapa harus cari mamany kalau disini sudah ada papa. Sebal Gavin

Mama Ocha melihat gelagat Gavin yg mulai kesal, langsung memberikan pengertian kepada sang cucu daripada nanti anaknya marah pagi-pagi begini.

"Cucu oma yg cantik, sekarang dimakan dulu yaa makanannya nanti mama Maura pasti kesini" Lala langsung beralih menatap oma Ocha dan mengganggukkan kepala pertanda paham.

"Maura siapa ma?" Tanya opa Surya - papa Gavin setiba sudah duduk di meja makan.

"Ituu lohh pa, yg mama bicarain kemarin mama barunya Lala" Jawabnya sambil menuangkan nasi dan lauk ke piring papa Surya.

"Sebentar lagi kita mau punya menantu lagi dong ma?" Goda papa Surya sambil melirik ke arah Gavin.

"Semoga jadi yaa pa" Timpal sang istri.

Setelah semua sudah selesai sarapan, papa Surya dan Gavin berpamitan untuk berangkat ke kantor. Sedangkan Lala bermain di taman belakang dengan bibi.

Tepat pukul 9 pagi Maura dan Roy tiba di kediaman keluarga Gavin. Sebelumnya mereka menyempatkan sarapan bubur langganan terlebih dahulu. Maka dari itu datangnya tidak sesuai dengan jam keberangkatan dari rumah Maura.
.
.

Ting tong... Ting tong...
.
.

"Assalamu'alaikum, Ma.." Menyalimi tangan mama Ocha. Karena yg membukakan pintu ya adalah beliau.

Mama MauraWhere stories live. Discover now