Tuan Putri Shouri

285 22 15
                                    

"Tuan Putri, habiskan dulu makananmu-!"

"Aku sudah kenyang! Terima kasih, Kak Ganyu! Aku pergi bermain dulu, ya!"

"Hati-hati dan jangan pergi terlalu jauh!"

"Yup!"

Gadis kecil itu melambaikan tangannya untuk yang terakhir kalinya sebelum sepenuhnya berlari dengan semangat menuju halaman belakang. Di bawah terik mentari yang bersinar, senyumnya tak kalah cerahnya, merekah di wajah yang cantik nan polos.

Dan itu semakin lebar kala matanya menangkap sosok yang dicarinya.

"Kakak Xiao!"

Dia berlari semakin kencang menuju sosok itu, bahkan dalam prosesnya hampir saja tersandung. Untung saja ketika itu terjadi jarak mereka sudah dekat dan laki-laki yang dipanggil 'Kakak Xiao' berhasil menangkapnya sebelum wajahnya mencium tanah. Sebagai gantinya, dia menabrak dada bidang seseorang.

"Tuan Putri, hati-hati!"

"Hehe. Maafkan aku, Kakak. Aku hanya terlalu bersemangat di hari pertama latihan kita!"

"Saya dapat melihat itu. Tapi tidak perlu terburu-buru. Saya akan selalu menunggu Tuan Putri di sini. Apakah Tuan Putri sudah selesai makan siang?"

"Tentu saja! Sudah mengisi tenagaku sampai penuh hari ini, jadi, ayo kita mulai saja! Bagaimana kita harus memulai? Aku sungguh tidak sabar!"

Sosok yang dipanggil 'Kakak Xiao' tak dapat menahan senyumnya kala melihat betapa antusiasnya gadis di hadapannya. Dia kemudian bertekuk lutut agar menyamai tinggi si gadis kecil, meletakkan tangannya di atas kepalanya kemudian membelainya lembut. "Tuan Putri, akhirnya Anda tumbuh besar... Subjek ini..." Pria itu mendadak tak dapat melanjutkan omongannya. Melihat anak di hadapannya yang kini sudah tumbuh sebesar ini, begitu cantik dan mempesona. Untuk menyaksikannya sendiri dengan mata kepalanya... Dia begitu terharu. Rasanya baru kemarin Xiao menggendong bayi Tuan Putri yang menangis kencang di pelukannya, sekarang dia sudah tumbuh mendekati pundaknya saja.

Tiga belas tahun lalu, dia hampir saja kehilangannya. Ketika Kaisar Tartaglia memerintahkan untuk membunuh anak ini. Bahkan jika dia dan Ganyu berusaha untuk melindunginya dengan segenap hidup mereka, mereka tidak akan bisa menyelamatkannya. Kecuali, Permaisuri sendiri yang bangun dan mencegah Kaisar. Tapi itu adalah hal yang mustahil karena tabib sendiri yang baru saja mengatakan bahwa Permaisuri telah jatuh dalam keadaan koma saat ini, dan entah sampai kapan.

Syukurnya, sebelum pedang dari salah satu penjaga berhasil memenggal kepala si bayi tak berdosa yang baru lahir, Kaisar tiba-tiba saja berubah pikiran. Menarik ucapannya.

Dia memerintahkan agar anak ini diasingkan dan tidak pernah memunculkan diri di hadapannya di masa depan, atau, dia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri saat itu juga.

Dengan itu, Ganyu dan dirinya mengajukan diri untuk merawat anak-yang-tak-diinginkan Kaisar ini. Bersama beberapa pelayan, mereka merawat dan menjaga Tuan Putri Shouri hingga sebesar sekarang di istana kecil yang terasing.

Soal namanya, Kaisar Tartaglia tidak pernah memberikannya. Itu adalah pemberian Permaisuri Zhongli di masa lalu.

Ganyu, yang dulunya adalah pelayan pribadi yang paling dekat dengan Permaisuri berkata bahwa dulu Permaisuri pernah mengatakan kepadanya, "Jika suatu hari aku memiliki anak perempuan, aku ingin memberinya nama Shouri. Aku berharap dia akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan dicintai banyak orang. "

Seperti harapan Permaisuri, putrinya telah tumbuh menjadi gadis cantik. Meskipun sangat disayangkan tanpa dia yang melihatnya.

Namun, harapannya yang lain....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Unwanted Princess [TartaLi w/ OC Child]Where stories live. Discover now