XVI. This Christmas

Mulai dari awal
                                    

Setelah mencari klinik hewan terdekat yang sudah buka, menelepon dan menjelaskan secara singkat apa yang dia tahu, Donghyuck menunggu di dalam taksi.

Saat mereka berangkat menuju klinik, Sungchan di bangku belakang taksi masih terisak, Jaemin berusaha menenangkan. Sementara ia yang duduk di bangku depan merasa canggung.

Kesimpulan dokter bahwa Juju memerlukan pemeriksaan lebih lanjut membuat si pemilik hewan tersebut semakin lemas.

Jaemin mencoba menghibur dengan membawa mereka sarapan di restoran tradisional, memesan sup hangat dan bubur. Donghyuck, ingin ikut membantu, membayar tagihannya.

"Beruntung sekali kau, Sungchan." Jaemin menepuk-nepuk pundaknya.

"Kenapa, hyung?"

"Lee Donghyuck ini mana pernah membuka dompet untuk teman-temannya, bahkan padaku yang sudah lama kenal."

Donghyuck memutar bola mata. "Jangan berlebihan, Jaem."

"Terima kasih, Donghyuck hyung."

Dia menjawab dengan anggukan sekali.

...

Donghyuck tidak tega kalau sampai hasil pemeriksaan anjing peliharaan Sungchan berakhir buruk. Anjing anak itu jenis terrier, sehingga lebih rentan pada penyakit kanker.

Beruntung dokter menyambut mereka dengan wajah lega. Sungchan juga menjadi lebih bersemangat ketika menjenguk Juju di kandangnya.

Meninggalkan klinik dengan perasaan tenang, Sungchan menggenggam tangan Donghyuck di taksi, memberi remasan singkat. "Sekali lagi, terima kasih, hyung."

Saat itu perutnya terasa diperas dari dalam.

...

Donghyuck merasa aneh sepanjang perjalanan pulang. Perutnya kacau bukan main, tubuh seolah limbung tiap kali melangkah.

Jaemin terlihat curiga ketika mereka berpisah tadi, tapi tidak menanyakan apa pun.

Dia turun dari bus, menghirup udara bulan Desember dalam-dalam. Mungkin besok turun salju, bagaimana udara terasa kontras dari hari kemarin.

"Donghyuck?"

Refleks menggigit bibir, Donghyuck menoleh ke arah sumber suara.

"Hai, hyung?"

Mark tersenyum, menghampiri dengan langkah lebar-lebar. "Dari mana?"

"Menginap di tempat Jaemin."

"Ah, Jeno sudah pulang ke rumahnya, ya?"

"Hm."

Mark berhenti sebentar, ragu. "Uhm, natal tahun ini bagaimana?"

Natal tahun lalu mereka baru saja berpisah. Meski sebenarnya wajar bila teman-teman Donghyuck tetap mengadakan acara natal, tapi semuanya memilih untuk menghabiskan hari bersama keluarga.

Tahun ini? Donghyuck tidak memikirkan rencana apa pun.

Dia mungkin sarapan bersama keluarga, lalu menonton TV sampai malam. Ibunya sudah berhenti mengharuskan mereka datang ke gereja, sehingga lebih banyak waktu kosong.

"Jeno akan tinggal bersama keluarganya sampai hari sebelum berangkat workshop. Renjun kembali ke Beijing. Sepertinya tidak akan ada acara untuk natal nanti."

Mark masih menunduk, berjalan sambil sesekali menendang kerikil yang ditemui.

"Kau sendiri bagaimana, hyung?"

"Orangtuaku berkunjung ke New York, bertemu keluarga jauh. Johnny hyung dengan keluarga Doyoung hyung, so..." Mark mengangkat bahu tidak tahu.

Bye My FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang