01. The Wedding Party

Start from the beginning
                                    

"See? That's why, gue mau nikmati masa sendiri gue ini, bodo amat dicap gak laku karena gak pernah pacaran, emang gue gak mau," ucap Jeffian.

Johnny yang merasa suasana berubah tidak nyaman segera menengahi, "ya, kita minta maaf Jeff, tapi gue harap dalam waktu dekat lo bisa nemuin seseorang yang tepat buat diri lo."

"Only if I want to," ucap Jeffian keras kepala, masih dengan pendiriannya.

Yudha mengangguk, mengangkat jempolnya pada Jeffian dan kemudian  ia menghabiskan minuman di gelasnya dan berdiri.

"Btw, gue mau cari Jisya, nanti ketemu lagi buat foto bareng Pak Chandra ya?" tanya Yudha.

Bukannya menjawab Johnny malah ikut berdiri, "eh, gue juga mau cari Jenika, pasti dia bareng Jisya."

Johnny dan Yudha pun pergi dari meja itu, meninggalkan Teno dan Jeffian yang kini saling tatap.

"Lo gak cari cewek lo juga? Si Elisa?" tanya Jeffian pada Teno, Jeffian sudah cukup biasa ditinggal oleh para bucin ini.

"Ntar lo sendiri, Jeff," ucap Teno.

"Ya elah, macam gue anak kecil aja, aman lah gue di sini," ucap Jeffian.

"Serius nih-"

"Tenooo!!!" sebuah suara menyapa Teno dengan amat riang sebelum akhirnya muncul sosok Elisa.

Tunangan si Teno.

Teno tersenyum dan segera berdiri untuk memeluk Elisa yang kini terbalut dress hijau gelap.

Satu warna dengan setelah jas Teno.

Namun kehadiran Elisa rupanya tidak sendiri, di belakang gadis itu berdiri seorang gadis lain yang tak ia kenal.

"Siapa?" bisik Teno saat Elisa melepaskan pelukannya, Jeffian juga menyadari kehadiran gadis yang baru ia lihat itu.

Teman Elisa?

"Oh iya, Teno, Jeff, perkenalkan ini karyawan baru di divisi Elisa! Dia tuh mantan karyawan dari perusahaan kompetitor loh!" ucap Elisa.

Pernyataan Elisa menarik perhatian Jeffian, perusahaan kompetitor? Mengapa ia pindah?

"Hai, perkenalkan gue Roseanne, gue karyawan baru di divisi Public Relationship."

"Hai, Roseanne, gue Teno, tunangannya Elisa, gue dari divisi Riset dan Pengembangan," ucap Teno.

"Hai, salam kenal ya!" Roseanne pun berjabat tangan dengan Teno, senyum mekar di wajah ayu nya itu, memang orang PR sungguh ramah.

Kemudian tatapan Roseanne jatuh ke Jeffian yang duduk tidak jauh dari dirinya, "kalau lo?"

"Jeffian, divisinya sama kayak Teno," jawab Jeffian, kemudian mereka berjabat tangan.

"Salam kenal ya, Jeffian," ucap Roseanne masih dengan senyum lebarnya sementara Jeffian hanya mengangguk.

Elisa pun segera bersuara, "btw, sayang, aku harus pulang nih, lagi dicari mama, kalau mau foto sama Pak Chandra dan Bu Wendy sekarang aja yuk?"

Teno menepuk dahinya, "si Johnny sama Yudha lagi nyari cewek mereka."

"Yah, kalau gitu kita berdua foto duluan sama pengantin nya, terus aku sama Roseanne mau cabut, kamu tetap di sini aja gak apa."

"Gitu? Ya udah yuk foto, eh, Roseanne gak ikutan nih?" tanya Teno.

Roseanne menggelengkan kepalanya, "tadi sudah foto kok bareng teman-teman divisi PR."

"Oh, oke, kalau gitu tunggu sini aja sama Jeffian ya," ucap Teno sebelum pemuda itu menarik Elisa untuk antri foto ㅡ karena pengantin baru selesai berdansa.

Self Forced MarriageWhere stories live. Discover now