pernikahan tanpa cinta

13.2K 585 13
                                    

Ohhh godness sedih banget ya tadi aku udh post chap 2nya tapi ga kepost padahal udh panjang banget T^T. Ini cerita pertamaku happy reading ya readers^^ jangan lupa coment

Persiapan pernikahanku dan Shigure telah di lakukan selama 2 bulan ini dan seminggu lagi aku akan menikah dengannya jadi mulai skrng aku tinggal bersamanya di sini. Istana kerajaan Ghilldare. Agar aku bisa beradaptasi di lingkungan baruku kelak. Bahkan kamarku pun bersebelahan dengan kamar Shigure jadi hampir setiap saat kami berpapasan dan hanya balas saling membungkuk di antara kita tanpa ada percakapan yang panjang

Waktu makan malam tiba. Aku duduk di sebelah Shigure tak lama kemudian pelayan membawakan makanan pada kami. Lalu aku mengambilkan makanan untuk Shigure dan meletakannya di piring miliknya. "Silahkan pangeran". Ucapku lalu ia mengambil makananya itu. "Terima kasih Shinzu. Oh ya jangan memanggilku seperti itu. Panggil namaku saja. Toh seminggu lagi kau akan menjadi istriku". Jujur aku sangat senang ia berkata seperti itu padaku. "Baik pa-.. Maksudku Shigure". Kemudian makan malam berlangsung dengan tenang tanpa ada pembicaraan apapun.
Setelah makan malam kami selesai dan semua alat alat makan telah di bereskan dari meja makan Shigure mulai memulai pembicaraan. "Shinzu, aku harus mengatakan sesuatu padamu, aku tidak ingin terjadi salah paham setelah kita menikah nanti". "Apakah itu sesuatu yang penting?" lalu aku melipat kedua tanganku di atas meja. "Ya tentu saja. Begini. Kau harus tahu bahwa aku menikahimu bukan atas dasar cinta. Melainkan hanya ingin melakukan apa yang di inginkan ayahku. Jadi kau jangan berharap jika aku tidak memberimu apa yang seharusnya di lakukan oleh seorang suami pada istrinya. Oh ya tentang kamarmu. Kau tetap di sana setelah kita menikah nanti. Kemudian ia beranjak dari meja makan dan mulai meninggalkan ruangan ini tanpa menunggu jawaban dariku. Mataku terasa panas dan air mataku pun jatuh. Yang kulakukan hanya bisa menangis saat itu. Ingin sekali rasanya aku membatalkan pernikahan ini tapi aku telah berjanji pada ibuku bahwa aku bersedia. "Kejam sekali dia memperlakukan ku seperti ini".

#flashback off
Pernikahanku dan Shigure pun berjalan dengan sangat meriah. Di hadiri oleh bangsawan dari negri Ghilldare dan negriku Syltrvius. Mereka semua tentu mendoakan agar aku bahagia bersama Shigure tapi yang mereka doakan justru merasa sedih karna pernikahan ini.

Seorang laki laki berwajah pucat terlihat sedang berbaring di sebuah kamar bernuansa putih dengan pengawal yang begitu banyak dinsekeliling kamarnya. Dia lah raja Sworten. "Akira.. Kemarilah". Panggil sang raja pada orang kepercayaanya. Akira yang juga merupakan panglima kerajaan Ghilldare. "Yang mulia. Anda memanggilku?" jawab Akira seraya membungkukan badannya pada sang raja. "Akira cepat kau bawakan anakku dan Shinzu. Aku harus bicara pada mereka sebelum penyakit ini merenggut nyawaku". "Yang mulia raja. Anda tidak boleh berkata demikian, baiklah saya akan membawa pangeran dan putri ke mari. Permisi yang mulia" segerea Akira membungkukan badannya dan menuju ke kamar Shigure

*tok tok
"Siapa di sana?". "Saya Akira yang mulia pangeran". "Masuklah akira" perintah Shigure. Terlihat sang pangeran tengah duduk di kursi pojok di kamarnya sambil membaca sebuah buku. "Ada apa Akira?". Kemudian Akira membungkuk. "Begini pangeran. Yang mulia memerintahku untung memanggil anda dan putri Shinzu ke kamarnya". Kemudian Shugure bangkit dari duduknya. "Apa terjadi sesuatu pada ayahku?". "Saya tidak tau pangeran. Ayah anda mengatakan itu sambil terbatuk batuk" kemudian Shigure meletakan buku itu di atas mejanya. "Ini pertanda buruk. Akira cepat panggil Shinzu dan suruh dia kemari segera. Aku akan menunggunya di sini". Perintah sang pangeran pada Akira. "Baik pangeran. Segera kulaksanakan". Kemudian Akira membungkuk pad Shigure dan segera memberitahu Shinzu.

Tak lama kemudian Shinzu pun tiba di kamar Shigure. Ia pun membungkuk pada Shigure "Apa yang terjadi pada yang mulia?". "Entahlah aku sendiri pun tidak tahu. Lebih baik kita segera menemui ayah. Aku merasa ini adalah pertanda buruk. Ayo"

"Yang mulia. Pangeran dan putri telah tiba di sini" kemudian membungkuk pada sang raja. Akira memberitahu pada sang raja bahwa perintahnya telah terlaksana. "Ayah". "Yang mulia" ucap Shigure dan Shinzu bersamaan. Kemudian keduanya membungkuk. "Ayah apa yang sebenarnya terjadi padamu?". Kemudian Shigure menggenggam erat tangan sang raja. "Anakku. Aku sudah tak sanggup lagi untuk menahan sakit ini. Maka itu lah aku memanggil kalian kesini. sebelum aku pergi aku harus mengatakan sesuatu pada kalian... Shinzu kemarilah". Shinzu pun berdiri di samping Shigure. "Kalian harus berjanji padaku. Pimpinlah negri Ghilldare dengan damai.. Dan kau harus menjadi raja yang baik Shigure." Shigure pun terlihat meneteskan air matanya. "Dan untuk mu Shinzu. Jadilah ratu yang baik. Jagalah Shigure. Lahirkanlah keturunan baru untuk kerajaan ini. Dan jadilah ibu yang baik untuk para cucuku... berjanjilah". Shinzu pun merundukan kepalanya dan menangis. "Ya ayah kami berjanji. Kami akan mewujudkan semua kemauanmu itu" ucap Shigure sambil menahan kesedihannya. "Baiklah.. Shigure.. Ingatlah selalu pesanku.." sang raja pun tertidur untuk selamanya. Kesedihan menyelimuti kerajaan Ghilldare. Semua pengawal yang ada di sana pun merunduk meratapi kejadian yang menimpa raja mereka.

To be continue

the real of loveKde žijí příběhy. Začni objevovat