Another Special Part (5)

Comenzar desde el principio
                                    

Apa yang sudah ia lakukan?!

Jelas-jelas Yuta terlihat begitu lelah seperti itu, kenapa ia melakukannya?

Melihat Yuta yang tidak merespon apapun, Yuna jadi malu sendiri.

Sudahlah, lebih baik melarikan diri saja.

"A-aku akan ke dapur," ucapnya pelan dan cepat, kemudian segera berlari kecil menuju dapur, apapun agar bisa menghindari Yuta.

...

Yuna menyibukkan dirinya dengan memasak air di dapur, ia berusaha sekuat tenaga menghilangkan rasa malunya karena sudah melakukan hal memalukan seperti tadi.

Menyesal karena sudah menuruti saran kakak iparnya itu.

Ia tidak mahir dalam melakukan hal-hal seperti itu.

Dan lagi ini hanya merugikan dirinya sendiri, akibat dari pakaian yang ia pakai sekarang.

Ia kedinginan.

Oh tidak.

Yuna bisa merasakan kalau seseorang tengah berjalan ke arahnya.

Ia tahu itu Yuta, dan ia lebih memilih pura-pura tidak melihat saja.

Dan seketika suhu tubuhnya memanas, dan dibuat cukup terkejut dengan apa yang terjadi sekarang.

Sebuah lengan yang melingkari perutnya.

"Apa ini, Yuna?"

Yuta berucap dengan setengah berbisik, ia memeluk Yuna dari belakang.

Menyingkap rambut Yuna yang menutupi bahu kanannya, mengesampingkan rambut yang begitu lembut itu ke sisi yang satunya.

Yuta menyandarkan dagunya di bahu istrinya itu.

"Kau berniat menggodaku, hm?"

Yuna tidak bisa memgatakan apapun, dengan Yuta yang mulai memberikan ciuman-ciuman ringan di pipinya.

"A-aku-"

Dan kali ini keterkejutanny bertambah, Yuta tiba-tiba membalikan tubuhnya, mengangkatnya dan mendudukannya diatas meja.

Sementara kedua tangan lelaki itu mengunci pergerakan istrinya itu dengan bertumpu dikedua sisi meja.

Kini, ia bisa leluasa melihat wajah cantik yang sudah hampir dua minggu ini dirindukannya itu dengan leluasa.

Yuna meletakkan sebelah tangannya dibahu Yuta, sebagai pegangan agar ia tidak kehilangan keseimbangannya

Yuta mendekatkan wajahnya.

"Siapa yang mengajarimu seperti ini?"

"M-momoka," cicit Yuna pelan.

Yuta menyeringai tipis.

Tangannya bergerak menyentuh bibir istrinya itu.

"Kau tahu?"

"Kadang ajaran Momoka itu bermanfaat juga,"

"Haruskah aku berterimakasih padanya?"

Yuna benar-benar terjebak karena ulahnya sendiri.

Resikonya karena sudah memancing lelaki itu.

Yuta tidak memberikan Yuna kesempatan untuk mengucapkan apapun.

"Aku akan memberi jawaban,"

"I want... you,"

Yuta mencium istrinya itu dengan intens, merapatkan jarak tubuh keduanya.

"Y-Yuta, kompornya-"

Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora