M E L O P H I L E - [ bagian 2 ]

119 26 1
                                    

Minho kini tengah menunggu kereta api untuk menuju kota Seoul, dengan posisi duduk pada salah satu kursi tunggu, matanya tertutup dan telinganya asik menikmati alunan musik yang keluar dari sebuah benda putih kecil yang dipasang pada kedua telinganya.

Matanya terbuka ketika mendengar informasi bahwa kereta yang akan ia naikin akan datang dalam waktu beberapa menit lagi.

Tak lama kereta itu pun muncul, Minho berdiri dari duduknya dan mengeratkan topi yang ia kenakan, mengambil koper dan ransel yang berada disebelah nya. Ia pun memasuki kereta api tersebut.

Dari Gwangju ke Seoul memakan waktu kurang  dari dua jam  dan bisa lebih dari dua jam tergantung kecepatan dari kereta api yang di tumpangi. Minho menatap keluar jendela kereta api. Tidak menyangka akan meninggalkan kota yang telah ia tinggali selama enam belas tahun bersama sang nenek.

Matanya teralihkan ketika seseorang tiba-tiba duduk disebelahnya, menepuk pelan pundaknya dan berkata, "apa kamu kabur dari rumah?". Mendengar perkataan itu Minho melepaskan satu earphone yang berada di telinganya.

"Tidak." ucapnya singkat kepada pria yang baru saja bertanya kepada Minho, sembari ia memasang kembali earphone tersebut.

"Wahh... sangat dingin sekali." ucap nya lagi dengan mata yang menyipit karena mendengar jawaban dari Minho.

"Maaf, jika kamu tidak suka, mungkin kamu bisa pindah tempat duduk." balas Minho dengan sopan.

Setelah mendengar itu, pria yang berada disebelah Minho langsung terdiam dan menyenderkan badannya ditempat duduknya.

Minho menghelakan nafasnya dengan pelan, akhirnya ia bisa tenang. Dibalik topi dan Hoodie yang ia kenakan, mata Minho sesekali melirik ke pria yang ada disebelahnya itu. Jika Minho lihat-lihat, sepertinya pria itu lebih muda darinya dan  mungkin umur pria itu tidak jauh beda dengannya.

Tapi setelah Minho pikir-pikir, jika pria itu lebih muda darinya, kenapa pria itu tidak memanggil nya dengan sebutan kakak. Menurut Minho itu sangat tidak sopan.

Satu jam telah berlalu, kini Minho masih dengan dunianya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu jam telah berlalu, kini Minho masih dengan dunianya. Tapi tidak dengan pria yang berada di sebelahnya. Dengan raut wajah jahil pria itu mengetik beberapa huruf di ponsel, terkadang pria itu berdecak sebal tidak suka saat mengetik pesan.

"Hei, apa kau tidak ingin menanyaiku kenapa aku bisa ada dikereta ini?" tanya pria itu tiba-tiba dan menoleh kepada Minho. Ohh... Tolonglah Minho hanya menginginkan ketenangan.

Minho menolehkan kepalanya dan menatap wajah pria itu dan berkata, "Kenapa?"

"Kenapa?" tanya kembali pria itu.

"Kamu bertanya kenapa aku bisa disini ya?" lanjutnya lagi menanyai Minho dengan semangat dan hanya dibalas dengan deheman saja oleh Minho.

"Aku kabur dari rumah hehe." ucapnya kepada Minho.

HIATUS || M E L O P H I L E  -  [banginho]Where stories live. Discover now