5. Kemana

1.5K 358 47
                                    

_________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_________

Setelah menemukan keberadaan gadis itu Arzeno memilih untuk menggenggam erat tangannya, dengan alasan agar tak hilang untuk yang kedua kalinya. "Tadi Lo kemana?"

"Aku tadi mengikuti anak kecil berlarian, mereka lucu sekali Zeno, aku jadi teringat 23 keponakan ku," 

Arzeno tertegun mendengarnya, "Banyak juga keponakan Lo,"

"Hahaha iya Zeno, orang-orang dikerjaan ku rata-rata memiliki banyak anak, paling sedikit sekitar 7 orang anak. Namun itu hanya diperbolehkan untuk mereka kaum bangsawan, sedangkan mereka yang hanya rakyat biasa hanya boleh memiliki anak paling banyak 3 orang,"

"Kok gitu? gak adil,"

Katharina mendengus kan nafasnya, sedikit merasa kesal juga ketika mengingat hal itu. "Aku juga merasa seperti itu, tapi begitulah peraturan dari para nenek moyang kami, jadi Raja-raja selanjutnya hanya bisa mengikuti adat dan peraturan sebelumnya."

"Bapak Lo juga ngikutin peraturan itu?"

"Huft, iya tentu saja. Jujur aku bahkan tidak setuju dengan adanya peraturan itu, seharusnya semua disama ratakan, semua orang berhak atas hak nya, tidak  memandang bulu,"

Seakan paham Arzeno mengangguk. "Gua paham, jadi Lo sebenarnya kurang suka dengan bapak Lo kan? Lo juga menentang adanya peraturan aneh yang dibuat kerajaan untuk rakyatnya?"

Gadis itu membesarkan matanya. "Bagaimana kamu bisa paham secepat itu?!"

"Seperti yang Lo bilang tadi, rasanya ini dari kalung yang kita pakai, yang saling terhubung,"

"Ya begitulah... Ayahanda selalu melarangku untuk berulah." Sejenak sang gadis menertawakan dirinya sendiri.  " Ayah hanya bilang, aku cukup tak perlu berulah aneh, menjadi seorang putri kerajaan yang hanya diam dan menurut apa kata mereka..."

Lelaki itu paham akan perubahan raut wajah Katharina yang tiba-tiba menjadi sedih, ia bahkan tak menyangka bahwa gadis ceria ini ternyata memiliki masalah yang cukup berat di masa lampau, ia yakin pasti juga tak mudah untuk Katharina hadapi.

"Mau eskrim gak?" Tanya Lelaki itu sembari berusaha mengalihkan topik dan mengembalikan kembali wajah ceria Katharina.

"Itu apa?"

"Ada deh, intinya enak." Gadis itu hanya mengangguk antusias, apapun namanya itu ia percaya kalau Arzeno baik dan menawarkan nya sesuatu yang unik.

Toko eskrim tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi, Arzeno mengeluarkan dompetnya memilih rasa  eskrim pada tabel menu. "Lo mau rasa apa?"

"Apapun itu aku suka!"

"Yaudah Mas, Vanila dua." Ucap Arzeno kepada kasir.

Setelah membayar  dan mengambil eskrim nya, Arzeno membawa Katharina berkeliling, melihat ramai riuk-pikuk orang-orang, padahal hari ini bukan lah weekend tapi tetap saja selalu ramai.

Statue Love Where stories live. Discover now