39.[Kamu inget?].

Start from the beginning
                                    

"JANGAN DI TONTON BEGO!"Teriak mereka berlima dengan cepat menghampiri Abi dan Ares pun mengambil paksa laptop Abi.

Abi mengerutkan keningnya kaget."Lah?kenapa?kayak nya seru tau, terus ada yang Coment gini, 'Main solo aja lah,"Kata nya."solo itu apa si?gatau gue."Lanjutnya bertanya.

Bukannya menjawab,mereka berlima pun menatap laptop Abi."Hapus YouTube nya!Gue gamau dia sesat sebelum waktu nya!"Ujar Azhar pada ares.ares pun mengangguki nya.

"Eh tunggu lol!"Tahan Arkan.

Keempatnya menoleh kesal."Kenapa?!"

"Liat, ini kan Yang tadi malem gue tonton!Anjir!sampe juga ke si Abi ternyata ya!"Ujar Arkan.

Ardan menoleh ke arah Arkan, selanjutnya nya pun Arkan meringis kesakitan dan sedikit menjauhi mereka , Ardan menendang masa depan nya dengan keras.

"Anjir gila lu!kalo gue gak bisa buat anak sama Ira gimana?!"Tanya Arkan kesal merasa nyeri di bagian selangkangan nya.

"Itu urusan Lo, saya tidak peduli!"Ujar Ardan santai.

"Woyy!gue di kacangin!Solo itu apa?!"Tanya Abi kesal.

"Solo it----

"Solo itu muasin diri sendiri, bagi laki laki!"potong Arkan memotong ucapan Azhar.

Mereka berlima pun menatap Arkan yang sedang duduk sambil meringis."SETAN!ARKAN SESAT LO BANGSAT!"Maki Ares.

•••

"Maksud kamu apa?aku gak ngerti."Tanya Andin menggeleng.

Al pun menjelaskan semua yang ia ketahui dari ayah nya, ia pun menambahkan nya, menjelaskan kenangan kecil nya dulu bersama Andin.

"Kamu inget aku?"Tanya Al.

Andin menggeleng."Bukan gak inget, tapi mungkin belum, maaf ya."

"Gapapa, aku ngertiin kamu, kita sama sama balikin lagi ingatan kamu ya."Ujar Al tersenyum kecil.

"Iya, pasti itu."

Andin keluar dari kamar mandi, sudah rapi dengan pakaian tidur nya, ia pun menghampiri Al yang masih tertidur di kasur karna ngantuk.

"Al bangun, udah malem ini."Andin mengguncangkan tubuh Al yang tidak memakai baju itu, hanya tertutup selimut, kata nya si, gerah.

"Emm.... nanti aja sayang...aku masih ngantuk,"Balas Al pelan.

"Bangun....bala.."Bisik Andin mengusap tengkuk Aldebaran.

Aldebaran membuka mata nya, ia pun berbalik menatap Andin yang sedang tersenyum manis.

"Apa kamu bilang?"Tanya Al memastikan.

"Eemmm, bara?bala?"Tanya balik Andin jail.

Al menatap Andin dan seperdetik kemudian ia menjatuhkan tubuh Andin menjadi di bawah diri nya."Kamu inget sama aku?"

"Inget gak ya?"Andin dengan jailnya menatap Al.

Al mengerucutkan bibirnya."Andin yang bener ihh!"

"Iya, kamu bara. Bara yang dulu ganteng putih, kok sekarang item?"Tanya Andin jail lagi.

"Andin!berarti sekarang aku item?Ihh ganteng gini!"Protes Al kesal menindih tubuh Andin.

Andin tersenyum menatap Al, ia pun meraba seluruh bagian wajah Al, mulai dari mata,hidung,bibir,pipi,"Kamu ganteng, masih kayak dulu, nambah malahan."

Al tersenyum malu."Apasi."

"Kamu salting?"Tanya Andin tertawa.

"Nggak mana ada!"Elak nya."oh ya,"Lanjutnya.

"Kenapa? hm?"Tanya Andin.

"Aku kayak nya udah lama gak nenen deh,"Al dengan jail nya membuka satu persatu kancing baju piyama Andin.

"Eh eh,"tahan Andin.

Ceklek.

"ALDEBARAN!"

Kedua nya terkejut, Aldebaran pun segera memakai baju yang ada di sampingnya, dan menoleh siapa yang membuka pintu itu.

"AYAH?!"Kaget mereka berdua saat melihat Arya berada di ambang pintu sedang berdiri ketakutan.

"Ayah, ayah ngapain disini?terus..kenapa ayah bisa buka pintu?kan di kunci!"Al mengusap wajahnya kasar.tak habis pikir mengapa ayah nya bisa tiba tiba ada disini.

"Itu gak penting Al, Sekarang kamu tinggal jawab, 2×2 berapa?"Tanya Arya dengan raut wajah takut.

"4, kenapa si?!Tanya Al balik.

"Ok makasi al, ayah pamit pulang dulu! assalamualaikum!"Pamit nya berlari terbirit-birit keluar dari kamar Al.

Kedua nya saling menatap."Ayah kamu kenapa?"

"Gatau, mungkin dia lagi ada tantangan dari bunda, udah biasa begitu."Balas Al santai."Untung dia datang te----

"Apa?!"Tanya Andin cepat.

Al menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Apasi, pikiran kamu suka kotor deh,"Goda Al mencolek dagu Andin.

Andin tidak menjawabnya, ia pun turun dari sana dan beralih ingin keluar dari kamar itu."Buru ke bawah!makan!"Titah Andin dan langsung pergi duluan tanpa berniat menunggu Al.

Al pun dengan cepat menyusul Andin menuruni tangga, di lihat nya Andin seperti menahan rasa sakit."Kamu kenapa?sakit?"Tanya Al khawatir sambil merangkul bahu Andin.

Andin menggeleng dan terus memegang kepala nya."P--pusing...Al"Ujarnya dan langsung pingsan.

Al dengan sigap langsung menggendong Andin."Bertahan ndin, kita ke rumah sakit."

•••

Aldebaran duduk di bangku itu, menatap ruangan yang di dalam nya ada Andin dengan rasa khawatir.ia sudah mengabari,Sora,Sera,Arya, dan teman teman nya.

Tak lama, dokter keluar dengan wajah berseri."Dengan keluarga Bu Andin?"Tanya sang dokter itu.

Al pun cepat berdiri dan menghampiri dokter itu."Saya dok, saya suami nya."

Dokter itu mengerutkan keningnya."Suaminya?Kamu terlihat masih muda?"Heran nya.

Aldebaran tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Emmm kami berdua kuliah dan memutuskan untuk menikah muda dok."

"Owhh, gitu."Ujar dokter paham.

"Gimana keadaan istri saya, dok?"Tanya Al berubah menjadi khawatir lagi.

Dokter itu menghela nafasnya."Istr-----

•••

Hayo, ada yang bisa tebak Andin kenapa?

Hahahaha...

Cuma mau ngasih tau, beberapa part lagi menuju end gays !

Tim Happy Ending disini→

Tim Sad Ending disini→

Jaga kesehatan selalu prend!waspada apalagi sekarang ada omnicoron apalah itu aca lupa nama nya

See you!sehat selalu!

[FOLLOW, VOTE, AND COMENT]

ALDEBARAN | [END]Where stories live. Discover now