"Tante gak bohong ndin.Gibran kecelakaan dan..............meninggal di tempat."

Flashback off

"Gibran nama nya..sahabat aku yang kecelakaan sehari sesudah dia nyatain cinta nya ke aku, Al."Andin kembali menangis di pelukan Al.

"Udah udah.. sekarang orang tua Gibran kemana?"Tanya Al sambil mengusap punggung Andin.

"Setelah Gibran meninggal, orang tua Gibran pergi ke luar negri, alasan nya agar mereka bisa melupakan setidak nya Sedikit kenangan kenangan indah bareng Gibran."Jawab Andin.

Al mengangguk mengerti."Gibran pergi, kamu nangis.kalo aku yang pergi, kamu nangis nggak?"Tanya Al.

Andin membulat kan mata nya dan menoleh ke arah Al."Apa si?!kamu jangan ngomong ngaco!aku gak suka!"

Al menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Misal nya ndin,"

"Ya tetep aja aku gak suka! gakboleh gitu!"Andin melipat tangan nya.

Aldebaran sedikit terkekeh dan kembali memeluk Andin."iya iya sayang.aku cuma bercanda, jangan ngambek."

•••

"Jadi... Andin punya sahabat cowo waktu pas kelas 10?"Arkan bertanya pad Al.

Kini, mereka sedang berada di gudang belakang sekolah, tempat biasa mereka jika sedang ada urusan mendadak yang harus di selesaikan.

"Iya, nama nya Gibran kalo gak salah."Balas Al.

"Tunggu tunggu, sahabat nya si Gibran Gibran itu meninggal?"Sekarang giliran Ardan yang bertanya.

Al kembali mengangguk lagi."Kata nya si, kecelakaan."

"Apa, kematian si Gibran Gibran itu, ada sangkut-pautnya sama teror ini?"Tebak Athan.

"Masuk akal si,"Ujar Abi.

"Tapi.. pasti yang neror kita ini, kenal sama kita!"Timpal Arkan.

Ardan menonyor kepala Arkan yang ada di sebelahnya itu."Ya iyalah bego!kalo tu peneror gak kenal sama kita, ya ngapain juga tu peneror neror kita?!"

"Iya si,"Arkan menyengir.

"Tapi gue yakin, ni kematian si Gibran sahabat Andin ini, ada sangkut pautnya sama teror belakangan ini."Ucap Ares. dan di Angguki oleh semuanya.

"Tapi gue sedikit kepo, siapa ya yang nabrak atau nyelakain Gibran?"Tanya Abi membuat semuanya menoleh ke arah nya.

"Kalo soal itu, Andin gàk cerita sama gue."Balas aldebaran.

Semuanya mengangguk paham kecuali Ares."Al?"panggil Azhar.

Al menoleh ke arah Azhar dengan padangan bertanya.

"Bukan Lo kan yang menyebabkan Gibran kecelakaan?Lo bisa ngelakuin apa aja, Lo anak Arya Dirgantara,"Tanya Azhar membuat mereka berenam menatap diri nya.

•••

"Pada kemana?"Tanya Ira melihat Andin ke kantin sendirian, biasa nya sama pawang nya.

"Gatau, lagi di belakang kata nya, ada yang harus di omongin."Jawab Andin santai sambil menyantap makanan yang baru saja sampai.

Ira hanya mengangguk saja.Andin yang merasa keadaan Ira aneh pun mendongak menatap Ira, ia baru sadar mata Ira sangat bengkak, sahabat nya pasti nangis semalaman.

"Lo abis nangis?"Tanya Andin memperhatikan wajah Ira.

Ira Pun gelagapan karna di perhatikan oleh Andin."Nggak, mana ada seorang Ira nangis,"

ALDEBARAN | [END]Where stories live. Discover now