AGTANIA|pertemuan malam itu|

Start from the beginning
                                    

Bruk.

Buku-buku yang digenggam nya pun berjatuhan, aku berjongkok untuk mengambilnya begitu juga agtania , sepenuh nya salah dirinya yang tak lihat-lihat saat berjalan malah sibuk memainkan hp.

"Maaf"ucapku menyodorkan buku nya yang tadi.

Kenapa mata itu tak asing bagiku, ya' mata yang dimiliki wanita ini sangat-sangat cantik dan aku pernah melihatnya.tapi dimana.

Tak ada sahutan dari pria ini. Oh ya tuhan, kenapa dengan nya dia.
"M_maaf aku tak lihat-lihat"sambung ku yang masih menegang buku berusaha agar pria dihadapannya itu cepat mengambil nya.

Mendengar suara wanita ini kenapa tak asing ada apa dengan ku, aku berusaha untuk tak membuat wanita itu melihat nya konyol. Dan segera mengambil buku_yang sudah disodorkan nya.

"Maaf sekali lagi"katanya meninggalkan pria yang tengah mematung itu.

'LEBIH BAIK BERPUTAR LAGI JIKA HARUS MELAWAN ARUS'
[Sosok yang menggambarkan agtania]
°•°•°

Perkarangan rumah dengan didominasi warna silver dan putih yang menghiasi rumah pria yang kini tengah duduk di balkon sendiri menikmati rasa demi rasa batang rokok yang dihisap nya.

Demi apapun rasa sakit kepala terasa menusuk seketika mengingat bayangan yang tak jelas menghampiri nya, ya mungkin kejadian malam itu yang membuatnya lupa yang telah dilakukannya.

"why does it hurt so bad"pekiknya menahan pusing di kepala nya.

Hembusan nafas berat sudah 3 jam dirinya mengerjakan pekerjaan kantor nya, pria itu selalu melewatkan waktu makan nya.makan tak teratur membuatnya sering sakit.

Algifran digandra dikenal dengan sosok brengsek yang sering bermain perempuan namun hidup nya gila pekerjaan bahkan lupa akan waktu jika menyangkut pekerjaan nya ambisius materialis begitu lah dirinya. Sifat brengsek nya itu membuat dirinya tak punya hati.

°•°•=°•°

Dimana kasus pembunuhan dinegara ini, banyak kasus-kasus ketidak adilan yang menyeret parah korban yang tak bersalah. Anak yang menjadi korban KDRT atas kedua orang tua nya akan menjadi bekas yang tak bisa sembuh, usia dua puluh tahun, tiga puluh tahun, itu semua hanya angka, anak yang kekurangan kasih sayang yang seharusnya diusia dini dirinya mendapat apa yang dibutuhkan namun tak ia dapat tak seperti anak pada umumnya.

Dan saat aku beranjak tiga belas tahun yang seharusnya bermain bersama teman atau mungkin hanya berjalan jalan untuk menikmati setiap menit nya, namun nyatanya tidak dilakukan ku hanya anak remaja yang bisa melakukan hal itu semenit momen itu.yang memiliki keluarga harmonis.

Banyak hal yang terjadi pada perubahan nya, dari mulai melakukan kekerasan, dingin akan sikap, kejam akan perlakuan dan pembicaraan yang terlontar, mungkin jika kehadiran seseorang yang disamping nya akan membuat nya itu pudar.

Hujan lebat mengguyuri kota Italia dimalam yang dingin seakan menerobos baju yang ia kenakan mengenai tulang kulit nya yang putih, tak ada bus yang akan membantu membawanya pulang dijam yang telah menunjukkan pukul 00.00

Hari itu setelah memutuskan sepihak seakan perkataan yang diucapkan beberapa menit lalu, penyesalan yang dilanda banyak pertanyaan yang muncul secara tiba-tiba.
Cukup kacau perkataan yang bisa dibilang.

Setelah kepergian nya meniggalkan club' hatinya terasa penuh penyesalan dimalam sunyi namun tak bermakna, penyesalan atas kejadian didalam sebuah ruangan club' dan atas perkataan lah yang tak seharusnya diucapkan atas hubungan sepihak. Hatinya hancur atas perkataan dan ruangan club' sungguh perjalanan seakan tak ada habisnya tak ada titik yang menandakan sebuah cahaya yang masuk disebuah lorong dengan hujan lebat mengguyuri.

"Sejauh mana lagi aku harus berjalan?"perkataan itu yang bisa aku lontarkan.

Sejauh mana lagi! Percuma berjalan yang dilewati kalau tak ada ujungnya!

Tak berjalan dilandasi hujan lebat yang nyaris tak berarti kini gadis itu berada didalam sebuah apartemen nya menatap dirinya seakan mengasihi diri sendiri didepan cermin kamar mandi, miris bagaimana cara untuk melupakan kejadian malam ruangan club'.

Maafkan aku untuk diriku sendiri, yang telah menghancurkan dalam sekedip mata.

Dan maaafkan aku ibu yang tak bisa menjaga diriku sendiri, ibu pasti kecewa.

Pertanyaan yang terus muncul maupun caci maki atau bahkan tersesat menguatkan diri lah yang terus muncul, bagaimana selanjutnya.

°°°






Cerita menyangkut tentang pergaulan bebas remaja jadi jangan terjerumus akan hal-hal yang tidak baik.

Pergaulan sewajarnya saja ambil yang baiknya saja, penyesalan berada diakhir.

SEHAT-sehat ya'

Jangan lupa

Vote dibawah
👇 Atau dibojok kiri atas👆

AGTANIA (bercinta malam)Where stories live. Discover now