prolog

1.4K 30 0
                                    

Prolog.

Bagaimana kalau...

Aku mencintainya, dia terlahir dengan sempurna tanpa cacat sampai aku dengan cepat menerima perjodohan ini, perjodohan yang memang sudah direncanakan sejak kami berusia sebelas tahun..

Orang tuaku dan orang tuanya sudah memilihkan jalan yang tepat, sebelum seminggu pernikahan kami akam dimulai, dia datang dan menarikku lalu menciumku aku yang sedang merasa aneh menghentikan kegiatan gila, dia seperti kesetanan, dia seperti hilang kendali dan membuat aku nyaris tidak mengenali pria yang berhasil mengalihkan duniaku.

Palu godam sepertinya sedang memukul kepalaku, paku seolah menancap kedalam hatiku, sembilu perih berdarah dan hancur..

Egois, aku kecewa marah padanya sikapnya berhasil membuat aku kehilangan waktu, aku tidak bisa menangis lagi tapi kekecewaanku bertumpuk dan kalian tau? Melepaskam tidak semudah mencintai dan aku memilih untuk melanjutkan ceritaku dengannya meski aku tidak yakin ini akam berhasil tapi.. aku akan mencoba, membuat dia mengalihkam dunianya untuk diriku.

Bagaimana kalau ini tidak berhasil?

Bagaimana kalau dia tidak bisa?

Bagaimana kalau ceritanya tidak akan pernah usai?

Bagaimana jika aku... tidak akan melepaskannya?

-Renata Gldysha Gustrianda-

jodoh untuk RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang