"Aku tidak berniat melakukannya" ujar Xiao Zhan yang malah menarik selimut, dan menutupi tubuhnya sampai sebatas leher. Ia tidak berminat untuk pergi ke kampus hari ini.

"Kau tidak akan masuk kuliah?" Tanya Yibo heran, ia bahkan mengangkat satu alisnya meminta jawaban.

"Tidak, aku lebih tertarik memasuki lubangmu"

Plak!

"Aww...kenapa kau suka sekali menyentil dahiku?" Xiao Zhan refleks bangun dari acara berbaringnya. Ia kini duduk sila dengan menghadap pada Yibo.

"Aku tahu lubangku memang membuatmu candu, dan mabuk kepayang, TAPI JANGAN MERUSAK PAGIKU DENGAN KATA-KATA MESUMMU ITU SIALAN!" Wang Yibo berteriak tepat di depan wajah Xiao Zhan, ia lalu meraih bantal di dekatnya, memukul-mukul Xiao Zhan dengan bantal itu, sedangkan Xiao Zhan mati-matian melindungi dirinya dengan kedua tangannya. Pagi hari yang sungguh sangat kacau.

"Yak hentikan! Jangan menganiayaku Yibo, bagaimana jika aku mening--"

"KAU TIDAK AKAN MENINGGAL HANYA DENGAN DIPUKUL SEBUAH BANTAL" Yibo dengan kesal memotong ucapan Xiao Zhan, sedangkan tangannya masih asyik memukul Xiao Zhan menggunakan bantal.

"Akhh--aww...mungkin saja bisa, jika aku mati tidak akan ada yang memuaskanmu lagi" Xiao Zhan terus mencoba menghalau bantal yang terus melayang memukulnya.

"Kau pikir laki-laki di dunia ini hanya kau saja, aku bisa mencari laki-laki lain yang--YAK APA YANG KAU LAKUKAN?" Wang Yibo menjerit histeris ketika bantal yang ia gunakan untuk memukul Xiao Zhan dirampas dengan kasar, dan dilempar sembarangan, lalu setelahnya ia merasakan tarikan di kakinya yang membuat ia kembali terlentang di atas tempat tidur, dengan Xiao Zhan yang mengungkung tubuhnya.

Glek.

Wang Yibo menelan ludahnya kasar saat melihat tatapan tajam Xiao Zhan padanya, rahangnya yang tegas terlihat mengeras. Tak ayal hal itu membuat Yibo sedikit bergetar karena takut, karena untuk pertama kalinya ia melihat Xiao Zhan yang seperti ini.

"Katakan!" Suara dingin Xiao Zhan membuat Yibo merinding.

"A-apa?" Tanya Yibo dengan gugup. Oh Yibo ingin menghilang saja rasanya, ia tidak tahu ada apa dengan Xiao Zhan saat ini.

"Katakan kau tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi?" ujar Xiao Zhan dengan suara rendah yang penuh ancaman.

"Apa dia gila? Aku hanya bercanda" monolog Yibo dalam hati.

"Katakan Wang Yibo!" suara dingin Xiao Zhan kembali terdengar, bahkan kali ini penuh dengan penekanan di setiap katanya.

"Ya, Ya, Ya...aku tidak akan mengatakan hal itu lagi, apa kau puas?" Wang Yibo berusaha mendorong tubuh Xiao Zhan, tapi hasilnya nihil. Tubuh Xiao Zhan seperti batu yang susah disingkirkan.

"Belum...sekarang cium aku!" Xiao Zhan menampilkan senyum evilnya yang terlihat begitu menyebalkan Dimata Wang Yibo. Yibo merasa takjub dengan perubahan ekspresi wajah Xiao Zhan, baru beberapa menit yang lalu Xiao Zhan terlihat menyeramkan, namun sekarang malah terlihat menyebalkan.

"What?" Yibo membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Xiao Zhan minta padanya. Ia tidak akan mau mencium Xiao Zhan duluan, bisa-bisa harga dirinya turun.

"Ck. Kau ini kenapa jadi bolot...cium aku! Anggap saja ini salah satu permintaanku karena menang balapan waktu itu" Xiao Zhan menaik turunkan alisnya menggoda Yibo, tapi reaksi Yibo malah mengerenyitkan dahinya, seolah  jijik melihat tingkah Xiao Zhan yang satu ini. Terlebih lagi saat Xiao Zhan memajukan bibirnya meminta dicium.

"Kau seperti bayi monyet" ujar Yibo tanpa pikir panjang.

"Terserah...cepat cium aku!" Zhan kembali memajukan bibirnya. Sedangkan Yibo yang melihat itu terlihat ragu untuk melakukannya, tapi ini adalah akibat dari taruhan bodoh yang ia lakukan. Sungguh sialan, membuat Wang Yibo tidak dapat mengelak.

Cup.

Yibo mengecup bibir tipis Xiao Zhan kilat.

"Uh apa itu tadi?"

"Aku menciummu" ujar Yibo menjawab pertanyaan konyol Xiao Zhan.

"Kau anggap itu ciuman? Wah sangat tidak memberikan kepuasan" ujar Xiao Zhan mengejek Wang Yibo. Ia menggulingkan tubuhnya ke samping kanan Yibo.

"Bahkan itu sangat--Yak!" ucapan Xiao Zhan terhenti, tergantikan dengan keterkejutan karena Wang Yibo kini duduk di atas perutnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Prang!

Yifei membanting gelas yang ia pegang, membuat serpihan kaca berserakan di hadapannya.

"Bajingan!" Ia mengumpat, berteriak kesal karena kejadian kemarin saat Wang Yibo meninggalkannya begit saja.

"Dari awal aku sudah yakin bahwa kau akan menjadi duri dalam hubunganku Xiao Zhan" Yifei mengingat kembali kejadian kemarin saat Yibo meninggalkannya.

Flashback on.

Yifei terus berteriak memanggil nama Wang Yibo, tapi Wang Yibo seolah tuli dan terus berjalan menjauh meninggalkannya. Merasa kesal, dan juga penasaran akan apa yang dilakukan Yibo, Yifei akhirnya memutuskan menyusul Wang Yibo, mengikutinya dari belakang secara perlahan. Namun kemudian langkahnya terhenti saat melihat Yibo bersembunyi dibalik tiang tembok mengintip Xiao Zhan yang sedang bertengkar. Ia kemudian mengikuti apa yang yibo lakukan, yaitu bersembunyi pada tiang tembok yang berada di dekatnya.

Yifei tidak bisa mendengar apapun mengingat jarak antara dirinya, dan juga Yibo lumayan jauh, tapi ia masih bisa melihat dengan jelas apa yang Wang Yibo, dan juga Xiao Zhan lakukan. Ia terus mengamati gerak-gerik keduanya, sampai titik dimana ia merasakan hatinya hancur berkeping-keping, saat melihat Wang Yibo berciuman dengan Xiao Zhan. Tanpa sadar air mata lolos begitu saja, nafasnya tercekat, dadanya sesak. Hantaman yang di berikan terlalu menyakitkan, dan jujur ia belum siap. Ia belum siap jika harus kehilangan cintanya untuk yang kedua kalinya.











TBC.

Udah malem, apa masih ada yang melek?😂😂

Two Crazy PeopleUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum