O1

28 5 0
                                    

Pertemuan yang baik, akankah memberiakan akhir perpisahan yang baik pula?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kala itu sedang memasuki musim-musim nya hujan, dengan secangkir kopi hangat, dengan buku di tangan nya, membaca dengan serius tanpa menghiraukan kota yang sedang di guyur hujan di luar sana, Mahes arganata nama nya , melirik jam yang ada di tangan nya sudah pukul 17:27 artinya sudah sore hampir menjelang malam, Mahes mulai membereskan barang-barangnya hedak pergi pulang ke rumah, pikirnya sudah cukup lama dia tidak menjenguk ibunya, selama ini dia menyewa apartemen dekat kampus, pergerakan nya terhenti ketika seseorang bertanya kepadanya

"Permisi kak, tempat di sebelah mu masih kosong? " seorang pemuda, ah tetapi dia tidak terlihat seperti pemuda, dia cukup manis jika seukuran laki laki , tidak sadar akan apa yang di lakukan Mahes, dia tetap melihat kearah pemuda tadi melirik name tag di baju sekolah nya, Arsa kaelana rupanya .

"Kak? " Pemuda itu — Arsa menggoyangkan tangannya di depan muka lawan bicara karna tak kunjung memberikan jawaban malah menatap nya err sedikit aneh? Menurutnya.

owh ayolah siapa yang tidak risih ketika seseorang memerhatikan mu begitu detail.

"Owh masih kosong kok, masih" jawab nya kelabakan, dia seakan terhipnotis oleh pemuda didepan nya yang mulai duduk lalu membuka beberapa buku, ah sepertinya dia mengurungkan niat nya untuk pulang ke rumah sang ibu, mungkin tinggal di sini beberapa jam lagi tidak masalah?, sekalian untuk pendekatan lebih lanjut dengan ekhemm pemuda yang menurut nya menarik itu, ah tunggu bukan nya ini tidak normal? mereka sama sama pria. Lupakan

"H-hai kenalin saya Mahes, Mahes arganata" ucap nya seraya mengulurkan tangan, berharap sang lawan bicara—Arsa membalas nya dengan baik

"Oh Hai kak Mahes, aku Arsa " kata Arsa membalas uluran tangan Mahes seraya tersenyum kecil, baru kali ini ada yang lebih dulu berkenalan dengan nya, menurut nya ini adalah hal yang ajaib, harus masuk di dalam list kejadian istimewa milik nya, jarang² ada yang mau berteman dengan nya, kata teman dekat Arsa, Rajen nama nya "Arsa mereka gak mau temenan sama lo itu gara-gara takut kalah saing sama lo kali" teman yang satu itu sikap nya memang seperti itu, err terkadang pria mungil itu — Rajen susah untuk mengendalikan emosi nya,luapakan tentang rajen,kita bisa menceritakan itu lain kali.

melirik Arsa sebentar yang sedang membaca sebuah novel dengan judul "akankah semesta mengijinkan kita bersama", mahes termenung memikirkan hal itu. sebentar dulu kalian percaya dengan adanya cinta pandangan pertama?, jika tidak maka mahes akan membuktikan nya, sekarang ini dirinya benar benar menemukan cinta pandangan pertamanya, dirinya akan membuktikan jika mereka— mahes dan Arsa akan melawan dunia untuk bisa bersama selamanya, itu pikir mahes. Berpikir jika Arsa mempunyai perasaan sama kepadanya .

" Arsa kamu suka baca novel? " hanya basa basi untuk menghilangkan kesunyian serta langkah pendekatan mungkin?

"Iya aku suka baca novel, apalagi kalau novel nya yang kayak fantasi? , atau yang alur nya itu susah banget di tebak, awal gimana eh akhir gimana, yang bener² buat aku kaget, itu seru banget sih " Arsa dengan antusias menceritakan apa yang dia suka terkait novel, melupakan bahwa mereka baru saja kenal, Arsa ini memang tipe orang yang gampang akrab . Lalu Arsa menunjukkan novel tadi 'akankah semesta mengijinkan kita bersama',

"Nah novel yang ini menurut aku seru banget, aku udah baca hampir 4 kali, meskipun udah tau endingnya tetep aja seru" Bisa di liat dari wajah Arsa ketika berbicara tentang novel ini, sepertinya memang seru

"Ceritanya kayak gimana tuh sampe buat kamu suka banget sama ceritanya? " Mahes menanyakan hal itu bukan karena modus ingin lebih banyak berbicara dengan Arsa, tetapi jujur dirinya juga tertarik dengan cerita di novel itu

Arsa menjelaskan kan dengan rinci, seakan akan dirinya yang ada di dalam cerita, benar kata Arsa ceritanya seru Mahes menyukainya, sepertinya dia akan meminjam buku itu, ada dua alasan pertama dia emang benar benar penasaran, kedua dia ingin ada waktu keduanya bertemu lagi, jika dia meminjam buku itu, otomatis dia juga akan mengembalikan nya kepada Arsa.

"Oke ceritanya lumayan seru , boleh saya pinjam novel nya?, nanti akan saya balikkan jika sudah selesai"
Benar mahes harus meminjam nya

"Ohh boleh kok, aku catet no telpon aku di dalem nya, kalo mau balikin tinggal kabarin aja , kak aku pulang dulu ya, abang aku udah ngejemput, bye " setelah memberikan novel dan no telpon yang sudah tercantum di dalam nya, Arsa bergegas pergi meninggalkan perpustakaan, di luar sana hujan sudah mereda.

Mata mahes mengikuti pergerakan Arsa, melihat Arsa menaiki mobil putih lalu melaju keluar dari parkiran perpustakaan, dirinya menghela napas, kembali mengingat tentang cerita novel yang Arsa ceritakan kepadanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mahes arganata

Mahes arganata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arsa kaelana

(Cerita novel yang Arsa baca)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Cerita novel yang Arsa baca)

menceritakan tentang 2 pasang kekasih yang begitu punya cinta yang besar, cinta yang tulus seakan akan merelakan apapun untuk membuat mereka bisa melawan dunia untuk menuju kearah yang mereka mau, cinta dan hubungan yang mungkin tidak akan pernah di setujui oleh semesta dan dunia,tidak di setujui oleh orang tua mereka oleh orang-orang yang bahkan bukan keluarga mereka , cinta yang memang tidak mungkin bisa bersatu , cinta terlarang ,bukan antara saudara kandung ,tetapi cinta antara perempuan dengan perempuan

148 % ;markhyuckWhere stories live. Discover now