Anything for you, of course? -END-

🍳 • 6 • 🍳

Luffy menurutinya dengan langkah ragu, Zoro mengulurkan tangannya sedangkan pistol yang tadi ia pakai sudah entah kemana. Luffy berdiri di depannya tidak mengerti apa maksud Zoro mengulurkan lengannya, akhirnya ia menggenggam tangan itu, dan malah di tarik oleh Zoro ke pelukannya "bagaimana kamu melakukannya? Gimana kalau ada yang lihat? Kan bisa jadi masalah!"

"Melakukan apa?" Sahut Zoro pura pura tidak tau "ah sudahlah" Zoro tersenyum dan mengeratkan pelukannya "kamu baik baik saja?" Luffy bergumam menjawabnya

Law datang mencari Sanji, Luffy, Nami dan perona, namun yang ia lihat adalah pemandangan yang sangat ia tidak suka, kesekian kalinya Zoro melihat nya dengan tatapan kemenangan yang membuat Law semakin jengkel, Zoro senang dengan itu, ia semakin membuat kesal Law dengan menjulurkan lidahnya "kamu baik baik saja?" Tanya Luffy, Zoro langsung memasukkan lidahnya kembali lalu tersenyum

"Luffy, bisa kesini sebentar?!" Tanya Nami "cutie kamu di panggil" Luffy dengan terpaksa melepaskan dirinya dari kehangatan tubuh Zoro dan menghampiri sahabatnya itu

Zoro mengagumi kelucuan kekasihnya itu, bahkan hanya melihat nya berlari pelan dari belakang saja membuat nya gemas. Lalu ia kembali melihat Law dengan tatapan dingin sambil tersenyum "jika aku bisa membunuhmu... Kamu seharusnya sudah lama mati.." tubuh Law langsung merinding dan membatu "tapi karena aku tidak bisa membunuhmu karena aku ingin manis ku itu mengenali aku sebagai orang baik dan lebih baik daripada kamu.. Maka aku hanya akan membuatmu menderita..."

.

.

Di kelas, semuanya sibuk berebut untuk berbicara dengan Zoro hingga membuat keributan di sana -berisik- "umm.. apa kalian bisa mengecilkan suara kalian sedikit? Manis ku sedang tidur aku tidak ingin dia terganggu.."

"Ah.. baiklah kalau begitu kita mengobrol nanti, ayo teman teman kembali ke asrama jangan menganggu nya" ujar ketua kelas, membuat yang lainnya bersorak "terima kasih" "tentu"

Zoro menghampiri Reyligh yang sedang mengoreksi lembar lembar jawaban "kamu guru nya kan?" Reyligh mengangkat kepalanya "uh.. iya" Zoro membisikkan sesuatu pada Reyligh "itu cukup mudah.. aku akan mengambilnya.." "bagus" Zoro mengeluarkan uang dari dompet nya dengan jumlah yang lumayan banyak, lumayan ukuran orkay maksudnya

Zoro keluar dari kelas tapi siapa sangka dia bertemu Law "apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Tanya Law "apakah aku tidak diizinkan di sini?"

"Jika kamu tidak menyumbangkan 1 miliar dolar di sekolah ini, kamu tidak seharusnya diizinkan di sini, dan berhentilah bertingkah keren hanya karena kamu menyumbangkan uang dengan nilai tinggi, uang tidak bisa membeli hati luffy" Zoro mendecih "pertama, uang yang aku sumbangkan itu bukan hanya untuk reputasi ku atau bertingkah keren, uang itu aku sumbangkan untuk Luffy, jadi mereka akan menghormatinya. Tidak perlu cemburu Law. Hanya karena aku kaya.."

"Aku tidak perlu menjadi kaya, jika menjadi kaya bahkan tidak bisa membeli hatinya itu tidak berguna bahkan kamu kaya" senyum Zoro mengembang "aku sudah tahu itu, jika aku tidak bisa membeli hati nya, maka aku akan membelikan semua hal yang ia mau, jadi dia akan lebih mencintai ku dari pada kamu"

Law membalasnya dengan senyum sinis "jangan terlalu yakin.. dia mungkin saja tidak benar benar menyukai mu... Mungkin dia hanya menginginkan uang mu dan aku adalah orang yang benar benar ia cintai"

"Kamu tidak memiliki kesempatan... Kamu tau kenapa? Aku memberikannya kartu kredit ku jadi ia bisa membeli apapun yang ia ingin kan sesuka hati nya.. ketika ia mengembalikannya kepada ku dia bilang, dia hanya membeli makanan dan memberikan 1000k dollar pada seorang pengemis. Aku tidak yakin dia bisa menjadi seorang yang seperti tadi kamu katakan"

.

.

Di asrama Zoro sedang mengobrol dengan Chopper(versi manusia ya), dan tidak jauh dari sana, ada law yang sedang memperhatikan sambil mengobrol dengan Sanji "bisa kamu beri tahu apa rahasia mu, bagaimana kamu bisa menjadi sangat tinggi?" Zoro hanya tersenyum menanggapi nya "apa kamu tau, kamu cocok sekali dengan Luffy, kamu pintar(di au ini ya), baik, tinggi, tampan, juga kaya, dan hampir di setiap waktu kamu selalu tenang di waktu yang bersamaan. Berkebalikan dengan luffy, dia berisik dan juga terkadang dia sedikit bodoh, ceroboh, tapi dia selalu baik dan membuat sekitarnya menjadi ceria, tapi itu dulu, akhir akhir ini dia menjadi lebih dingin dan kasar. Apa kamu tau penyebabnya?"

"Uh... Ah..... Aku tau... Tapi aku tidak yakin apa dia memperbolehkan ku memberitahu mu" Chopper mengangguk "ya tentu saja, mungkin lebih baik begitu. Apa ada kisah yang menyedihkan di balik itu?" Zoro mengangguk "ah.. begitu rupanya, jangan beri tahu aku, aku tidak ingin menangis. Oh dan aku yakin kalian akan berakhir bersama dan mendapatkan anak yang cantik atau tampan"

"Hahaha, ngomong ngomong, aku belum pernah melihat mu sebelumnya?"

"Yah... Aku pernah melihat mu sekali, tapi kamu tidak melihatku. Aku lebih sering menghabiskan waktu ku di lab, dan guru yang lain memperbolehkan ku memfokuskan diri di sana"

"Oh... Apa kamu ingin menjadi profesor? Atau dokter?"

"Aku ingin menjadi dokter dokter yang bisa menyembuhkan segala penyakit! Dan satu kelas memutuskan membuatnya menjadi cepat.."

"Memutuskan?" Luffy di dorong keluar dari sebuah ruangan dengan menggunakan hoodie dan rok mini sambil di tutup matanya, wajah Zoro langsung merah semerah merah nya tomat, begitu pula dengan Law "satu kelas memutuskan, kami ingin melihat bayi nya... Dalam satu tahun" jantung nya berdegup kencang, mengagumi betapa manisnya kekasih nya itu

Tatapan law menggelap

Zoro langsung menetralkan degup jantung nya, bisa gawat kalau jantung nya meledak "Bukan itu yang aku inginkan. Jika aku ingin melakukannya... Aku tidak mau seseorang mengetahuinya kapan... Dan tolong jangan pernah melakukannya lagi peda Luffy tanpa izin dari ku"

"Maaf.." sahut semuanya-sanji,Law "ku maafkan kalian kali ini, jangan lakukan lagi" Zoro membuka penutup mata Luffy, Luffy memalingkan wajahnya karena ia malu memakai rok di depan Zoro

END?

Or

TBC?