22: peach (part II)

Start from the beginning
                                    

"ajak aja, dan lo bakalan bilang makasih ke dia nanti."

"bang, tapiㅡ"

sambungan dimatikan. jeongin berdecak kesal karena ucapannya tak sempat tersampaikan. bunyi denting pesan dari juyeon lagi-lagi mengalihkan atensi jeongin. sang kakak sepupu ternyata mengirimkan lokasi rumah hyunjin.

"tsk, gue udah tau." gumamnya. toh jeongin sempat mengantarkan hyunjin pulang kala itu.

sekarang yang harus jeongin lakukan adalah mengajak san keluar walau sebenarnya jeongin sedikit malas harus berurusan dengan sang kakak kelas yang notabene tidak dia kenal dengan baik.

namun perkataan juyeon melalui sambungan telepon cukup membuat jeongin bertanya-tanya sebenarnya ada apa gerangan yang tengah terjadi pada hyunjin hingga juyeon terdengar sepanik itu.

"guys, gue cabut."

han mendongak menatap jeongin yang tiba-tiba beranjak dari duduknya, "mau kemana?"

"ada urusan penting. tolong nanti bilangin ke guru gue ada di uks,"

tak banyak protes karena melihat jeongin yang memasang wajah serius, han berakhir hanya memberikan anggukan sembari melambai kecil ketika pundak lebar sang sahabat sudah terlihat semakin menjauh.

sementara itu jeongin semakin memperlebar langkahnya menuju kelas dimana san berada. dia ingat jika jongho pernah menyebutkan kelas si pria choi.

"permisi miss," jeongin memberikan ketuk tiga kali pada permukaan pintu sampai membuat atensi guru dan para murid di dalam ruangan hening itu seratus persen tertuju padanya. jeongin tersenyum meringis, dia benci menjadi pusat perhatian.

"ya?" sang guru wanita menatap jeongin bingung, namun masih memaksakan untuk mengulas senyum tipis.

"kak san-nya ada?"

yang merasa namanya disebutkan menatap jeongin dengan pandangan bingung.

"ada. kamu cari san?"

jeongin mengangguk.

"ada urusan ya?"

"saya disuruh kepala sekolah buat panggil kak san."

"san?" wanita cantik berkacamata itu memberikan kode melalui dagunya agar san, pria yang dicari segera beranjak.

sementara san yang sedikit bingung memutuskan untuk mengkuti alur permainan yang bahkan tidak dia ketahui dimulai oleh siapa.

kedua pria berbeda perawakan itu berakhir di pojok koridor setelah san mengikuti arah langkah kaki yang lebih muda. jeongin berbalik, sementara san yang memiliki refleks baik lantas menghentikan langkah sebelum berujung menabrak remaja di depannya.

"so, gue dipanggil kepala sekolah, eh?" san tertawa kecil.

"yeah, cuma itu alasan yang lewat dipikiran gue tadi. oh ya, kenalin, gue yang jeongin, murid pindahan. lo pasti kenal sama bang juyeon. singkatnya dia nelpon gue dan bilang ada kejadian urgent. lo tau hwang hyunjin kan bang?"

pupil mata san sedikit membesar ketika bait nama itu keluar dari bibir jeongin. san lantas mengangguk, "dia kenapa?"

"gue juga gak tau, i bet he's in danger kalau di denger dari gimana paniknya suara bang juyeon lewat sambungan telepon tadi. katanya dia nelpon lo juga tapi gak bisa. coba lo cek hp lo deh bang,"

"oh, hp-nya gue matiin." gumam san. pria itu langsung mengambil ponsel hitam dari dalam saku sergam abunya. dia hidupkan benda pipih tersebut sebelum bergerak menuju salah satu aplikasi pesan online.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

pyxis | hyunjin softie collectionWhere stories live. Discover now