Sedangkan Yibo yang diperlakukan demikian hanya mampu diam seribu bahasa. Rasa hangat, dan nyaman yang menjalar begitu saja di tubuhnya membuat Yibo tanpa sadar mengalungkan tangannya di leher Xiao Zhan, tatapan matanya tidak lepas dari wajah Xiao Zhan, mengamati setiap inci dari wajah tampan itu, dan saat Xiao Zhan balas menatapnya dengan senyuman lembut di bibir tipisnya. Yibo rasa jantungnya akan meledak karena berdetak begitu cepat, dan tidak beraturan.

"Nghh" Yibo melenguh pelan saat tangan Xiao Zhan yang memijat pinggangnya lembut, beralih meremas pinggangnya sensual.

Zhan terkekeh pelan saat suara lenguhan keluar begitu saja dari bibir Yibo. "Apa masih sakit sayang"

Yibo tidak membalas pertanyaan Xiao Zhan, sebaliknya Yibo malah mengangkat satu tangannya, menaruh tangannya di pipi Xiao Zhan sambil ibu jarinya mengusap pipi Zhan dengan lembut. Zhan tersenyum tipis sebelum menutup matanya, dan merasakan sapuan lembut di pipinya.

"Zhan!" Yibo memanggil Xiao Zhan dengan suara pelan, namun hal itu masih dapat didengar oleh Xiao Zhan. Zhan kembali membuka matanya, dan kembali menatap Wang Yibo.

"Hmm?" Zhan bergumam pelan, satu alisnya terangkat meminta jawaban atas panggilan tiba-tiba Yibo.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan"

"Tanyakan saja...kau bebas bertanya apapun" balas Zhan dengan santai, tidak tahu saja Yibo sudah hampir pingsan sangking gugupnya.

Yibo bingung, apa ia memang harus mempertanyakan hal ini atau tidak.

"Emmm...begini aku--"

Tok...Tok...Tok.

Ketukan pada pintu yang terdengar tidak sabaran membuat Yibo menghentikan ucapannya, dan refleks menoleh pada pintu masuk.

"Abaykan saja!" Zhan mengapit dagu Yibo menggunakan jarinya, membawa Wang Yibo untuk kembali fokus padanya.

"Lanjutkan apa yang ingin kau katakan" ujar Xiao Zhan dengan lembut. Entah kenapa tapi Yibo merasa Zhan hari ini begitu berbeda padanya.

Yibo mengangguk pelan atas ucapan Xiao Zhan tadi, dan kembali akan melanjutkan perkataannya, tapi baru juga membuka mulutnya.

TOK...TOK...TOK.

Suara gedoran pintu kembali terdengar, dan kali ini terdengar lebih keras. Terlihat sekali bahwa orang di luar sana memiliki kesabaran yang tipis.

Yibo yang merasa kesal dengan cepat turun dari pangkuan Xiao Zhan, berjalan dengan cepat menuju pintu, mengabaikan pinggangnya yang terasa ngilu, dan setelahnya ia membuka pintu itu dengan kasar.

"APA KAU TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN HAH?" Yibo berteriak tepat setelah pintu itu terbuka, tanpa tahu siapa orang yang baru saja ia teriaki tadi. Sedangkan sang korban hanya mengedipkan matanya beberapa kali, dengan wajah linglung. Terlalu terkejut dengan suara bass Yibo yang berteriak padanya.

"Eh!! Kau Yifei?" Yibo membulatkan matanya terkejut saat tahu pacarnya sendiri yang ia maki-maki tadi.

"Apa kau pikir aku hantu Yibo?" Yifei berujar dengan penuh kekesalan.

"Darimana kau tahu aku--"

"Tinggal bersama Xiao Zhan...Begitu?" Yifei dengan cepat memotong ucapan Yibo, yang tentu saja ia tahu apa yang ingin Yibo katakan padanya.

Sedangkan Yibo hanya menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Yifei sebelum.

"Apa ada masalah sayang?" Zhan datang dengan panggilan yang bisa membawa malapetaka. Bukan cuma itu saja, saat Zhan tepat bersebelahan dengan Yibo, Zhan dengan berani meletakkan tangannya di pinggang Yibo, lalu mendaratkan satu kecupan manis di pipi sebelah kiri Yibo.

Yibo dengan cepat menoleh pada Xiao Zhan, dan saat itu juga ia menemukan wajah tampan itu malah menyeringai dengan sangat menyebalkan. Oh Yibo benar-benar ingin sekali menghajar wajah sialan itu. Yibo dengan cepat berusaha menyingkirkan tangan Xiao Zhan dari pinggangnya, namun Xiao Zhan malah menarik pinggangnya, dan memeluknya posesif dari samping. Yibo tidak menyerah, ia terus berusaha menyingkirkan tangan kekar Xiao Zhan yang melingkar di pinggangnya, dengan tatapannya yang tidak lepas dari Yifei. Ia tahu kekasihnya itu sedang marah, terlihat jelas dari kepalan tangan di kedua sisinya, juga rahangnya yang mengeras dengan sorot mata tajam penuh kebencian.

"Lepas Xiao Zhan! Kau membuat kekasihku salah paham" Yibo menggeram tertahan, ia kesal dengan sikap Xiao Zhan yang seenaknya sendiri.

"Haha" Zhan malah tertawa dengan keras, lalu melepaskan pelukannya dari pinggang Yibo.

"Baiklah, baiklah...sepertinya kekasihmu memang sangat pencemburu" ujar Xiao Zhan dengan santai, mengabaikan tatapan Yifei yang menatapnya tajam.

"Itu karena ulah mu" Yibo mencubit pinggang Xiao Zhan dengan cukup kuat, membuat Zhan meringis sakit.

"Kau ini suka sekali mencubitku... lagipula, jika aku jadi kau Yibo, aku akan lebih memilih mencari kekasih baru daripada berpacaran dengan orang yang memiliki rasa cemburu yang tinggi" Zhan tersenyum meremehkan, membalas tatapan tajam Yifei dengan penuh ejekan, lalu setelahnya ia pergi begitu saja.

"BAJINGAN KAU XIAO ZHAN! APA MAKSUDMU MENGATAKAN HAL SEPERTI ITU HAH?" Yifei berteriak, ia tidak terima saat Xiao Zhan mengatakan hal seperti itu pada Yibo.

"Jangan dengarkan dia! Dia sedikit gila" Yibo mendekat pada Yifei, menggenggam tangan kekasihnya yang mengepal kuat.

"Ayo masuk" Yibo menuntun kekasihnya memasuki apartemen Xiao Zhan. Walaupun dengan ogah-ogahan Yifei tetap mengikuti Wang Yibo.

"Duduklah dulu" Yifei menurut, ia mengambil tempat duduk di atas sofa, sedangkan Yibo masih berdiri di sampingnya.

"Kenapa kau bisa di sini?" Yifei menarik tangan Yibo sedikit kuat, tapi hal itu malah membuat Yibo yang tidak siap sedikit terhuyung, dan membuat pinggangnya terbentur pinggiran sofa.

"AKHH" Yibo menjerit sakit karena hal itu. Tak ayal jeritannya tadi membuat Xiao Zhan yang berada di dapur langsung berlari menghampiri Yibo, dengan wajahnya yang terlihat sangat panik. Zhan bahkan membantu Yibo untuk berdiri, Sedangkan Yifei hanya diam menyaksikan hal tersebut, terlalu aneh dengan Yibo karena ia tidak benar-benar menarik Yibo dengan kuat.






TBC.

Pinggang Yibo encok kayanya🤣🤣

Two Crazy PeopleWhere stories live. Discover now