01

10 1 0
                                    

_Arti Berbeda_

Kringg! Kringg! Kringg!

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Kringg! Kringg! Kringg!

Bunyi bel istirahat kedua sudah terdengar. Setelah guru keluar dari kelas, satu persatu muridpun ikut keluar kelas. Tujuan utamanya adalah ke kantin untuk mengisi perut mereka yang terkuras setelah otak mereka dipaksa bekerja untuk memahami rumus-rumus matematika dan segala perhitungannya. Selain itu banyak pula yang memilih pergi ke mushola terlebih dahulu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam.

Dibarisan paling belakang, Nana masih membereskan buku-bukunya. Niatnya ia ingin ke mushola terlebih dahulu, setelahnya mungkin dia akan pergi ke kantin.

Matanya pun beralih menatap Renja yang kini masih ada disampingnya dengan headset terpasang dikedua telinganya.

"Enja gak ke mushola atau ke kantin?" Tanya Nana sedikit keras.

Renja tersentak kaget lalu berdecak, "Gak usah teriak kali, saya juga masih bisa dengar!"

"Hehe maaf, aku pikir kamu gak akan dengar soalnya kamu kan pake headset." Balas Nana dengan polosnya.

Membuat Renja memutar bola matanya malas. "Belum saya nyalain."

"Oohhh.."

"Jadi kamu nanya apa tadi?"

"Loh, tadi katanya dengar ko nanya lagi?"

"Lupa"

Untunglah Nana bukan kaum bersumbu pendek, jika iya mungkin dia sudah meledak-ledak dengan segala umpatannya yang semenjak tadi pagi tertahan dihatinya.

Nana menghela napas sejenak dan memasang wajah setenang mungkin.
"Kamu gak ke mushola atau ke kantin?"

"Nanti."

CUKUP.

Kesabarannya sudah mulai terkikis. Nana pun hanya bisa mengelus dadanya sabar, tidak ingin melanjutkan percakapannya lagi karena sangat tidak lucu apabila kesehatan mentalnya buruk dihari pertama dia sekolah.

"Hi Aruna."

Mendengar namanya terpanggil, Nana pun langsung menolehkan kepalanya, dan menatap dua perempuan yang kini berjarak dua meja dari mejanya.

Salah satu diantara mereka tersenyum.

"Kenalin namaku Adara Fredella Ulani, orang-orang sih biasa manggil aku Dara."

"Kalau aku Adelia Faranisa Aznii, kamu bisa panggil aku Adel." Sahut perempuan yang berada di sebelah Dara.

"Salam kenal Dara, Adel." Balas Nana.

"Mau ke mushola bareng kita gak?" Tanya Dara.

"Iya boleh." Jawab Nana dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibirnya.

"Ya udah kuy, setelah itu kita ke kantin ya." Ajak Dara.

"Ayo" Jawab Nana dan Adel bersamaan.

Mereka pun bergegas keluar kelas tanpa memperdulikan eksistensi si pemuda yang kini menatap mereka dengan tatapan tidak sukanya. Renja sadar hari ini dia lebih sensitif daripada biasanya, itu semua karena perutnya yang sudah mulai sakit.

RENJANAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن