CHAPTER 2

10.1K 901 10
                                    

SELAMAT MEMBACA!
.
.
.
.
.
.

***

Tibalah Linua di area perbukitan. Linua menstabilkan nafas nya yang tidak karuan akibat ia berlari sambil mengendap-endap agar tidak ketahuan para anak buah nenek nya. Linua bersyukur sekali atas tubuh mungil nya, karena hal itu ia sungguh mudah untuk melarikan diri.

Setelah ia berhasil mengatur nafas nya, mata indah nya menulusuri area perbuktian yang begitu sejuk di pandang itu. Ia mencari teman baru nya itu si Aldo Mahendra anak tunggal dari juragan telur di kampung sebelah. Kata Aldo waktu itu, Papa nya dengan Nenek nya adalah rekan bisnis. Dan mereka berhubungan baik. Setidak nya Linua lega, gini-gini ia juga milih-milih dalam berteman. Sejak bertemu dengan Aldo, Linua sudah tertarik, karena pada saat itu Linua yang sedang menemani nenek nya kekampung sebelah untuk membahas bisnis antar papa Aldo dan nenek nya, dirinya tidak sengaja terjatuh dan bertemu dengan Aldo.

Linua saat itu menangis dengan keras, karena sebengal-bengal nya Linua, ia tetap lah cucu kesayangan yang di manja tanpa merasakan kekerasan apapun. Aldo yang memang saat itu lagi latihan berpanah, tidak sengaja mendengar suara tangisan Linua. Maka dari itu ia mengikuti dari mana suara itu berasal, dan ketemulah seorang bocah yang menurut Aldo sangat lah cantik.

Pada saat itu Aldo mengira, jika Linua itu adalah seorang anak kecil perempuan.

‘’hey, adik manis ayo sini berdiri, jangan nangis lagi okey?’’ ujar Aldo sambil mengulurkan tangan nya yang langsung disambut dengan erat oleh Linua.

Aldo menuntun Linua untuk duduk di kursi yang ada disana. Masih dengan sesegukan nya, Linua merintih kesakitan, karena dengkul nya terluka dan darah nya lumayan banyak. Dengan telaten Aldo membersihkan nya dengan air minum nya yang ia bawa di dalam botol, setelah bersih ia membuka tas nya dan mengambil plester luka yang selalu ia bawa kemana-kemana . Setelah selesai, Aldo tersenyum sambil menatap Linua yang saat itu masih lah menangis walaupun tidak separah tadi.

Aldo gemas, kenapa bocah di depannya ini sungguh menggemaskan. Aldo melihat rambut perak serta bola mata hijau itu secara intes. Ia berpikir, apakah anak depan nya ada keturunan bule?

‘’hey sayang, kenapa kamu bisa terjatuh?’’ Tanya Aldo sambil menghapus air mata yang berada di kedua pipi tembam Linua.

‘’aku kesandung batu besar itu’’ lirih Linua samba sambil menunjuk batu besar penyebab Linua terjatuh. Sepertinya Aldo harus menyuruh anak buah ayah nya menyingkirkan batu sialan itu.

Loh kenapa dirinya kesal? Pikir nya bingung.

‘’oh begitu. Tidak sakit lagi kan sekarang?’’ Linua menggeleng kan kepala nya.

‘’Nama kamu siapa?”

‘’aku Linua” aldo mengkerut kan dahi nya bingung. Linua paham itu.

‘’ Linua saja tidak ada nama tengah ataupun nama belakang’’ jelas Linua memadamkan rasa penasaran  aldo.

‘’ kamu kenapa bisa disini?” Tanya Aldo. Ya setelah aldo pikir-pikir, dari mana anak ini bisa masuk disaat penjagaan dirumah nya ini begitu ketat.

‘’aku kemari bersama nenek’’ aldo paham. Ternyata anak kecil didepan nya ini adalah cucu dari rekan bisnis ayah nya.

‘’umur kamu berapa?’’

‘’14 tahun’’

‘’HAH?!"

‘’HEH KENAPA?KAGET TAU!’’

‘’eh maaf-maaf aku kaget banget tadi’’

‘’kenapa kamu kaget banget?’’

‘’iya, soal nya kita seumuran’’

“HAH?!’’ oke, kali ini Linua yang kembali terkejut. Pasal nya, Linua terkejut, lantaran ternyata Aldo seumuran dengan dirinya, padahal tubuh Aldo besar sekali. Banyak otot nya, seperti tubuh para anak buah nenek nya yang tinggi dan tegap. Sedangkan Aldo terkejut, karena teryata bocah yang ia kira anak kecil ini ternyata seumuran dengan nya, tetapi kenapa tubuh nya kecil sekali pikir Aldo, apakah karena Linua seorang perempuan?

‘’dan aku laki-laki jadi aku tidak manis tapi tampan’’ ujar linua dengan raut wajah datar. Merasa kesal karena setelah di ingat-ingat, Aldo memanggil nya anak manis waktu membantu dirinya.

Bola mata aldo hampir keluar. Sial, dirinya  tertipu dua kali. Tampang Linua sungguh menipu dirinya.Aldo membuang nafas kasar.

‘’maafkan aku, aku tidak tahu. Dan perkenalkan nama ku Aldo. Mari kita berteman Linua’’

dan sejak saat itulah ikatan pertemanan mereka terjalin.

TBC....

 
 

LINUA (ON GOING)Where stories live. Discover now