Lelaki Misterius

24 1 0
                                    





Namaku Chloe Redetta Smith, seorang siswi kelas 2 SMP. Entah bagaimana aku terjebak di situasi cinta benci ini. Cinta dan benci terbelit belit. Karena terkadang aku membencinya, tapi terkadang juga aku mencintainya.

Lelaki Misterius

"Aku cinta padamu." Ucap pacarku.

"Aku juga-."

*Tling tling, tling tling*

Telepon genggamku berdering. Aku segera membuka kedua mataku, dan menyadari barusan adalah mimpi. Dengan kesal, kuangkat telepon itu.

"Apasih, bikin ganggu aja." Ucapku saat menempelkan telepon genggam ke telingaku.

"Halo?" Tanyaku, tak mengetahui siapa yang menelpon, karena mataku masih tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Ayo bangun, sudah jam setengah delapan." Ucap suara yang sering kudengar, suara Justin.

"BENARKAH?!" Aku berteriak sambil melihat jam dinding. Dan benar saja, jam sudah menunjukkan angka 07.45.

"Anjing, gw terlambat." Kutukku saat mematikan telepon.

Aku segera mandi dengan cepat, lalu menyisir rambut aku mengikat ekor kuda rambutku. Sknicare? Gak ada waktu buat itu, sudah mepet. Jadi aku pakai bedak yang tipis tipis saja lah. Aku segera menyambar tas sekolahku, lalu turun kebawah.

"Oh, Ella! Sudah bangun rupanya." Ucap Kakakku, Liam. Sambil mengoleskan selai ke roti panggang yang dia buat.

"Halo, selamat pagi." Aku berhenti sebentar untuk menyapanya.

"Kakak buatkan roti panggang dengan selai favoritmu." Ucap Kakak, sembari menyodorkan piring berisi roti panggang dengan selai bluberi.

"Astaga, terimakasih." Aku mengambil roti panggang itu dan memakannya.

"Dan juga, kenapa Kakak gak membangunkanku lebih awal?!" Rengekku.

"Karena kelihatannya kamu sedang bermimpi baik, dan Kakak tidak mau mengganggunya." Jawab Kakak dengan senyum.

"Aku memang mimpi indah, tapi bangunkan aku dong kak! Hari ini aku sekolahhh!" Ucapku lagi.

"Memangnya kamu ingin kakak mengganggu mimpi indahmu?" Tanya Kakak sambil terkekeh.

"Ugh, aku berangkat dulu." Aku sudah kesal dan berjalan keluar.

"Pergilah sekolah! Kamu terlambat!" Ucapnya sambil tertawa.

Aku hanya bisa menghela napas panjang. Aku berlari sambil memakan sisa roti panggang. Tak lama kemudian, kudengar klakson motor dibelakangku.

"Butuh tumpangan?" Justin menaikkan kaca helmnya. Aku mengangguk cepat, dan duduk di belakangnya. Kami melaju dengan cepat.

...

Kami segera sampai sekolah. Dan kulihat sekolah sudah lumayan sepi. Hanya ada beberapa kakak kelas bandel yang sering kulihat membolos. Aku dan Justin segera berlari menuju kelas. Setelah sampai di depan kelas, kugeser pintu kelas dengan cepat. Guru sudah berdiri sambil menerangkan, dan teman teman melihat kearah aku dan Justin. Diikuti dengan Guru IPA.

"Kenapa kalian terlambat?" Tanyanya, dengan sedikit penekanan diakhir kalimat.

"Motor saya mogok bu." Justin segera memberikan alasan.

"Kalau begitu baiklah. Tapi waktu istirahat kalian dikurang 10 menit." Tegas Bu Guru.

"Kumpulkan PR kalian." Lanjutnya.

I'm Not Heather '*ONGOING + HIATUS*'Where stories live. Discover now