The Best Part 2 : Dear My Sister

Start from the beginning
                                    

" Unnie, berhenti berkata seperti itu. Ucapanmu menyakiti Bona. "

" Aku tidak peduli! Seharusnya dia sadar posisinya tidak sebanding dengan kita. "

Jisoo menghela napas pelan, menatap lelah sang kakak yang semakin tak terkendali.

" Unnie, aku mohon. Ak— " Ucapan Jisoo terpotong ketika Irene menyela.

" Berhenti membelanya Kim Jisoo! Kau lupa apa yang sudah kukatakan padamu? Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku! Jauhi dia atau aku akan membunuhnya sekarang juga! " Ancam Irene yang berhasil membuat semua orang terkejut.

Terutama Jisoo yang kini kehilangan cara untuk membujuk Irene.

" Unnie... "

" Sekali lagi aku katakan, aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku Jisoo! Kau milikku, tidak ada yang bisa memilikimu selain aku! " Tegas Irene.

Jennie dan Krystal saling tatap, kening keduanya mengernyit heran. Begitu juga dengan Bona, studi psikologi yang ia pelajari cukup membantunya untuk memahami karakter Irene bahwa kakak dari Jisoo itu memiliki obsesi pada adiknya sendiri.

" Aku memberikanmu waktu untuk pergi dari sini, Little Kim. Pergi dan biarkan aku melakukan apa yang harus aku lakukan untuk membuat gadis itu sadar. " Ujar Irene memperingati, Jisoo menggeleng menolak meninggalkan Bona saat ini.

" Tidak Unnie, jangan menyakiti Bona. Aku mohon! Kau sudah berjanji padaku untuk tidak menyakiti siapapun lagi. " Mohon Jisoo memelas, Irene menggeram tajam.

Irene bisa merasakan bahwa adiknya itu begitu peduli pada Bona. Dan Irene membenci hal itu.

" Kim Jisoo, sialan! Berani kau menentang ucapanku?! Kau menyukainya, huh?! " Bentak Irene tiba-tiba membuat Jisoo terkejut.

Perubahan ekspresi Jisoo terbaca jelas oleh Irene yang tersenyum sinis.

" Kau membuatku marah, Little Kim. Aku akan menghukummu karena kau berani mencintai orang lain selain diriku. "

Irene berujar dingin. Kedua manik mata gadis cantik itu menggelap tertutup kebencian, ia tak peduli lagi siapa sosok didepannya saat ini.

Irene hanya butuh pelampiasan emosinya sehingga tanpa sadar Irene mulai mengayunkan tongkat baseballnya dengan sekuat tenaga kearah adiknya sendiri.

Bugh!!

Bugh!!

Jisoo yang terkejut tak dapat menghindar dari pukulan Irene. Gadis itu terjatuh mencoba melindungi tubuhnya dari serangan tongkat baseball Irene yang semakin bertubi-tubi.

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

Bona, Jennie dan Krystal yang melihat tindakan keji Irene mencoba menghentikan gadis bermarga Kim itu. Namun, kekuatan Irene yang begitu kuat tak mampu dihentikan oleh ketiganya.

" Rasakan ini, kau pantas mendapatkannya! Beraninya kau mencintai orang lain dan menduakanku! Kau adalah milikku! Selamanya akan tetap jadi milikku! Tidak ada siapapun yang bisa memilikimu! " Teriak Irene, gadis itu benar-benar lepas kendali.

Ia tak mempedulikan apapun saat ini. Ia terus memukuli Jisoo yang sudah tergeletak ditanah tak sadarkan diri.

Bona, Jennie dan Krystal masih berusaha menghentikan Irene. Hingga beberapa saat kemudian ketiganya berhasil membuat Irene berhenti. Jennie mengambil alih tongkat baseball dari tangan Irene dan membuangnya kesembarang arah.

" Irene-ah, sadarlah kau menyakiti Jisoo! " Bentak Jennie.

Irene yang masih dikuasai emosi tak menyadari keadaan Jisoo yang mengenaskan. Hingga saat dimana teriakan Bona berhasil membuat Irene menoleh dan terkejut mendapati Jisoo yang berlumuran darah terbaring lemah tak berdaya.

THE BEST PART || JisooWhere stories live. Discover now