Renjun tersenyum ketika wanita itu terlihat kesusahan dengan baju yang dikenakan. Tangan kanannya Setia menggandeng tangan renjun, sedangkan tangan kirinya menggulung rok bawah pakaiannya yang memperlambat langkah wanita itu, "Pelan-pelan saja" tutur renjun yang memperlambat langkahnya.

Gerbang istana yang tinggi sudah terlihat di depan mata, tidak ada lagi alasan untuk memperlambat langkah bagi keduanya. Renjun sendiri baru pertama kali datang kemari, dia senang karena lia mengajaknya ke tempat yang indah ini.

"Renjun ayo ambil fotoku dengan penjaga istana itu" lia berjalan menghampiri penjaga istana yang berdiri di depan gerbang istana.

Beberapa gaya tertangkap oleh camera yang renjun bawa, dia bisa melihat sisi lain lia disini. Wanita yang biasanya terlihat sedih dan selalu berucap spontan padanya, kini terlihat sangat ceria dengan senyum yang tidak terlepas dari wajahnya.

Mereka melanjutkan untuk masuk lebih dalam ke istana. Perlu kalian tahu, bagi pengunjung yang mengenakan pakaian hanbok mereka bisa masuk dengan gratis, sedangkan bagi mereka yang berpakaian biasa dikenakan biaya sekitar 3000 won.

Istana Gyeongbokgung sangat luas, istana ini juga salah satu istana terbesar di korea, butuh waktu seharian untuk menjelajahi semua area di istana ini. Saat memasuki area istana kita bisa melihat area luas yang terlihat seperti lapangan. Semakin dalam kita memasuki istana, kita bisa mendapati banyak sekali tempat yang digunakan oleh Raja saat memerintah dulu.

Di sini juga ada taman yang terlihat sangat indah jika kita mengunjungi saat musim semi atau musim gugur tiba. Warna cantik yang ditampilkan dari dedaunan dan bunga bermekaran menambah keindahan taman itu.

Renjun dan lia berjalan di jalan setapak menuju danau kecil yang terdapat di area istana. "Kenapa kita pergi kesini?" tanya renjun.

"Disini sangat indah, aku baru datang kesini tapi rasanya aku merasa sudah mengunjunginya" ucap lia tersenyum. Pandangannya menerawang beberapa tempat yang terasa familiar baginya, semuanya mengingatkan Lia akan jinhan, tempat dirinya bertemu dengan renjun.

Ckreeek...

Lia menoleh cepat pada renjun yang berjalan di sampingnya, "renjun, kau mengambil fotoku diam-diam" ucap lia dan berusaha meraih camera yang renjun bawa.

"Haii..tunggu sebentar" ucap renjun yang mengangkat tinggi kamera di tangannya.

Tangan lia berusaha untuk meraih benda itu dia bahkan meloncat kecil karena belum bisa menggapai camera yang berada di tangan renjun.

"Yaaak nanti kita bisa jatuh ke dalam danau lia" teriak renjun memeraih pinggang lia agar wanita itu berhenti bergerak. Keduanya kini semakin dekat dengan pinggir danau itu.

Lia menatap renjun. Wajah mereka sangat dekat, "renjun, kau sudah menyukaiku?" tanya lia yang melihat renjun menatap matanya dalam.

Renjun melangkah maju, membawa tubuh wanita itu bersamanys. "Jika kita tetap berdiri disana, kita berdua bisa jatuh ke dalam danau itu" ucap renjun memutus pandangannya tanpa berniat menjawab pertanyaan wanita yang kini memandangi wajahnya, renjun memutuskan untuk kembali memperhatikan layar cameranya.

"Lihat wajahmu cantik saat tersenyum seperti ini, aku tidak mungkin mengambil gambar saat wajahmu terlihat jelek" ucap renjun di ikuti suara tawa lia yang pecah.

"Jadi aku cantik?" goda lia.

"Bukan itu fokusnya" balas renjun memutar bola matanya.

"Kau bilang aku cantik, terima kasih. Sini biar aku ambil fotomu juga, kau juga terlihat tampan" lia meraih kamera dari tangan renjun.

"Lia, tidak perlu" renjun mencoba menutupi wajahnya. Kata 'tampan' yang baru saja renjun dengar memang tidak asing baginya, banyak sekali orang yang mengatakan itu padanya. Tapi kenapa saat lia yang mengatakan itu padanya berhasil membuatnya merasa malu?

"Ya ampun, wajah tampanmu tidak terlihat, baiklah kita foto bersama saja" lia mengarahkan kameranya untuk mengambil foto mereka berdua. Renjun tentu tidak bisa menolak saat tubuh lia mendekat dan memeluknya.

Hari itu mereka habiskan dengan perjalanan mengelilingi semua kawasan istana Gyeongbokgung. Mereka juga melihat kawasan museum dan perpustakaan yang ada di sana.

🎎

Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di apartemen lia tepat saat langit berubah gelap. Keduanya juga sempat makan malam bersama sebelum pulang tadi.

Jarang sekali renjun menghabiskan waktu seharian dengan seorang wanita selain eommanya. Ini merupakan hal baru yang menyenangkan baginya.

"Terima kasih renjun, aku harap kita bisa pergi kencan seperti ini lagi" ucap lia sambil terkekeh menggoda pria itu. Wajah malasnya terlihat sangat menggemaskan bagi lia.

"Lia sudah kembali" setelah sepanjang perjalanan wanita itu terlelap, renjun memutar bola matanya mendengar lia menggodanya lagi seperti seharian ini.

Kekehan tawa lia semakin keras mendengar ucapan renjun. "Kau lucu sekali"

"Besok kau harus bekerja, masuk dan istirahatlah" ucap renjun.

"Hm.. sayang sekali hari ini cepat sekali berlalu" wajah lia terlihat sedih sekarang.

"Besok saat ada waktu kita bisa pergi bersama lagi, masuklah" ucap renjun mengusap puncak kepala lia.

"Pelukan" lia melebarkan tangannya.

Renjun tersenyum dan memeluk wanita itu, renjun berharap jika hubungan keduanya tidak terburu-buru. "Tapi apa ini? Sekarang kau berani memeluk wanita ini lagi?" batin renjun.

"Aku berharap segera mendengar kalimat 'aku mencintaimu' darimu" ucap lia melepaskan pelukannya dan bergegas turun dari mobil renjun.

"Hati-hati di jalan, aku akan menunggu saat kita bisa menghabiskan waktu bersama lagi" ucap lia melambaikan tangannya dan berlalu masuk kedalam gedung apartemen.

Renjun mengamati wanita itu dari dalam mobilnya. Pria itu tersenyum tipis, "pelan-pelan saja lia. Jika kau tuangkan semua perasaanmu sekaligus, aku takut perasaan itu akan cepat habis" gumam pria itu lalu mengendarai mobilnya pergi.

🎎

Lia sampai sekarang masih mikirin pangeran renjun, huruf yang dicetak miring merupakan mimpi lia atau renjun (kedepannya).

Author juga takut jika alur ceritanya kurang dimengerti, teman-teman bisa tanyakan jika ada yang kurang jelas, terima kasih. ❤️❤️❤️


🌵🌵🌵

WHO ARE YOU? [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin