↬ 3 - Udhlh resign aj aku

806 102 13
                                    

"ALHAMDULILLAH INI DEWA UDAH MINGGAT!!" Karena terlalu hepi, bocah satu ini sampai jingkrak-jingkrak.

Bukk

"Anjg."

Happy Reading
Votenya qq


[Name] off

[Name] pun seketika bangun dari mimpinya, ia bangun karena Kino melempar muka polos nan burik [Name] menggunakan bantal. Sungguh salam selamat pagi yang indah.

"Oasu kitod saket ajg." [Name] pun terduduk sambil mengumpulkan nyawanya.

"Dari tadi gw manggil lu gak bangun-bangun, gw kira lu mati." Ucapnya dengan ekspresi datar khas darinya.

"Oh iya, tadi didatengin sama dewa nya di alam mimpi, dia ngasih kalung." [Name] pun menunjukkan kalung pemberian Rion pada Kino, satu alisnya terangkat saat memperhatikan kalung itu. Kino sedikit tidak percaya Dewa itu memberi [Name] kalung atau ini hanya modusnya saja?

"Oh, mandi gih bentar lagi latihan." Kino terlihat menunjukkan tampang tak suka,

"Dih jadi kutub lagi, cemburu yak?" [Name] menaik turunkan alisnya dengan senyuman menggoda.

"G." jawab Kino datar yang lantas meninggalkan [Name] sendirian dikamarnya, begitulah balasan Kino kalau gk Y ya G

[Name] yang melihat reaksi Kino pun, kembali berekspresi datar, "Dih malu malu kadal buntung, ah udah deh saatnya mandi sarapan terus latihan!" ia pun bergegas ke kamar mandi sampai-sampai pintunya ia dobrak, jangan di tiru kalau kalian gak mau di kick dari KK.

Sekip nguenggg

"Oh iya gw mau nanya, nih pembantaian keluarganya suami gw kapan nih?" [Name] terlihat sedikit sedih, dia ingin menolong tapi apa daya ia tak bisa melawan maemunah hanya dengan modal nekat saja, nanti yang ada malah login lagi.

"2 tahun lagi, masih lama. Jadi lu bisa latihan dulu terus ikut seleksi, terus kalo soal umur gw perpanjang jadi sampai 2 tahun ke depan umur lu masih sama, penghentian waktu gitu istilahnya." jelas Kino panjang lebar, [Name] menganga kagum akan kekuatan Kino.

"Wih hebat juga ya?" puji [Name], matanya terlihat berbinar karena kekagumannya.

"Oiya dong, gw gitu loh." Kino pun mulai menyombongkan diri didepan [Name],

'Njg nyesel gw muji'batin [Name] kesal

[Name] yang kesal part 2 itu pun langsung minggat begitu saja, menuju bukit tempat ia biasa berlatih, sedangkan Kino yang melihat [Name] kesal hanya terkekeh pelan.

Sekip nguengg

"Hahh..hah..huhh" deru napas tak beraturan keluar dari bibir mungilnya.

Tentu saja ia kecapekan sampe sekarat gak ada energi.

Bruk

'mau mati aja.' batin [Name], seraya mengatur pernapasannya.

[Name] yang kelelahan itu pun membaringkan dirinya ditanah, Kino hanya menatap [Name] kasian.

"Gausah sok kasian lu kutub Jepang." Tatapan tajam pun ia lontarkan saat ia menyadari tatapan Kino.

"Udh? Capek? Nih." Kino pun langsung menjatuhkan sebuah pedang kayu tepat pada wajah polos [Name], alhasil jatuh mengenai hidungnya.

Ia meringis kesakitan dan langsung terduduk, "Njg! Apanih?" [Name] mengusap hidungnya yang sakit sambil menatap Kino dengan tatapan kesal.

"Ayunin tuh pedang 6.000 kali" ucap Kino dengan entengnya.

"Gila! Lu mau bunuh gw hah?!" protes [Name] tak suka jika ia akan mati untuk yang kedua kalinya.

"Gak akan mati, lu kan tahan banting, terus biar bisa jadi pilar lu juga harus giat latihan." Kino menatap [Name] dengan senyuman jahatnya.

Dan [Name] hanya komat kamit dalem hati, 'Gusti prabu, nu agung pengen bantai.' batin [Name] kesal.

"Iya iya! Gw lakuin, tapi gw kaga ikhlas ya!" jawab [Name] malas, ia pun mengambil ancang-ancang dan langsung mengayunkan pedangnya sebanyak 6.000 kali, jika sudah begini rasanya ia memilih untuk mati saja.

Setelah [Name] berhasil mengayunkan pedangnya 6.000 kali, ia pun merasa lega.

YATTA!!

SAY YATTA WITH ME!

"Anjg tangan gw mati rasa." [Name] pun terkapar ditanah dengan tangannya yang tidak bisa bergerak lagi, jangan mati dulu baru chapter 3 :)

"Kerja bagus [Name]! sekarang istirahatlah, besok mari latihan lagi." Kino mendekat ke arah [Name] mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri

'kalo bukan karena dia ganteng, udah gw bejek bejek mukanya.' batin [Name] koar-koar seraya menerima uluran tangan Kino.

"Gausah ngejekin gw di dalem hati lu, gw lakuin ini supaya lu bisa ngelindungin diri lu sendiri nantinya, katanya mau jadi pahlawan?"

"Iya, tapi gak kek gini!" [Name] sangat lelah sehingga ia berjalan pun agak susah, alhasil ia digendong oleh Kino di punggungnya. Alhamdulillah digendong cogan kiw

Kino memandang wajah lesu dari perjuangan [Name] selama ini, ia berpikir [Name] adalah wanita yang tangguh mungkin dibalik sifat kebobrokan dan kekanakan [Name] ada sifat kerja kerasnya yang terpendam, mungkin.

Kino merasa ia tak salah menyukai seorang [Name] saat ini– ekhem dari segi persahabatan tentunya, ia tersenyum tulus saat dia kembali melirik [Name], namun sang empu tak melihatnya karena sedang memejamkan mata.

[Name] membuka matanya dan menghela nafas pelan, "Huh capeknya gw, untung gak sampe mati gara-gara si kutub," diakhir kata [Name] bergumam agar tak didengar Kino, tapi apa daya Kino masih dapat mendengarnya.

Kino mendudukkan [Name] diteras rumah, ia pun masuk ke dalam dan mengambil kotak obat untuk mengobati luka [Name].

"Sshh, aduh! kalem mas!"

"Iya-iya, bawel."

Arigathanks yg udh baca!
Jngn lupa vote n komennya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝗦𝗛𝗢𝗞𝗨𝗕𝗨𝗧𝗦𝗨【Kimetsu No Yaiba】 𝐎𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠Where stories live. Discover now