🤡 MLM . 02

1.7K 192 14
                                    

Hari ini adalah tepat 7 hari pemilihan casting yang nyatanya tidak menemukan 1 peserta pun yang cocok dengan karakter dalam series terbaru Zee. Lelaki berwajah dingin itu terlihat lelah semenjak pagi hingga kini menjelang sore menghadiri pemilihan tersebut.

"P'Aof, kapan ini berakhir?" Bisik salah seorang manager perempuan.

"Entahlah, produser kita benar-benar perfeksionis sekali." Keluh manager Aof.

"Zee, tolong lah bantu kami berbicara pada produser. Lihatlah, semua staff sudah sangat lelah hari ini. Beberapa dari kami bahkan harus melanjutkan pekerjaan di tempat lain." Mohon manager perempuan tersebut pada Zee yang hanya menatapnya datar.

Zee melihat ke sekelilingnya dan memang sangat tampak wajah lelah dari masing-masing staff, ia menghela napas kasar dan berdiri menghampiri sang produser.

"P' bisakah kita hentikan acara ini? Semua orang sudah lelah hari ini."

"Zee, kau tahu sendiri, bukan? Kita belum mendapatkan 1 orang pun untuk lawan mainmu. Kita tidak akan berhenti sampai mendapatkannya." Mutlak sang produser.

Zee mencoba menekan emosi yang mungkin sudah sampai ke dadanya, ia tidak memiliki cara lain selain memilihkan seseorang yang mungkin bisa menjadi lawan mainnya dengan resiko antara berhasil atau gagal.

"Aku punya 1 kandidat. Jadi p' bisa membiarkan kami pulang dan beristirahat, bukan?"

Produser itu melirik pada Zee dan menatap lekat sembari menaikkan alisnya. Zee tentu paham jika orang yang ia jadikan kandidat lawan mainnya tidak berhasil meluluhkan hati produser mereka maka series ini akan gagal di produksi. Entah kepercayaan diri dari mana yang membuat Zee mengambil keputusan hebat seperti ini dan terkesan bunuh diri.

"Kau tahu konsekuensinya jika dia tidak sesuai dengan ekspektasi ku, iya bukan, nong Zee?"

"Tentu, aku mengenal p'."

Produser itu menaikkan bibirnya dan berdiri dengan kasar. Ia meminta pada Zee untuk membawa kandidat itu padanya besok dan waktu itu juga yang akan menentukan nasib series mereka.

"Baiklah kita selesai hari ini! Silahkan kalian pulang dan beristirahat!" Teriak sang produser yang setelahnya ia pergi lebih dulu.

Zee terdiam untuk beberapa menit sebelum tepukan pada bahunya menyentak dirinya.

"Wah, nong kau yang terbaik. Apa yang kau katakan padanya?" Ujar sang manager perempuan.

"P'Aof, kau harus membawa anak baru itu besok menemui produser dan minta ia untuk tidak mempermalukan aku atau kita akan kehilangan series ini." Ucap Zee datar.

"Apa?!"

P'Aof terkejut mendengar hal tersebut ditambah manager perempuan disebelahnya. Mereka tahu benar bahwa ini bukan sesuatu hal yang baik. Pekerjaan mereka di pertaruhkan sekarang.

Suasana ini cukup membuat jantung berdebar tak nyaman, berbeda dengan di asrama Nunew yang kedatangan tamu spesial.

"Kyaa! P'Off! You're here." Pekik James senang.

"Hi, nong, semuanya. Apa kalian sudah makan? Aku membawa cemilan dari luar."

"Wah, baik sekali." Jujur Yim, ia langsung menarik kantung belanjaan Off dan membongkarnya di atas meja makan kaca.

"Auh.. siapakah dia?" Tunjuk Off pada Nunew yang diam sejak kedatangannya.

"Dia anak baru, p'."

"Oh begitu? Kenalkan aku Off, kakaknya James." Ulur tangan Off pada si anak baru.

"Salam kenal p'. Nunew."

"Nama yang lucu. Baiklah nong, ayo kita makan bersama-sama." Ajak kakak James tersebut.

My Little MonsterWhere stories live. Discover now