2

287 34 33
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Warn! Boys love - Angst ⚠️

.
.
.

Sinar mentari menyelinap masuk melalui celah gorden. Ruangan serba putih itu kini jadi semakin terang dan silau.

Baekhyun yang sedang tertidur di sofa ruang rawat itu pun jadi terganggu. Matanya mengerjap berkali-kali akibat sinar silau yang mengganggunya.

"Hoaaam~" Baekhyun terbangun. Ia merenggangkan otot tubuhnya sambil menguap lebar.

"Selamat pagi." Sapa seseorang.

Mata kecil pemuda Byun itu langsung terbuka lebar. Ia menatap tidak percaya pada Jongin yang sedang duduk di ranjang rawatnya.

"K-kk kau sudah sadar?" Tanyanya dengan terbata. Berkali-kali Baekhyun mengucek-ucek matanya untuk meyakinkan bahwa yang ia lihat itu bukanlah khayalan.

Baekhyun menghampiri Jongin dengan mata yang sudah basah akibat menangis. Ia memeluk sahabatnya itu dengan erat. Sangat erat. "Lima bulan kami menunggumu, Jong. Lima bulan..." Dia terus terisak disela-sela ucapannya.

"Jangan menangis lagi. Aku sudah ada di sini denganmu." Sejujurnya Jongin masih belum bisa percaya bahwa dirinya sudah koma hingga berbulan-bulan. Rasanya ia hanya tidur lama saja.

"Baek, aku membawakanmu sara—" Kyungsoo yang baru saja masuk ke ruang rawat hanya membeku. Mata bulatnya semakin melotot, ia tidak percaya pada apa yang dilihatnya.

"Kau membawakan Baekhyun sarapan?" Jongin bertanya atas ucapan Kyungsoo yang sebelumnya terpotong.

"Jongin?"

Jongin tersenyum. "Halo, Kyung."

Kyungsoo langsung berlari dan memeluk erat sahabatnya. Lima bulan ini ia dan Baekhyun tidak henti menjaga pria tan itu. Hampir setiap hari mereka menangis saat dokter menjelaskan bahwa kondisi Jongin tidak ada kemajuan, tapi kini ia sudah bisa melihat sahabatnya itu bangun dan menyapanya.

Baekhyun pun ikut memeluk Jongin dan Kyungsoo.

Pria tan itu tidak henti tersenyum. Ia merasa amat dicintai oleh kedua sahabatnya. Jongin merasa dirinya berharga dan diprioritaskan selayaknya sebuah keluarga yang sudah tak ia miliki sejak kakaknya meninggal dua tahun yang lalu.

"Jongin, maafkan kami. Kami seharusnya tidak membiarkanmu berkendara sendirian." Baekhyun berujar dengan lirih.

"Um— memangnya aku kenapa?" Jongin menatap kedua temannya sambil memegangi kepalanya.

"Kau kecelakaan. Mobil yang kau bawa dihantam truk dan mobil mini van." Kyungsoo menerangkan dengan pelan.

"Huh, aku kuwalat. Padahal Sehun selalu mengatakan padaku untuk tidak berkendara sendirian, tapi aku masih saja tidak mendengarkannya." Ujar Jongin.

Mendengar nama itu disebut membuat Kyungsoo dan Baekhyun terdiam sesaat.

"Ah iya, di mana Sehun? Kenapa dia tidak di sini?" Jongin mencebikkan bibirnya merajuk. Ia rindu Sehun, tapi pria itu justru tidak ada di sana.

"Jongin, Sehun sudah—"

"Sehun sudah pulang tadi pagi. Kami menyuruhnya pulang karena dia belum istirahat sejak kemarin." Baekhyun memotong ucapan Kyungsoo dengan cepat. Jongin baru saja sadar, rasanya tidak pantas jika mereka langsung membahas hal terperihnya.

Jongin hanya mengangguk-angguk paham, kemudian dia tersenyum manis. "Kalian jangan ada yang memberitahu Sehun ya kalau aku sudah sadar. Aku ingin memberinya kejutan."

(Not) YoursOnde as histórias ganham vida. Descobre agora