MLM . 01 🤡

3.9K 237 14
                                    

Kata orang, hidup itu adalah pilihan. Kita bisa memilih untuk melakukan apapun dalam hidup seperti berbuat baik, memiliki sopan santun, menolong sesama dan lain sebagainya. Namun kita juga bisa melakukan hal sebaliknya, berfoya-foya, pergi ke club malam, sex bebas, dan semua hal buruk yang mungkin beberapa orang pilih dalam hidupnya.

Tapi satu hal yang tidak akan pernah orang lain tahu bahwa setiap orang memiliki alasan untuk memilih jalannya sendiri.

Seperti hari ini, lelaki manis berdarah Thailand yang selama hidupnya tidak pernah menyentuh dunia akting berdiri di depan puluhan anak asuh sebuah agensi yang cukup ternama di negara kelahirannya itu.

Nunew, nama singkat yang disematkan untuknya sejak pertama kali menginjakkan kaki di agensi barunya. Lelaki berumur 20 tahun ini berdiri dengan gugup di samping seorang lelaki yang lebih tua darinya. Ia adalah Aof, manager yang akan membimbingnya dan lelaki itu tengah memperkenalkan Nunew pada sebagian staff dan juga selebriti dibawah naungan agensi tersebut.

"Mulai hari ini kalian harus memperlakukannya dengan baik."

"Baik." Ujar semuanya kompak.

Aof melirik pada anak asuhnya yang menunduk dalam sedari tadi, ia berdehem pelan yang membuat Nunew menoleh padanya dan memainkan dagunya.

"A-ah. Mohon bantuannya." Ujar Nunew yang menundukkan badannya.

Setelah itu, Nunew dibawa oleh managernya ke gedung lain yang tak jauh dari gedung agensinya. Gedung berlantai 12 yang tampak didominasi warna abu-abu itu merupakan asrama untuk selebriti ataupun staff yang bekerja untuk agensi.

"Asrama ini cukup unik layaknya apartemen. Kau akan tinggal bersama orang-orang yang seumur dengan mu. Mereka anak yang cukup menyenangkan, kau akan menyukainya." Ungkap sang manager.

"A-apa p'Aof juga menjadi manager mereka?" Tanyanya gugup.

"Untuk beberapa project, iya."

Nunew menganggukkan kepalanya mengerti. Ia tidak sabar bertemu dengan orang-orang baru dan berharap ia tidak akan terlibat masalah di hari pertamanya.

Mereka menaiki lift menuju lantai 9. Ketika pintu lift terbuka, Nunew cukup terkejut karena seseorang hampir melemparkan bantal ke arah mereka berdua.

"Auh.. p'Aof? Ku kira Tutor yang datang. Sorry." Kekehnya.

"Yim, apa yang kukatakan tentang--."

"Tenang di rumah." Sela Yim, lelaki manis itu menyela.

Kekehan terdengar dari Nunew yang melihat ekspresi malas Yim. Sontak hal tersebut membuat atensi kedua orang yang berdebat melihat padanya.

"Oh, apa dia anak baru yang p'Aof katakan kemarin pada kami?" Kejutnya.

"Iya, namanya--."

"Hi! Aku Yim, kau sangat manis~." Pujinya.

"Terimakasih. Aku Nunew, salam kenal."

"Ayo masuk, akan ku kenalkan dengan yang lain."

Yim menarik tangan Nunew meninggalkan p'Aof dengan gerutuannya. Lelaki manis nan mungil itu di bawa ke ruang tamu yang terdapat 5 lelaki lainnya tengah menikmati acara televisi.

"Gais! Lihat siapa yang datang." Seru Yim.

"Siapa dia, Yim?" Ujar lelaki berambut pirang.

"Anak baru, namanya Nunew. Manis, bukan?"

"Benarkah? Astaga!"

Lelaki berambut pirang itu mendekati Nunew secara tiba-tiba yang hampir membuatnya mundur selangkah. Dia memperkenalkan diri dengan sedikit nada memekik.

My Little MonsterWhere stories live. Discover now