Jisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan.
Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang?
ataukah jarak membuat perasaan me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Yah! Dia milikku" protes Jennie ketika melihat foto itu.
"Kau yang mempostingnya" balas Hoyeon, mengangkat alis.
"Aku tahu, tapi kalian hanya boleh melihat saja, dia milikku" tukas Jennie
"Tsk, tsk" Hoyeon meneguk sojunya "Posesif" dia menambahkan "Dimana dia sekarang?"
"Dia sedang di Jepang, mengikuti pertukaran pelajar" kata Jennie dengan bangga "Dia sangat cerdas, dia adalah perwakilan kampus untuk ke Jepang" dia menambahkan.
"Dia di Jepang?" Hoyeon nampak terkejut "Aku tak menyangka kau bertahan dengan hubungan jarak jauh"
"Jisoo pantas untuk dipertahankan" Jennie tersenyum sambil meletakkan daging di panggangan "Aku rela menunggu jika itu untuknya"
"Wah, dia pasti sangat luar biasa jika membuat seorang Jennie Kim seperti ini" kekeh Hoyeon
Jennie dan Hoyeon melanjutkan obrolan mereka sambil menikmati makanan dan soju. Beberapa lama kemudian, Jennie melirik jamnya dan melihat hari sudah hampir senja dan kepalanya mulai memberat karena beberapa botol soju yang mereka habiskan. Dia harus mengakui berkumpul dengan teman lama membuatnya merasa lebih rileks, Hoyeon adalah teman mengobrol yang baik.
"Hoyeonnaaaa" kata Jennie "Ayo pulang, sudah semakin sore"
Hoyeon mengangguk, dia mengambil ponselnya dan menelepon sopirnya untuk menjemput mereka.
"Miss Hoyeon" tak berapa lama, ada sosok pria dengan pakaian rapi menghampiri mereka.
"Hei, Mr Lee" Hoyeon tersenyum lebar "Antar aku dan Jennie pulang"
"Miss, aku tidak yakin bisa mengantar Ms Jennie tepat waktu, hujan salju sudah mulai turun"
"Apa? Tapi beritanya bilang malam ini baru turun salju" gerutu Jennie, dia menoleh dan menyadari salju memang sudah mulai turun.
"Aku sarankan kita kembali ke apartemen Ms Jung, besok aku akan mengantar Anda kembali, Ms Jennie"
Jennie menghela napas, kepalanya sudah berat dan dia ingin beristirahat.
"Kuharap kau tidak keberatan, Jen" kata Hoyeon "Seperti masa-masa kita sekolah dulu? Kita sering menginap di tempat satu sama lain" dia menambahkan.
"Kurasa aku tidak ada pilihan" Jennie mengangguk
"Yah! Jangan bicara seolah itu hal yang sangat buruk" Hoyeon memutar bola mata ketika mereka keluar dari restoran itu.
"Aku masih ingat kau suka mendengkur, Hoyeon"
"Aku tidak mendengkur!"
Jennie membuka ponselnya dan melihat baterainya nyaris habis, dia segera mengirimi pesan ke Rose dan Lisa bahwa hujan salju turun lebih awal dari yang diduga jadi dia harus menginap di tempat Hoyeon, besok dia akan kembali.