01

486K 8.9K 381
                                    

April, 5 2015

"We have to broke,"

"Apa?! Sayang, tolong jangan main-main. Ini tidak serius kan?"

"Bri, aku dan istriku akan memiliki anak bulan ini"

"Brengsek, kau berkata kau mencintaiku. Apa ini yang namanya cinta?!"

"Baby, aku memang mencintaimu. Tapi dari awal sudah kukatakan padamu. Kau tidak bisa memilikiku seutuhnya, aku punya... istri"

"Dasar sialan!!!"

•••

Serangan kilat dari kamera terus menghujami wajah menakjubkan seorang Kianna Heavens—the most enchanting woman. Kelahiran Virginia yang sukses membuat para kaum adam bertekuk lutut, memintanya untuk sekedar melihat atau menyapa—atau jika memang permintaan itu terlalu berlebihan, meminta untuk mengunjungi mereka dalam mimpi saja sudah seperti kuasa terbesar yang Tuhan berikan.

Bibirnya terangkat, tersenyum sinis.

Rambut gelombang pirang sebaik lautan itu berterbangan, sejalan dengan hembusan angin yang terarahkan padanya. Tangan kurus dan kaki jenjang miliknya terlihat begitu indah, kulit putih bersih dan bibir merona berbentuk hati miliknya adalah sebuah perpaduan indah, serta, perut ramping dan postur tubuh tinggi semampainya menjadi pelengkapnya menjadi obsesi setiap wanita saat ini.

Mata emerald sewarna hutan tropis-nya mengerling, membuat semua orang di tempat itu berdecak takjub. Sempurna, Kianna lantas berbalik mendekati kamera, memberikan beberapa tatapan tajam yang penuh dengan godaan, lalu tersenyum kecil hingga seruan director langsung membuat ruangan riuh dengan tepuk tangan isyaarat pemotretan telah selesai.        

"Amazing!!"

Kianna segera melepaskan posenya dan mendesah lega saat itu. Dia melirik jam dinding di dekat lukisan sedikit terkejut karena sudah genap enam jam dia berpose, berganti pakaian, berpose, berganti pakaian, berpose—hingga dia tidak sadar kalau kakinya seperti sudah tidak mampu lagi untuk menopang tubuhnya. 

Jessica James, asisten pribadinya, datang memberikannya kimono merah marun untuk menutupi tubuhnya. Dia tersenyum pada Kianna yang sudah memberikannya tatapan kesal.

"As always, kau terlalu menakjubkan untuk dipuji. Apa kau lelah?" kata Jessica, berpura-pura mengabaikan tatapan Kianna.          

Kianna reflek memutar matanya dengan dengusan sebal, "wtf..Jess, tentu saja aku lelah! Kau tau, ini adalah sesi pemotretan terpanjang sepanjang hidupku. Kurasa aku akan mati jika pemotretan ini lebih lama lagi!!"

Jessica tertawa, menepuk pundak Kianna ikut prihatin. Mereka berjalan ke arah ruang ganti setelah mengucapkan terima kasih pada staf-staf pemotretan. Beberapa staf stylish langsung menghampiri mereka saat berada disana. Staf-staf itu segera melepaskan beberapa mutiara di kepala Kianna lalu membantu melepaskan properti glitter yang sengaja di lengketkan di tubuhnya.

Tema pemotretan kali ini, Mermaid—lucu sekali. Kianna rasa tidak ada yang lebih menggelikan dari pada itu. Sebelumnya Jessica memang sudah mengkonfirmasi jika pemotretan terakhir Kianna hari ini bertema april fools. Dia sendiri tidak tau tema apa yang di berikan majalah Claire di awal april pada Kianna, dia pikir mungkin hanya tema lelucon bodoh seperti biasa. Tapi begitu sampai di sini beberapa jam yang lalu, mereka langsung di kejutkan dengan properti penuh tale yang sudah memenuhi satu studio.

Benar-benar april fools!

Kianna tidak bisa berkata apa-apa, begitu juga Jessica. Mereka tidak bisa membatalkan kontrak yang sudah di tanda tangani tiga bulan lalu. Kianna yang berniat menolak pun—terpaksa memutuskan untuk mengalah, hingga pemotretan terakhir yang berdurasi hampir enam jam terselesaikan dengan sangat baik. Begitu kata director pemotretan.

YS [2] // ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang