Bagian dua

31 14 9
                                    

Setelah selesai melakukan meeting dengan beberapa kliennya yangyang memilih untuk kembali ke rumahnya sendiri yang ia beli menggunakan uangnya sendiri tanpa bantuan kedua orang tuanya jika kalian bertanya kenapa yangyang memilih pulang ke rumahnya itu jawabannya karna ia sangat malas bedebat dengan sang ayah yang selalu menyuruhnya untuk menikah dengan salah satu anak dari rekan kerjanya dan yang sudah jelas di tolak secara telak oleh yangyang.

Sesampainya di rumahnya yangyang langsung masuk kedalam kamarnya yang berada di lantai dua dan memilih langsung mandi karna ia meresa tubuhnya sudah benar benar lengket dan sangat lemas.

Setelah selesai dengan ritual mandinya ia turun ke bawah dan masuk keruang kerjanya

Matanya terpaku kala melihat foto seorang pria yang ia letakkan di meja kerjanya foto pria yang selama ini ia nanti kehadirannya kembali di kehidupannya setelah sekian lama pria itu pergi meninggalkan kenangan yang begitu pahit dan juga menyakitkan di hati yangyang

Ia menatap lekat ke arah foto itu

" aku tidak tau kau berada dimana sekarang tapi yang jelas yang aku tau kau adalah milik ku meski kau sudah menghiyanati ku dan bahkan meninggalkan ku dengan begitu saja"

Yangyang memejamkan matanya seraya mengingat kenangan indahnya bersama sang pria yang dulu ia cintai dan bahkan samapai sekarang pun perasaan itu tetap sama hanya saja sekarang di bumbui dengan rasa obsesi dan rasa benci yang secara bersamaan.

"Tidak lama lagi ku jamin kau akan kembali kesini dan jika saat itu tiba akan ku pastikan kau tak bisa pergi lagi dari ku " ucap nya dengan mata yang masih tertutup.

Di lain tempat tepat nya di kediaman keluarga rahardika sekarang seorang pria paruh baya sedang marah kepada sang istri yang selalu saja membela sang putri semata wayang mereka

" bukankah aku sudah katakan bahwa yang harusnya menghadiri acara malam ini adalah yangyang bukan malah sekretaris dan asisten pribadinya tapi lihat apa yang dia lakukan dia malah menyuruh orang lain dengan sesuka hatinya untuk menghadiri acara penting itu"

"Sudahlah mau sampai kapan kau akan terus marah seperti ini bukan kah ini terjadi karna ulah mu, jika bukan karna dirimu yang sudah menghancurkan kebahagiaannya yangyang tidak akan menjadi anak yang pembangkang seperti ini " ucap sang istri tak kalah sengit

" lalu apa ? Kau ingin menyalahkan ku bahkan ini semua terjadi karna kesalahan mu yang tidak becus dalam mendidik anak dan dengan mudahnya kau malah menyalahkan ku"

"Memang ini semua kesalahanmu dan harusnya kau sadar diri akan hal itu"
Ucap sang istri tak kalah sengit karna tak mau disalahkan oleh sang suami

" aku tak mau tau kau harus membuat anak itu datang kerumah ini sebelum acara di mulai jika tidak maka akan ku pastikan aku yang akan menyeret anak itu karna sudah cukup dia membuat ku malu" Setelah mengatakan itu tuan taeil pergi begitu saja meninggalkan sang istri yang mulai menangis

"Yatuhan apa yang harus aku lakukan sekarang kenapa putri dan suami tak ada satu pun yang mau mengalah" ucap nyonya doyoung yang sudah berlinang air mata.

Di rumahnya kini yangyang masih terlelap di ruang kerjanya, sampai suara ketukan pintu membuat yangyang meresa terganggu

Tok tok tok

"Nona muda saat nya makan malam" ujar sang maid yang bekerja dirumah yangyang

Yangyang mengerjap kan matanya beberapa kali sebelum kesadarannya sepenuhnya terkumpulkan

"Hhmm baik lah aku akan keluar " ucap yangyang seraya melangkah keluar dari ruang kerjanya menuju kamarnya ia ingin mencuci wajah serta menggosok giginya terlebih dahulu sebelum makan.

Selesai dengan kegiatannya di kamar mandi yangyang turun ke lantai bawah tepatnya ke meja makan karna ia memang sudah meresa lapar.

"Nona muda tadi tuan taeil menelpon menanyakan apakah anda sudah bersiap atau belum untuk menghadiri salah satu acara rekan kerjanya tuan" ucap sang maid sambil menunduk

"Cih si tua bangka itu memang akan selalu memaksaku untuk menghadiri acara yang tak penting itu, jika ia menelpon lagi katakan saja aku tidak mau datang"

" baik nona muda akan saya sampai kan"

"Huh situa bangka itu telah membuat selera makan ku hilang", setelah itu ia mengambil hendphonnya yang berada di meja makan dan menelpon seseorang.

"Hallo apa kau sudah berangkat"

"Kami baru sampai nona muda, ucap si pria di sebrang sana

"Bagus lah dan jika nanti kalian bertemu dengan si tua bangka itu katakan saja aku tidak ingin melihat wajahnya makanya aku tidak datang kau mengerti"

" baik nona muda"

Setalah itu yangyang mematikan sambungan telponnya dan berjalan menuju kamarnya karna sekarang mood nya sudah benar benar hancur maka dari itu ia lebih memilih tidur saja .

Hehe sorry ya guyss klo ceritanya gk nyambung 😊

You Are Mine || [Kunyang]Where stories live. Discover now