3. Make a Move

52 8 2
                                    

Hallo!

/

/

/

/

***

Semenjak pertemuan tidak sengaja di bioskop malam itu–beberapa minggu yang lalu tepatnya—yang berujung nonton bareng, engga ada lagi interaksi kebetulan antara mereka berdua.

Fyi, setelah nonton bareng itu mereka engga ada agenda kemana-mana lagi, Wira langsung pulang karena harus ngejar deadline tugas yang akan dikumpulkan besok, sedangkan Sel memutuskan untuk makan ramen favoritnya sendiri.

"Terus abis nonton bioskop gitu lo engga ada kontakan lagi sama dia, Sel?" tanya Dita.

Sel menggeleng lemah, "boro-boro kontakan, nomer dia aja engga punya."

"Berarti emang kebetulan bukan takdir," celetuk Jev

Sel mengangkat kedua bahunya, "iya kali ya. Bahkan selama seminggu ini gue engga pernah liat batang hidungnya Wira sama sekali di kampus. Biasanya sosok dia tuh kayak hantu ada dimana-mana."

Jev menggeleng-gelengkan kepalanya, memilih diam enggan menanggapi ucapan sahabat semasa kecilnya. Dia memilih menyisihkan kulit ayam mekdi miliknya dan menaruhnya di piring milik Sel.

Sikap Jev barusan tentu saja mengundang perhatian satu orang, Dita. Kalau Sel sih udah biasa aja sama kelakuan Jev yang barusan.

Dita berdehem, "lo engga mau make a move gitu, Sel?"

Sel menatap Dita menuntut penjelasan lebih.

"Gue pernah baca quotes di pinterest, 'coincidence doesn't happen in third time'." Dita mengangkat kedua bahunya, "kalian ketemu udah tiga kali secara kebetulan. Maybe this isn't just a coincidence."

"Jangan bikin gue mikir jauh dong, Dit. Lo engga tau ya denger lo ngomong gitu, gue tiba-tiba kepikiran buat nyari WO mana yang bagus."

Dita terkekeh, "just do it whatever you want, Sel. Jangan terlalu menahan diri, express your feeling. Engga ada yang salah dengan cewek mulai duluan, daripada kayak gini terus, lo malah bertanya-tanya tapi engga bisa nemu jawabannya. Aren't you frustrated?"

"Engga sampe frsutasi juga sih, gue cuman penasaran aja."

"Then make a move, biar rasa penasaran lo terjawab."

"Gimana caranya?"

"BEM Fakultas ada program kerja gede-gedean, mereka open recruitment panitia buat seluruh mahasiswa fakultas kita. Join aja, Wira 'kan cukup aktif di BEM Fakultas."

"Should I?" tanya Sel.

Dita mengangguuk.

"Engga. Kalo lo masuk kepanitian fakultas yang ada lo malah capek."

Dita menatap Jev dengan pandangan yang sulit diartikan, "dia udah gede? Dia bisa manage waktunya sendiri? Why are you so loud?" tanya Dita.

"I know, cuman 'kan dari awal Sel engga ada niatan buat nyemplung di organisasi kampus. Jadi ya ngapain juga, mending dia fokus buat ikut acara fashion show aja."

"Everything changed, Jev. Ya engga Sel?" tanya Dita.

Sel mengangguk ragu, "mungkin gue harus nyoba buat terjun ke organisasi kampus sebelum lulus kuliah." Sel mengangkat kedua bahunya, "engga ada salahnya buat nyoba hal baru."

Grow Up: IntuisiOn viuen les histories. Descobreix ara