Persahabatan

6 1 2
                                    

Ada yang bilang rumput tetangga pasti lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri. Begitu pula kali ini. Entah mengapa dari sekian pohon mangga, mereka hanya tertarik dengan pohon milik orang yang begitu menggoda buahnya.

Sore itu tepatnya. Sebut saja Eko, Rendi, Heri, dan Wengki. Mereka memberanikan diri meminta mangga ke pemiliknya. Akan tetapi, ternyata si pemilik tidak mengizinkannya. Mereka diharuskan membeli setiap mangga yang akan dipetik. Pelit sekali, bukan? Merekapun mengumpat habis si pemilik mangga dalam hati.
**
Malam harinya. Seperti biasa rumah Rendi menjadi markas berkumpul bagi Eko, Heri, dan Wengki. Topik utamanya ternyata masih seputar si pemilik mangga yang begitu pelit dan membuat mereka geram. Hingga puncaknya, mereka berada dalam satu kesepakatan:"Pencurian". Rencana yang jahat memang. Akan tetapi, itulah satu-satunya cara bagi mereka membalas sifat pelit si pemilik mangga.
"Kapan kita mulai aksinya?" Tanya Heri.
"Besok malam aja gimana? Setahuku si orang pelit itu besok mau pergi. Kan sepi tu!" Usul Eko percaya diri.
"Baiklah, besok malam saja kita mengambil mangganya!" kata Heri.
"Besok kita kumpul lagi di rumah Rendi," tambah Wengki.
"Baiklah besok kita kumpul di rumah Rendi jam 20.00," usul Eko disertai anggukan yang lainnya.
**
Pukul 20.00 WIB tiba. Mereka telah berkumpul di rumah Rendi. Tugas pun dibagi. Eko dan Rendi mengambil mangga sedangkan Heri dan Wengki mempersiapkan bahan-bahan rujakan, seperti: cabe, gula merah, kecap, dan bahan yang lain.

Setelah mengendap-endap, memastikan keadaan di sekitar, Eko dan Rendi pun dengan santai memanjat dan memetik mangga tetangga yang sangat pelit itu. Hingga tanpa disadari, ternyata Eko dan Rendi sudah mengambil mangga sangat banyak. Eko dan Rendi pun langsung mengumpulkan mangga-mangga yg sudah di petik dalam karung yang telah disiapkan.
"Pesta kita,Bro!" Bisik Eko.
Rendi pun meringis senang sambil menggotong karung berisi mangga.
**
Sesampainya di rumah Wengki, mereka dengan renyah tertawa bahagia sambil memakan rujak mangga hasil curian. Hingga tak terasa, mangga yang dirujak habis. Mereka membersihkan sampah-sampahnya dan langsung mempersiapkan tempat untuk tidur. Malam itu mereka memutuskan untuk menginap.
**
Pada esok hari, mereka berniat untuk kembali memetik mangga ke rumah si tetangga pelit. Namun, ketika Eko, Heri, Rendi, dan Wengki sedang asik memetik mangga, tak taunya si pemilik memergokinya. Mereka pun tertangkap. Eko, Heri, Rendi, dan Wengki pun langsung dibawa ke kantor polisi.
***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mangga tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang