Chapter 17

1.5K 178 106
                                    

Pagi hari yang cerah, seorang gadis memakai 2 hairpin kupu-kupu sedang memasak sesuatu, sepertinya dia sedang mempersiapkam sarapan untuk adik-adik kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah, seorang gadis memakai 2 hairpin kupu-kupu sedang memasak sesuatu, sepertinya dia sedang mempersiapkam sarapan untuk adik-adik kesayangannya.

Kriett...
Suara fusuma dibuka secara perlahan, memperlihatkan sosok gadis dengan surai hitam yang sedang menguncir rambutnya dan mengigit hairpin nya di mulutnya.

Terlihat dia terkejut lalu mengambil hairpinnya dari mulutnya agar dia bisa berbicara,
"Y-y/n nee-sama?" Panggil Aoi yang sepertinya terlihat baru saja bangun dari tidurnya.

"Ara~ ohayou Aoi-chan !" Sapaku sambil tersenyum.

Aoi segera menguncir rambutnya tersebut lalu berjalan mendekati y/n,
"Ohayou Y/n nee-sama, sini akan saya bantu."

"Ara-ara~ tak usah Aoi-chan, sarapannya sudah aku persiapkan semuanya !"

"Eh? Ah.. baiklah, maaf jika merepotkan Y/n nee-sama."

"Tidak kok, sekarang bantu aku menaruh sarapan ini di meja makan ya?"

"Baiklah," jawab Aoi dengan anggukan kepala.

Kami menaruh makanan di meja makan secara perlahan dan menaruhnya satu persatu.

"Ne Aoi-chan, sebelum aku disini.. apakah kau pernah merasa lelah karena setiap pagi selalu mempersiapkan makanan seperti ini?" Tanyaku penasaran.

Aoi memberhentikan kegiatannya tersebut, terlihat dia terdiam sejenak sambil menunduk.
"Uhm... tidak," jawabnya.

Aoi mengangkat kepalanya untuk melihatku.
"Disaat aku selamat dari seleksi pemburu iblis itu sudah cukup bagiku, setelah itu aku takut dan tidak mau berurusan lagi dengan oni, dan sisanya aku hanya bisa membantu ini saja," kata Aoi sambil tersenyum kecil.

"Aku gagal untuk melanjutkan pekerjaan itu, setelah diterima aku mundur begitu saja.." gumamnya.

"Bagaimana menurut Y/n nee-sama? Apakah keputusanku ini salah?" Tanya lirih Aoi.

"...."

"Kesalahan yang paling besar bukanlah kegagalan, tetapi berhenti dan menyerah sebelum merasakan keberhasilan."

"!"

Aku tersenyum, lalu memegang kedua pundaknya.
"Butuh keberanian dan pantang menyerah untuk bertahan hidup, dan kau sudah melakukannya, walaupun kau mundur ditengah-tengah, aku yakin keputusanmu tidak salah Aoi-chan."

"Begitu ya.." kata Aoi lirih.

"Aku senang mendengarnya," ucapnya tersenyum sambil menghapus air mata yang berada di sudut matanya.

Aku tersenyum kecil, lalu mengelus surai rambutnya pelan.

Kriett..

"!"

Terdengar fusuma tergeser membuat mata kami menatap fusuma tersebut.

"Kanao-chan, Yukina-chan dan Shino-chan ohayou !" Sapaku dengan senyuman.

𝐅𝐮𝐬𝐡𝐢𝐠𝐢𝐧𝐚 𝐒𝐚𝐤𝐮𝐫𝐚- [𝑲𝒐𝒄𝒉𝒐 𝒏𝒂𝒎𝒆] ⊹ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang