Hi Hello!
/
/
/
/
/
***
Seperti biasa, malam itu restaurant cepat saji dipenuhi oleh manusia-manusia yang mencari makan untuk menghilangkan rasa laparnya. Wira menjadi salah satunya manusia yang rela mengantre memesan makanan untuk ke dua temannya yang lagi nugas di studio.
Wira sibuk dengan ponsel, sesekali tatapannya mengarah ke depan mengamati antrean, hingga akhirnya tiba giliran dia.
"Selamat Malam, Kak. Dine in atau take away?" tanya sang pramusaji dengan ramah.
Wira mau engga mau ikut senyum, "take away, Kak. Saya mau paket super besar satu 2, super besar dua 1, creamsoup 3, sama mocha float 2 sama leci float satu."
"Baik, Kak. Saya ulangi lagi ya pesanannya," pramusaji tersebut kembali mengulangi pesanan Wira lalu menyebutkan total pesanannya sebelum pergi menyiapkan pesanan Wira.
Sambil menunggu pramusaji tersebut menyiapkan pesanannya dia sibuk dengan ponselnya.
Sambat Teros (3)
Caca: Lo dimana sih? Lama bener beli mekdi doang.
Anya: Ngelayap dulu ya?
Anya: Apa jangan-jangan mampir ke Sobbers ya lu? Tinggal turun dikit soalnya.
Sabar.
[sent a photo]
Kaefci kalau jam segini ngantri.
Fyi, Sobbers bukan tempat nongkrong gue.
Caca: Terserah.
Caca: Pokoknya gue laper. Gak bisa ngerjain tugas, kalo perut belum keisi.
Anya: Si Caca rese kalo laper, marah-marah terus.
Anya: btw btw tugas fisika bangunan kita gimana dah? Gue gak ngerti sama tugasnya.
Caca: Jangan tanya gue. Gue lagi laper.
Buset
Berisik bener
Sama gue juga kagak ngerti non
Sabar
Ni bentar lagi makanannya kelar
Caca: Good, karena gue udah laper banget.
Anya: Wiiirrr nanti ajarin gue render interior dong
Anya: Gue udah nyoba tapi kok kurang realistis ya
Wira tak menggubris pesan di grup tersebut, dia keburu panik saat pramusaji sudah selesai menyiapkan pesanan dan menyebutkan total pesanan. Wira meraba saku bagian depan dan belakangnya dengan sedikit panik, semakin panik saat tak menemukan dompet di saku bagian manapun.
Mampus. Mana antrean lagi panjang karena jam makan malam, dan yang jadi masalah besarnya adalah Wira sendiri engga tau dompetnya ada dimana. Ntah tertinggal di kosannya atau di mobil.
"Kak, pakai gopay bisa 'kan?" tanya Wira dengan penuh harap.
"Aduh, kak, maaf banget, daritadi pembayaran via gopay lagi gangguan."
STAI LEGGENDO
Grow Up: Intuisi
Romanzi rosa / ChickLitSemenjak awal pertemuan pria itu berhasil menarik perhatiannya. Di antara ratusan mahasiswa yang berlalu lalang di Fakultas, pria itu satu-satunya yang peduli. Sejak saat itu, alam bawah sadar Selena selalu mencari tau tentang dia. Pria yang mempuny...
