'Apakah pria itu adalah protagonis?' pikirnya.

Mulai dari awal
                                    

"Nak, boleh aku bertanya siapa namamu? Aku penasaran denganmu karena itu bukan hal yang biasa bahwa Cale mengambil seorang anak kecil lagi di bawah sayapnya," tanya pria itu kepadanya.

Kim Dokja yang sedang tenggelam dalam pikiran bodohnya baru saja tersadar bahwa pria itu kini sedang bicara kepadanya.

"Ah, namaku Kim Dokja. Boleh saya mengetahui nama Tuan?" Jawab Kim Dokja sambil mengamati reaksi pria itu.

"Hm... sungguh nama asing yang tidak biasa. Sangat menarik. Namaku Alberu Crossman. Aku aku adalah Putra Mahkota dari Kerajaan Roan ini," ujar Alberu sambil mengamati Kim Dokja.

Betapa menariknya ada seorang anak yang berasal dari Korea di tempat ini. Dia terlihat sangat kecil. Aku bertanya-tanya berapa usianya?

"A-ah senang bertemu dengan anda, Yang Mulia. Mohon maafkan ketidaksopanan saya. Saya tidak terlalu memahami soal etiket atau sesuatu semacam itu."

Astaga, Cale Henituse ini sepertinya sama sekali bukan orang biasa. Aku harus berhati-hati supaya aku tidak dicurigai yang tidak-tidak.

Alberu yang melihat betapa takutnya anak itu merasa terkejut karena tampaknya anak itu memiliki semacam pemahaman dan kesadaran tentang situasi yang dia hadapi.

Dia berpikir ini semakin menarik saja. Dia tau kalau Cale selalu menarik hal-hal yang luar biasa dan aneh di sekitarnya. Itulah kenapa kali ini dia juga berharap akan melihat sesuatu yang sangat menarik.

Dia mengangkat tangannya untuk menepuk kepala anak itu dan berkata,"Nah, jangan terlalu khawatir. Aku tidak mengatakan identitasku untuk membuatmu menghormatiku atau semacamnya, nak. Aku hanya ingin tau masalah apa yang akan di bawa oleh Cale kali ini."

"Masalah yang dibawa oleh Tuan Cale?"

Kim Dokja merasa dia baru saja mendengarkan sesuatu yang sangat menarik dan langsung mendongakkan kepalanya dengan harapan mendengarkan tentang hal ini lebih lanjut.

"Ya! Jadi kamu tau, Cale itu sebenarnya— ugh—"

Alberu mengerang kesakitan saat dia merasakan sesuatu menyikutnya.

"Ugh— guru-nim mengapa kamu begitu kejam kepadaku? Menyikutku dengan tenaga yang sangat kuat itu. Aku tidak akan heran kalau aku berakhir patah tulang saat pulang dari sini."

"Maafkan aku Yang Mulia. Tapi Cale-nim tidak menyukai apa yang kamu katakan. Itulah kenapa saya sebagai guru dari Yang Mulia harus mengajari muridnya pelajaran yang benar," seru Choi Han dengan senyuman polos yang kalau diperhatikan baik-baik sebenarnya itu senyum yang menyeramkan.

Choi Han berbalik ke arahnya dan mulai berbicara dengannya.

"Halo, namamu Kim Dokja? Salam kenal Kim Dokja, aku Choi Han. Senang bertemu denganmu."

"O-oh senang bertemu denganmu juga, Choi Han hyung."

Choi Han tersenyum lembut dan berbalik untuk berbicara dengan Cale dan Alberu.

Kim Dokja berpikir ini hanyalah perasaannya. Tapi sepertinya pria Choi Han itu memberikan getaran yang tidak menyenangkan. Dia bahkan merasa kalau senyuman yang diberikan Choi Han kepadanya sedikit memiliki aura yang mengancam. Tapi, ini hanya perasaannya, kan?

◆◇◇◆

Kim Dokja mulai mengatur pikirannya sambil terus mengawasi anak-anak yang bermain dan juga melihat-lihat sekelilingnya.

Dia mulai bertanya-tanya apakah teman-temannya baik-baik saja? Atau apakah mereka mengkhawatirkannya?

————

"Kim Dokja, you Son of a bi—"

"Tenanglah, Sooyoung-ssi. Aku yakin Dokja-ssi akan baik-baik saja."

————

Yup, dia yakin mereka akan baik-baik saja bahkan tanpa dia ada disana.

Kim Dokja mulai memikirkan tentang hal-hal di sekelilingnya. Dia punya banyak hal untuk dipertanyakan.

Seperti, Choi Han.

Dari namanya, Kim Dokja menyadari kalau Choi Han sebenarnya orang korea sama seperti dirinya.

'Tapi, apa yang sebenarnya dia lakukan berada di sini? Bukankah seharusnya dia bisa saja kembali ke Korea dengan bantuan Star Stream? Tempat ini memang bagus, tapi... tidakkah dia akan merindukan keluarganya atau apa?'

Yah, itu bukan urusannya untuk dipikirkan. Dia tidak terlalu peduli dengan orang Korea lainnya yang terjebak disini bersamanya. Dia hanya harus berpikir tentang bagaimana dia akan kembali.

'Hmmm... mungkin ini hanya perasaanku, tapi bukankah hal-hal seperti ini adalah sesuatu yang sering muncul di novel?'

Tokoh utama yang merupakan orang Korea yang tiba-tiba dipindahkan ke dunia lain tanpa mengetahui apa-apa tentang dunia itu dan berakhir menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia dan hidup bahagia selamanya di dunia itu.

'Sungguh klise. Tapi itu mungkin saja mengetahui bahwa Choi Han itu yang terlihat seperti remaja sebenarnya memiliki semacam aura yang membuatnya merasa gelisah. Itu berarti, Choi Han itu semacam protagonis, kan?'

Haaa—

Kim Dokja benar-benar merasa dirinya tidak beruntung karena bertemu dengan protagonis di saat dia baru saja di pindahkan tanpa mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.

'Kurasa satu-satunya hal yang bisa kulakukan sekarang adalah untuk hidup dengan tenang dan tidak secara tidak sengaja memprovokasi protagonis. Dengan begitu aku bisa pulang dengan tenang.'

Kim Dokja akhirnya memutuskan untuk memikirkan hal-hal positif yang mungkin akan membantunya pulang ke teman-temannya.


◆◇◇◆

A/N : Assalamualaikum. Halo para pembacaku sekalian. Maap ya baru bisa update sekarang. Jadi sebenarnya kalian pasti tau sekarang musim ujian, dan bahkan ujianku belum selesai sekarang.

Jadi yah, cuma mau bilang kalau aku berterimakasih karena kalian mau baca cerita nista ini yang entah karena alasan apa ngga masuk² ke plot yang saya inginkan. Intinya saya ngestuck.

Jadi mohon dimaafkan kalau entah kenapa chapter ini rada tidak jelas (?)

Saya berikan asupan noh di atas hahaha ...

Sebagai bonus saya mau kasih ini

Dan maaf juga kalau ngga nyambung banget chapter ini hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan maaf juga kalau ngga nyambung banget chapter ini hahaha....

Sekian saya undur diri.

Mari menistakan Cale dan Dokja『Slow Update』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang