Lia menarik pria itu, "Duduklah pangeran, apa yang sedang coba anda rencanakan sekarang?" tanya lia masih belum paham dengan apa yang dikatakan renjun.

"Ada kapal yang akan berangkat dari pelabuhan jinhan menuju negeri seberang besok lusa, jika kita bisa naik dan keluar dari kerajaan, adikku tidak bisa melakukan apapun pada kita" ucap renjun.

"Apa itu bisa? Bagaimana kita akan naik pangeran? pasti akan ada banyak penjaga di pelabuhan" lia merasa tidak yakin dengan rencana renjun yang akan membawanya pergi. Setiap sudut kerajaan penuh dengan pengawal istana, apalagi pelabuhan tempat dimana orang akan masuk dan pergi dari kerajaan jinhan.

"Kita akan pergi malam hari dari sini, pagi-pagi sekali kita bisa sampai tepat waktu pelabuhan sebelum pengawal menyadari kepergian kita" renjun meraih tangan lia.

"Kita berusaha semampu kita, jaemin juga akan pergi bersama kita untuk memastikan rencana kita kali ini berhasil" lanjut renjun meyakinkan lia yanh terlihat ragu.

Lia terdiam, jika dia dan renjun pergi maka Raja tidak akan bisa melakukan apapun seperti yang dia katakan padanya tadi siang. Lia percaya pada renjun, pria itu sangat mencintai jisu. "Renjun pasti akan melakukan apapun untuk wanita ini. Untukku" batin lia meyakinkan diri sendiri.

"Baiklah pangeran, saya akan bersiap nanti" ucap lia tersenyum.

Renjun merasa lega karena lia setuju dengan rencananya, entah apa yang akan dia lakukan jika rencana ini tidak berhasil. Bayangan melihat jisu menikah dengan adiknya di depan matanya sendiri membuat dia merasa sangat marah. Entah dosa apa yang dulu pernah renjun lakukan pada adiknya itu, sehingga adiknya ingin dia hidup menderita.

"Aku akan pergi sekarang, aku sudah merasa tenang setelah melihat keadaanmu yang baik-baik saja sekarang" ucap renjun bangkit.

Lia membuka jendelanya melihat keadaan di luar, "para penjaga sudah tidak terlihat. Berhati-hatilah pangeran" ucap lia setelah melihat keadaan di luar terasa aman.

"Kau juga, jaga dirimu baik-baik" renjun memeluk lia lagi, "aku pergi sekarang" ucap renjun tersenyum lalu melompat keluar dari kamar lia dan berlari menjauh. Lia segera menutup jendelanya agar tidak ada yang merasa curiga.

Semoga saja rencana renjun berhasil dan bisa membantunya keluar dari masalah ini. Lia kini membaringkan tubuhnya mencoba terlelap.

🎎

Renjun masih mengendap mencoba keluar dari rumah jisu. Tadi ada beberapa penjaga yang berkeliling di sekitar kamar jisu, untung saja renjun langsung bersembunyi sehingga dia tidak tertangkap oleh pengawal rumah tuan choi.

"Tunggu dulu" langkah renjun saat akan keluar dari tempat persembunyiannya terhenti karena ada tangan seseorang yang menahan bahunya dari belakang.

"Anda tidak berpamitan terlebih dahulu pada pemilik rumah?" ucap orang itu. Renjun perlahan membalikkan badannya, memastikan siapa orang yang menahan dirinya sekarang.

"Pa-paman" ucap renjun terbata.

"Kenapa anda terburu-buru pangeran? Saya bahkan belum menyajikan teh hangat pada anda" ucap tuan choi tersenyum. Iya, tuan choi berhasil menangkap renjun sekarang. Renjun dengan tenang tersenyum dan menerima tawaran tuan choi.

"Mari, saya akan seduhkan teh terbaik untuk anda" tuan choi berjalan terlebih dahulu memimpin langkah keduanya. Renjun mengikutinya dengan sedikit merasa takut, apa yang akan tuan choi lakukan padanya setelah melihat renjun memasuki rumahnya dengan menelusup seperti maling begini?

"Duduklah pangeran" ucap tuan choi tersenyum.

Pelayan tuan choi menyajikan teh hangat untuk kedua pria yang duduk saling berhadapan itu.

"Terima kasih, pergilah dan jangan biarkan siapapun masuk" perintah tuan choi pada pelayannya.

"Baik tuan"

Tinggallah kedua pria dengan rentang usia yang cukup jauh itu bersama, keduanya sama-sama terdiam. Tuan choi menyesap tehnya dengan tenang, memperhatikan pria muda yang duduk di hadapannya. Dia tidak menyangka pangeran akan berani menyelinap masuk kedalam rumahnya seperti ini hanya untuk menemui Putri semata wayangnya.

Tuan choi bukan tidak tau tentang hubungan keduanya. Dia hanya bersikap diam dan tidak mampu melarang hubungan keduanya setelah melihat senyum bahagia putrinya. Iya, dia hanya ingin jisu merasa bahagia sekarang.

"Katakan apa rencana anda pangeran" perkataan tuan choi mampu menarik perhatian renjun yang sedari tadi duduk terdiam memperhatikan cangkir berisi teh dengan asap yang sedikit mengepul.

🎎

Pangeran dari kerajaan jinhan😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran dari kerajaan jinhan😍

Kira-kira rencana pangeran kali ini berhasil atau tidak?

🌵🌵🌵

WHO ARE YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang