2. Go to london

1K 64 3
                                    

*Author POV

Ini memang sangat membingungkan. Disatu sisi, para amazayn (fansnya zayn) menganggap bahwa zayn telah tega karena telah pergi meninggalkan One Direction dan mengecewakan para fansnya. Namun disisi lain, kenyataannya tidak seperti itu, dia meninggalkan One Direction karena dipaksa oleh management, memang sangat tidak adil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Lexa, kamu tidak memperhatikan ibu ya?!" Sentak Mrs. Joselyn, alexa tidak menjawab, dia malah mengacak ngacak rambutnya sendiri seperti orang frustasi. "Lexa! Kamu dengar ibu tidak sih" sentak mrs. Joselyn lagi dan sekarang dia menghampiri alexa sambil menggebrak meja alexa. "Ngga!" Jawab alexa singkat. "Kamu nih ya, makin hari makin songong, jangan mentang mentang kamu pintar trus kamu bisa bebas dan tidak memperhatikan guru" ujar mrs. Joselyn panjang lebar. "Iya, kenapa? Ngga suka? Saya bisa kok dapet nilai seratus tanpa harus memperhatikan penjelasan omong kosong dari ibu" ucap Alexa dengan nada tinggi. "Kamu.. --" ucap mrs. Joselyn sambil menunjuk wajah alexa, namun belum sempat menyelesaikan kata katanya, alexa segera berdiri dan menggebrak meja lalu pergi meninggalkan kelas, sebelum meninggalkan kelas dia sempat berkata "WHAT THE FUCK!!!" teriaknya saat di dekat pintu kelas.

*Alexa's POV

Aku benci dengan semua ini, mereka tidak ada yang mengerti perasaanku, aku benar benar merasa seperti orang gila. Aku sudah tidak kuat berada disini, aku harus pindah.

-SKIP

"Apa?? Kamu mau pindah. Ke london? Apa kamu sudah gila?" Ucap mom tidak percaya, ya aku meminta kepada orang tua'ku agar aku dilimdahkan ke inggris, lagi pula di london kan ada oma'ku, jadi aku bisa tinggal disana, dan mungkin itu bisa memudahkan ku untuk bertemu dengan One Direction dan Zayn. "Iya, aku mau pindah ke london, lagian kan ada oma disana, jadi aku bisa tinggal sama oma, sekaligus menjaga oma" ucapku dengan alasan membawa nama oma'ku, maafkan aku oma karna telah membawa namamu sebagai alasanku- ucapku didalam hati. "Apa kamu serius nak?" Sekarang dad yang angkat bicara. "Iya dad, aku serius, lagian sekolah disana kan bagus bagus, jadi mungkin aku bisa lebih cerdas bukan??" ucapku. "Bagaimana dad??" Tanya mom kepada dad, dan dad sepertinya sedang menimbang nimbang permintaanku. "Kumohon dad... " pintaku dengan nada memelas. "Baiklah, besok akan dad urus surat pindah disekolahmu, tapi kamu harus janji, kamu tidak akan macam macam disana, oke??!" Ujar dad. "Oke, thank's dad, thank's mom" ucapku sambil memeluk dad dan mom secara bergantian. "Urwell sayang" ucap mom sambil mencium keningku.

Yap, aku berhasil untuk membujuk dad & mom untuk memindahkan ku ke london, aku harus bersiap siap, dan aku juga sudah menyiapkan misi untuk membuat zayn kembali ke 1D.

*Zayn's POV

Semakin hari aku semakin gila, aku tidak sanggup dengan semua ini. Aku harus menggalkan sahabat sahabatku sekaligus pekerjaanku secara paksa, apalagi aku harus mengecewakan para fansku.

Rambutku tidak terawat, tubuhku kurus kering, wajahku pucat dan sangat kusam, aku berasa seperti mayat hidup. "Zayn... kau harus makan nak, dari kemarin kamu tidak mau makan, mom tidak tega melihatmu seperti ini zayn" ucap momku. "Tidak mau" jawabku singkat. "Kak zayn, ayo makan dong, nanti kalo kak zayn sakit gimana?" Ujar safaa, adikku. "Biarkan" jawabku lagi. "Zayn jangan seperti ini, kau harus bangkit, jangan seperti orang yang tidak mempunyai semangat hidup" ujar momku. "Untuk apa aku bangkit hah! Perrie meninggalkanku, aku kehilangan sahabat dan pekerjaanku, semua fansku kecewa dan marah padaku, aku tidak mempunyai alasan untuk bangkit, ya mom benar, aku memang sudah tidak mempunyai semangat hidup mom" ucapku sambil meneteskan air mata. "Zayn..--" . "Kumohon sekarang mom dan safaa segera pergi, sebelum aku bertindak kasar" sentakku, sambil menunjuk pintu agar mereka tau apa maksudku. "Ta--" . "Safaa keluar!" Ucapku dengan nada tinggi, safaa menangis dan dia pergi dari kamarku, dan mom akhirnya juga pergi.

*Liam's POV

Hidup kami seperti teh tanpa gula, Pahit. Aku mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada zayn, inj memang tidak adil bagi zayn, aku tahu jelas itu. Namun, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, ini semua sudah menjadi keputusan dari management. Aku, Harry, Niall, dan Louis sangat merasa kehilangan. Tidak ada yang berteriak teriak mengucapkan kata "VAS HAPPENING?" tidak ada orang yang rajin bercermin lagi, tidak ada orang yang rajin menggosok giginya sebelum naik ke atas panggung, tidak ada orang yang curhat tentang kekasihnya kepadaku lagi, tidak ada orang yang rajin memakai kemeja atau jaket baseballnya itu, tidak ada dia lagi, aku benar benar merindukan zayn. Aku tahu sekarang dia pasti sangat terpukul dan depresi, aku mengetahui itu dari waliyha, adikknya zayn. "Li.. aku rindu dengan zayn, tidak ada lagi orang yang sering membelikan ku NANDOS lagu" ujar niall. "Aku juga merindukannya ni.." jawabku. "Apakah kau tidak menghubungi zayn lagi?" Tanya nya. "Aku sudah sering menelponnya, namun tidak pernah diangkat" jawabku. "Aku ingin dia kembali...." ucap louis tiba tiba sambil memegang cermin zayn yang berada di frat kami. "Aku juga ingin seperti itu lou" jawabku hampir menangis. "Kita harus membujuk Uncle Si agar dia mau membuat zayn kembali kepada kita" ujarku. "Aku setuju denganmu li" ucap niall. "Btw, dimana harry?" Tanyaku tiba tiba setelah memperhatikan sekeliling bahwa harry tidak ada diantar kami. "Dia sedang membeli makanan di supermarket" jawab louis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Alexa's POV

"Aku juga akan sangat merindukanmu julie" ujarku sambil memeluk julie. "Kau harus bisa membuktikan kepada aku dan semua orang yang telah menghina kau dan the boys, buktikan bahwa kau bisa membuat zayn kembali. Aku harap kau bisa berhasil mengerjakan semua misi mu lex" ucap julie sambil melepas pelukannya. "Ya, tentu saja, akan ku buktikan itu semua" jawabku dengan semangat. "Baiklah kalau begitu, hati hati dasana ya lex, jika kau sudah sampai, segera hubungi aku, oke?" Ujar julie. "Ya, terimakasih ya jul, kau telah mengantarku kemari dan juga telah memberiku semangat. Aku pasti akan selalu merindukanmu" ucapku sambil memeluknya lagi. "Hmm... sepertinya pesawatmu akan segera take off, sebaiknya kau segera kesana" ujarnya. "Baiklah, da-ah..." aku melepas pelukannya dan segeraa menuju ke pesawat yang akan kunaiki.

-SKIP

aaah... aku menarik napas lega, akhirnya aku sampai di bandara Heathrow, yang berada tepat di Hillingdon, London, UK.

Pemandangan kota london sangat indah, disini ramai, namun tidak macet seperti di jakarta. Tidak ada asap kendaraan yang begitu mengganggu. Big Ben nampak begitu jelas dimataku.

Aku segera menaiki bus untuk menuju kerumah oma'ku, aku sangat bersemangat, dan tidak sabar untuk segera melakukan misiku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sorry ya guys kalo cerita ini aneh, ngga seru, dan ngga nyambung, tapi ini cerita asli hasil pikiran aku.

Membuat sebuah cerita itu ngga gampang, jadi kalian harus menghargai hasil karya orang.

Tolong Vomment ya guys, jangan jadi silent reader okay ;)

*Salam Directioner & Amazayn :*

PLEASE... COME BACK (zayn malik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang