Kerja paruh waktu

6 2 0
                                    

Sudah 1 minggu berjalan Putri belum pergi kemana-mana ia hanya ke kampus lalu pulang keasrama.

"Ahhhh bosan." Putri menaruh hpnya lalu kebalkon kamarnya.

Asrama ini terdiri dari 4 lantai dan Putri berada di lantai 3.

Ia menatapi pemandangan pepohonan dan perumahan yang berada dibelakang asramanya.

"Ahhhhh pengen jalan-jalan tapi harus ngirit." Ucap Putri lalu duduk dipinggiran pagar balkonnya.

"Loh, jalan-jalan kan gak perlu pake duit sepeda ada kan, tapi kalo haus harus beli minum sih, ngapain beli kan bisa bawa, wah Put kamu pinter cuslah pergi kita." Ucap Putri penuh semangat mengobrol dengan dirinya sendiri.

Selama seminggu ini Putri masih harus memperdalam skill bahasa jepangnya bersama mahasiswa asing lainnya jadi belum ada pelajaran yang harus ia pelajari.

"Kemana yah?" Gumam Putri memperhatikan jalan.

Sepanjang perjalanan Putri sesekali bersenandung sambil menikmati angin yang berhembus kearahnya.

"Ahhhhh enaknya tinggal dijepang no polusi."

Putri memberhentikan sepedanya ditaman tidak jauh dari asramanya.

"Wah ada taman yah? Kok aku baru tau? Sepi lagi, kok jadi serem yah."

Grap

Putri berkidik takut saat ada tangan yang menyentuh bahunya. Dengan hati-hati ia menolehkan kepalanya.

"Putri san."

"Fuhhhhhh."

"Eh?"

"Aaaa gomen Takibara san aku kaget aku kira kamu hantu."

"Aaa aku yang harusnya minta maaf, aku tak seharusnya menyapamu begini."

"Gapapa."

"Takibara san lagi ngapain?"

"Baca buku."

"Sendirian?"

"Iya, putri san?"

"Jalan-jalan saja lagi bosen."

"Souka."

Takibara lalu kembali kekursi yang sedari tadi ia duduki.

Putri hanya melihat Takibara lalu kembali memandangi sekitar.

"Putri san tidak mau duduk?" Tanya Takibara.

"Hm... Sebenarnya aku sedang kepikiran untuk mencari cafe atau minimarket terdekat siapa tau sedang membutuhkan pegawai baru."

"Kochi." Ucap Takibara lalu menepuk-nepuk sisi bangku disebelahnya.

"Eh?" Putri bingung namun mengikuti instruksi Takibara.

"Aku ada pekerjaan jika kau mau."

"MAU." jawan Putri dengan semangat.

"Wah langsung mau yah." Ucap Takibara lalu tertawa

"Eh?"

"Iyayah kenapa langsung mau? Kalo pekerjaannya aneh-aneh gimana?" Batin Putri.

"Tenang saja ini pekerjaan yang bagus." Ucap Takibara saat melihat Putri bengong.

"Kerja sebagai?"

"Ini."

Takibara mengeluarkan Kartu nama. Dikartu nama ini tertulis "Yamamoto hiro." Berserta nomor telponnya.

"Eh?"

"Jika kau berkenan aku akan mempertemukan kamu dengan Yamamoto san besok."

"Eh?"

Watashi to TorajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang