^...eskul basket...^

Start from the beginning
                                        

Dalam lubuk hatinya Aras merasa khawatir, tidak ingin menelan fakta bahwa Soren dan Chasen memiliki hubungan yang tidak sepenuhnya dia ketahui. Semua orang memiliki alasan atas apa yang dikehendakinya tetapi mengetahui beberapa hal asing dalam diri Soren membuat hatinya marah, Aras tidak mengerti dan merasa takut. Tidak mengerti mengapa dia sangat marah, merasa takut akan sesuatu yang disembunyikan Soren lebih banyak lagi.

"Soren, gue harap lo enggak bohongin gue."

"Aku gak pernah bohongin mas, kok. Aku beneran suka sama mas."

Aras menekan emosi terlalu lama, menatap Soren sengit. Dia yang ditatap mengerjap begitu polos, matanya berbinar cerah, cantik, alami dan sangat lugu. Aras yang menahan amarah menggertakkan giginya, "Lo jangan ngomong suka sama gue terus, Ren."

"Kenapa?"

"Aneh rasanya. Gue orang biasa, bukan orang yang pantes buat lo suka."

"Pantes lah, mas." Soren melirik ke arah Aras, kakinya yang menjuntai tak sampai pada ubin dia ayunkan. "Mas emang gitu ya orangnya?"

"Gitu gimana?"

"Selalu langsung anggap biasa ke suatu hal yang gak mas bisa teliti obyeknya."

"Huh."

"Mas tau gak, kalau kata papi. Sesuatu yang mas anggap biasa-biasa aja pada awalnya itu bisa jadi lebih bagus setelah mas pelajari."

"Gue bukan obyek yang harus dipelajari."

"Tapi aku udah lama sama mas. Mungkin mas enggak sadar, tapi aku belajar banyak dari mas dan tahu segala sesuatu tentang mas, makanya mas jadi orang yang aku suka. Mas kalau gak terima sama sesuatu coba pelan-pelan pelajari dulu, mas bisa tanya-tanya ke orang tentang gimana mas. Jangan beranggapan sembarangan."

Kalimat itu seolah menyengat. Aras telah memastikan bahwa Soren sepenuhnya tidak mengetahui penilaian buruknya tentang Chasenーyang hanya dia dengar dari sebuah gosip semata. Namun, bagaimana pada saat ini anak itu bertingkah dewasa, dengan caranya yang kekanakan dan masuk akal. Seolah di dalam dirinya, dia merasakan sebuah kepahaman yang berkaitan tentang kekhawatiran Aras terhadapnya.

Aras memiliki temperamen yang buruk, tidak pernah mengerti situasi, tetapi Soren sebaliknya. Namun siapa yang tahu? Semua orang memiliki rahasia, begitu pun dengan Aras dan Soren.

Persoalan Soren yang berhubungan dengan Chasen, dan Aras dengan rasa penasarannya. Membandingkan keduanya, Aras merasa jika rahasianya tidak memiliki peluang untuk mempengaruhi apa-apa, solusi terbesarnya hanya bertanya. Hanya saja, pada saat ini rasa takut untuk bertanya lebih besar dari rasa penasarannya. Aras tidak pernah mau Soren menghilang dari sekitarnya. Maka dia tidak akan pernah sanggup untuk bertanya dan penasaran lebih jauh.

Soren sudah tumbuh besar, sudah memulai kehidupannya di sekolah menengah atas. Adalah hal yang wajar untuk dia memiliki teman selain dirinya. Mungkin, rasa takut yang Aras derita hanya akibat Wira yang dengan terus menerus memberinya informasi yang dia saja hanya menyambungkan pemahamannya dengan pembicaraan orang lain.
 

.ᨘ۫.ꪶ
 

Hari-hari berlalu sejak percakapan di meja makan saat itu dan merasa rendah diri masih terus menghantuinya, mengeksplorasi seisi kepala Aras. Juga Aras sudah tidak mau tahu lagi, sebab yang diperlukan ada hanya sebuah kepercayaan; percaya kepada Soren yang akan memberitahunya sendiri suatu hari nanti, atau mungkin tidak, Aras pun tidak merasa rugi untuk itu. Hanya saja, dia sekarang kewalahan menepis rasa penasarannya yang seolah menggerogoti tak berkesudahan.

Misteri menghilangnya surat-surat pun mulai terbiasa Aras lupakan sehingga akhirnya dia dan segala intuisi menyerah untuk tahu. Pada awalnya, Aras menuduh Soren bersekongkol dengan Chasen yang mengancam mereka. Akan tetapi jika memikirkan bahwa Aras mungkin tidak seistimewa itu bagi Soren, dia merasa malu dan terlalu percaya diri. Apa untungnya bagi Soren membuang-buang waktu untuk mengancam para pengirim itu. Tidak diragukan lagi itu hanyalah sebuah guyonan mengingat anak itu terobsesi menjadi macho.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

monster kunyit • soobjunWhere stories live. Discover now