𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 × Ø14

Start from the beginning
                                    

"Just forget it, alright. I'm fine."

Judah menjepit daguku dan mendongakkan kepalaku sampai menatapnya lagi.

Aku merasa bergetar di bawah tatapan mata biru Judah yang menggelap. Mata birunya yang biasanya bersinar dan terang.

Kini, bagaikan laut di tengah badai.

"Listen, I'm not going to repeat it. Tell me, who the fuck is it?"

Aku menelan salivaku dengan susah.

"And what are you going to do with him?" tanyaku balik.

"Dead," jawabnya singkat.

Firasatku benar Judah akan berkata seperti itu. Ekspresinya sudah cukup mengatakan apa yang ingin ia lakukan.

Entah kenapa aku berani bertanya. Mungkin aku hanya ingin mendengarnya.

Aku meraih tangan Judah yang masih menjepit daguku dan menjauhkannya. Aku menggenggam tangan besarnya dengan kedua tanganku.

Telapak tangannya terasa kasar meski begitu menyentuhku dengan lembut dan berhati-hati.

"Judah please don't. Anger makes you stupid, stupid gets you killed, " aku menatapnya meminta untuk tidak melakukan hal ceroboh.

"I don't fucking care, " cemberut Judah yang kesal.

Aku tersenyum lembut, ibu jariku memberikan usapan di belakang tangannya.

"But I care. I don't want you to get in trouble, " ucapku halus.

"Trouble usually finds me, sweetheart."

Aku menghela nafasku.

"Please, Jude," mohonku lalu menggelengkan kepalaku untuk tidak melakukan apa-apa.

"Just tell me, Bella."

"Janji dulu."

Judah berdecak sambil memalingkan kepalanya ke samping.

"Jude...." aku menggoyang-goyangkan tangannya pelan.

Aku menolehkan kepalaku ke arah Judah memalingkan kepalanya. Aku tersenyum saat Judah melirikku.

Judah menghela nafas lalu mengangguk.

Judah balik memalingkan kepalanya ke depan, menatapku.

"Dia dari kelas 3A. Namanya Knox."

Judah mengambil langkah lebih mendekat. Tidak ada lagi jarak di antara kami.

Aku harus mendongak lebih lagi untuk menatapnya dan Judah harus menunduk.

I'm so mesmerized by his beautiful blue eyes.

Meski terkesan cepat, aku notice mata Judah melirik ke arah bibirku sebelum berganti menatap mataku.

Aku jadi kembali teringat ucapan Judah kemarin sewaktu di bengkel yang sukses membuatku tercengang dengan jantung yang berdebar.

"Let's treat you bruise, Bella, " ujar Judah pelan.

Aku mengangguk.

Judah meraih tanganku dan kami berjalan bersama ke ruang uks.

Kenapa bisa aku mendapatkan memar ini?

So, sebenarnya kejadian yang terjadi...

35 menit yang lalu.

Aku yang berjalan kembali ke kelas setelah dari perpus untuk mengembalikan buku, dua siswa dari arah lain di koridor, datang menghadap jalanku.

𝐇𝐢𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐨𝐝𝐝𝐞𝐬𝐬 [ON HOLD]Where stories live. Discover now