Awal

2 1 0
                                    

Hari ini orang tua dari mamah tiriku datang, sebenarnya aku malas jika aku harus memanggil ibu tiriku dengan sebutan mamah. Itu semua karena ayah yang memaksa Ku. Mamah tiriku itu tidak banyak omong tapiiiii yang bikin aku kesel itu karena dia itu wanita licik namun kadang kadang perhatian denganku aneh bukan?

Seperti saat ini dia meromel dengan Ku

"Ren, nanti kalau ada orang tua saya kamu jangan panggil saya dengan sebutan mamah ya ke ayahmu juga jangan panggil begitu. Orang tua saya belum tau kalau ayahmu itu duda anak satu" ucap mamah tiriku

"Kenapa kaya gitu sih, gila aku tak di akuin menjadi anaknya hebat sekali" ucapku nyolot

"Yaudah sih tinggal ikutin kata saya saja, bilang aja kamu itu anaknya nenek atau anak Bude" ucap mamah

"Emm okay" ucapku

Asal kalian tahu ya, ayah menikah dengan wanita yang sekarang menjadi ibu tiriku itu saat aku berumur 5 tahun.

Terkadang aku sakit hati atas ucapan nya, tapi gapapa kok aku sudah biasa.

Autor pov
Kemudian renjana pulang ke rumah nenek, rumah kakek dan nenek renjana itu tidak jauh dari rumah ayahnya hanya beberapa meter saja.

Sesampainya dirumah nenek, renjana kemudian menangis. Nenek dan kakek yang melihat renjana menangis pun menghampirinya untuk menanyai renjana kenapa dia menangis.

"Ren, kenap nangis?" Ucap nenek

"Gapapa nek, cuman sedih aja" ucap renjana

" sedih kenapa? Ucap nenek

"Ayah ga ngakuin renjana anaknya nek, kata mama reta renjana gaboleh manggil ayah kalau ada keluarga mama reta"

"Renjana salah apa sih nek, kenapa kaya gini kenapa renjana ga di akuin? Apa renjana ini aib ya nek?"

"Renjana iri liat temen temen renjana dapat kasih sayang dari orang tua nya, orang tua renjana lengkap malah banyak ada empat tapi kenapa semua nya sama aja ga nganggep renjana anak? Sakit nek hati renjana. Di luar emang renjana keliatan baik baik aja tapi di dalem itu renjana rapuh nek."

"Dari kecil renjana pengen ngerasain kebahagiaan yang di kasih dari keluarga renjana, bukan nya renjana ga bersyukur dapat kasih sayang lebih besar dari nenek tapi renjana juga pengen ngerasain kasih sayang ayah bunda" ucap renjana dengan lirih

Siapa yang tidak sakit hati jika orang tua kalian tidak mengakui kalian sebagai anaknya?

"Sabar sayang, nenek tau apa yang renjana rasain. Renjana dengerin nenek ya, renjana ini anak yang kuat anak hebat gapapa renjana sedih sekarang. Nenek selalu berdoa semoga renjana kalau sudah menikah mendapat laki laki yang tepat yang bisa memberikan kasih sayang kepada renjana dengan tulus"

"Renjana, untuk sampai di titik ini ga mudah. Renjana udah ngelewatin begitu banyak rintangan nak, renjana hebat. Nangis kalau buat semua nya lega, tapi jangan lupa bangkit. Biarlah bunda dan ayahmu bahagia masing-masing. Renjana pun harus bisa bahagia tanpa bunda dan ayah, nanti begitu renjana jadi orang sukses ayah dan bunda pasti bangga dan nengok renjana dengan bahagia. Percayalah nak, di dalam lubuk hati ayah dan bunda pasti sangat menyayangi renjana" ucap nenek

Renjana yang mendengar itupun langsung berhenti menangis walaupun masih sesenggukan.

"Maaf ya nek, renjana nyusahin renjana masih cengeng makasih udah besaran renjana" ucap renjana dengan tulus

"Iya sayang gapapa, nenek sayang sama renjana" ucap Nenek

"Udah sedih sedihan nya, yuk makan siang nenek tadi udah masak" ucap kakek

Mereka pun melenggang ke meja makan untuk makan siang.

Tidak apa apa untuk sedih dan menangis tapi jangan lupa untuk bangkit lagi, jangan menyerah dengan kehidupan. Manusia punya porsi masing masing untuk bahagia dan sukses semua pasti ada massa nya tinggal menunggu semua itu hanya waktu.


















*****
Bismillah semoga suka ceritanya happy reading semuanya jangan lupa vote dan komen🥳

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RENJANA Where stories live. Discover now