"Coba lihat gambaran atau lukisan mu Haruka" ucapnya

Ku berikan gambaran ku tadi.

"Universitas mana yang kamu tuju?" tanyanya

"Universitas Shinomiya" balas ku

"Menarik, tapi apa kamu yakin akan memilih di sana, semenjak Shinomiya group bagian AGC dan Ln muncul, prodi seni di universitas itu peminatnya banyak loh, walaupun tahun ini baru akan di buka tapi peminat dari survey melebihi hasil yang di peroleh universitas Tokyo, aku sebenarnya tidak berharap banyak di sana, namun ya seorang seniman itu ingin kerja soal seni, dan kebetulan universitas itu bergabung dalam Shinomiya group yang artinya kesempatan kerja lebih besar dan peluang lolos mu jadi lebih kecil jika kamu mendaftar di sana" ucap sensei

"Saya sudah tau itu sensei, tapi apa gambaran saja memenuhi hasil untuk portfolionya?" tanya ku

"Belum" balasnya dengan yakin

"Gambar mu memang bagus, punya banyak makna yang terkandung namun ini tiruan bukan?" sensei menebak

"Hehehe sensei benar, aku menggambar sepersis mungkin soalnya, saya sebenarnya ingin kerja di Manga atau Ilustrator daripada menjadi pelukis profesional, saya ingin kerja yang tetap soalnya"

"Itu hal yang baik juga, anggap saja hanya 2% pelukis yang sukses dari 100% pelukis yang ada, jika kamu punya jalan yang memang ingin kamu jalani ya perjuangkan, gaya seni mu juga sensei rasa cocok di manga, sensei sarankan cobalah menggambar manga, lalu coba terbitkan di penerbit manga, jika gagal tidak masalah yang penting kamu tau kamu gagal sebab apa, biasanya editor akan mengatakan juga yang kurang dari gambaran mu apa"

"Jadi apa pilihan ku ke universitas Shinomiya sudah benar sensei?"

"Sudah, bahkan kamu mencoba ke universitas Tokyo saja berani, artinya dengan skill mu yang sekarang, universitas manapun bisa menerima mu"

"Eh yang benar sensei?" tanya ku

"Iya, gaya gambaran mu mendetail cocok untuk pekerjaan yang kamu inginkan itu, tapi biar ku katakan dulu, mangaka itu bekerja dengan target laly sementara ide itu munculnya sewaktu waktu, jadi kamu sama saja bekerja di high pressure, jika bisa bertahan bagus jika tidak ya risikonya berat juga, mulai dari manga hiatus, alur jadi jelek, dan paling buruknya kamu kehilangan minat pada menggambar"

"Eh separah itukah?" ucap ku dalam hati karena kaget

"Jadi apa masih berminat?" Sensei bertanya

"Mungkin saya mencoba saja dulu" balas ku dengan ragu ragu

Note : di kehidupan yang lalu Haruka belum pernah membuat manga orisinil maupun mengcopy jadi ia belum tau rasanya jadi mangaka yang haus akan tekanan mental.

"Baiklah, jika kamu belajar soal lukisan tanya saja, tapi sensei rasa skill mu sudah cukup, mungkin sudah underrated tapi lain kali jika melukis gunakan lah idemu sendiri, meniru boleh tapi tirulah seminimal mungkin"

"Baik sensei"

Sensei membalas dengan senyuman lagi.

.
.
.

Selanjutnya aku kembali ke kelas dan mulailah penilaian tiap karya muridnya.

Dari Maki sensei, ia mendapatkan penilaian baik dari sensei karena lukisannya sudah bagus.

Lalu Yatora

Lalu Yatora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Re Life Again In Anime World 2Where stories live. Discover now