Elipsis

39 9 13
                                    

Hayo, siapa nih yang sering ngelupain Elipsis. Serius jujur, gue pun sama. Makanya kita perbaiki tulisan kita bareng-bareng, yuk! Siapa tau bermanfaat.

Sc : @akubahasa


ELIPSIS

Sebuah tanda yang terlupakan.

Namaku Elipsis. Aku terkadang selalu tidak diperhatikan. Kamu, kah, salah satu yang tidak selalu memperhatikanku?

Tidak apa-apa. Akan aku kuperkenalkan siapa aku.
Semoga kita bisa berteman baik, ya.

Aku selalu identik dengan titik tiga. Tidak kurang tidak lebih. Seperti ini (...) Terlihat sederhana, kan?

Oh iya, aku punya sahabat sejati yang selalu menemaniku. Namanya spasi ia selali menemaniku sebelum dan sesudah.

Seperti perkataan seorang mahasiswa saat melakukan orasi, "Kalau begitu ... ya ... kita tidak boleh diam!"

Aku mempunyai beberapa kebiasaan.
Selain, selalu terbiasa menunjukan hal (kutipan dan kalimat) yang hilang, aku juga bisa menunjukan sebuah jeda pada pembicaraan. Maaf jika kebiasaanku agak aneh, ya. Hehe.

Namun, dengan kebiasaan ini, aku sangat senang karena punya teman yang selalu menunggu keberadaanku. Ya, namanya titik ia selalu menungguku pada tujuan akhir ketika aku tertinggal olehnya.

Oleh karena itu, wujudku menjadi empat (titik) jika ada di akhir (kalimat)

(....)
Ini aku dan titik temanku.

Perkenalanku ini mungkin tidak ada artinya bagimu. Namun, mungkin dengan adanya aku, karyamu akan menjadi lebih berwarna, dan lebih hidup. Aku siap digunakan kapanpun kamu mau.

Semoga kamu tidak pernah melupakanku lagi, ya.

Writting ProgramersWhere stories live. Discover now