"Yaudah seriusin dulu salah satunya"
"Tapi hyung dosen gong bilang, gue bisa lulus tanpa ngelewatin nih karya ilmiah" asahi antusias.
"Oiya gmn?"
"Ngasih hasil dari kerjaan gue dari watanaeb corp itu"
"Kemaren kan udh?"
"Kurang katanya" asahi memurung sambil membuka laptopnya.
"Gabisa lulus brg dong kita"
"Yoshi hyung lo mah harus udh lulus, jgn bareng sama gue lulusnya" asahi tertawa.
Yoshi tentu juga tertawa mengikuti asahi. Tapi kemudian ia tersadar dengan pria tadi.
"Btw tadi siapa? Akrab bgt kayaknya"
Asahi mendongak "siapa?"
"Tadi yang ngasih buku ini" menunjuk buku yang ada diatas meja.
"Ohh ini, dia adik tingkat gue, namanya doyoung, kemaren minjem buku, baru dibalikin hari ini"
Yoshi lega dengan jwaban asahi tapi tunggu..
"Gue yakin dia itu rival lo"
gumaman mashiho yang masih terngiang di kepala yoshi sekarang.
—
Seminggu kemudian.
Asahi masih fokus pada pekerjaan dari tuan watanabe, yaitu haruto. Lama-lama permintaannya semakin sulit ya namanya juga aplikasi yang harus diapdet setiap hari.
Lama2 asahi juga mengerti habit dari pimpinan yang lebih muda darinya itu. Ia suka tidak sadar yang dilakukannya pada karyawannya. Mengelus, menyentuh, bahkan asahi pernah melihat haruto mendengarkan cerita pegawainya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Padahal pegawai itu hanya membual dan banyak alasan. Entah itu sengaja atau tidak.Ini sangat berbeda dengan first impression asahi melihatnya saat meninju jaehyuk di kampus.
Asahi juga sering melihat jeongwoo berlalu lalang di kantornya.
Oiya.
Jeongwoo sering sekali mengancam asahi agar tidak memberitahukan hubunganya dengan jaehyuk. Sering sekali jika jeongwoo datang ke kantor men-sinisin asahi di meja. Padahal asahi gak ngapa-ngapain. Sepeti emg tidak suka saja.
Hari ini asahi menjadi sekertaris haruto sementara karena yang biasa menemaninya sedang tidak enak badan. Asahi dibawa keliling memang untuk bertemu klien dan melihat para investor investor terkenal. Pakaian asahi juga sudah seperti orang kantoran berjas dan bukan pakaian yang biasa ia pakai.
Ting!
Lift terbuka dengan memperlihatkan asahi yang memegang beberapa dokumen dan haruto tertawa bersama di dalam lift.
"Oh? jeongwoo" haruto memanggilnya ketika melihat kekasihnya yang berdiri di luar lift.
Terlihat wajah marah dan kesalnya. Melihat tak suka asahi berada disebelahnya. Apalagi ketawa-ketawa gajelas kayak gitu. Jeongwoo sudah menunggu berapa lama di ruangan haruto dan menelfonnya tak kunjung diangkat.
"Wae?" Haruto menyadari wajah jeongwoo yang terlihat kesal.
"Kmn? Kok ga diangkat telfonnya?" Jeongwoo masih melirik asahi dengan taksuka.
Tapi setelah itu asahi permisi karena itu urusan rumah tangga mereka.
"Ah lupaa, dr tadi aku silent, mianhae" haruto sambil merangkul jeongwoo.
Haruto dan jeongwoo jg melanjutkan obrolannya ke dalam ruangan haruto yang kedap suara.
"Kok bareng dia sih? Sekertaris yang biasanya kemana?"
VOUS LISEZ
It's Okay (Jaesahi)
FanfictionAsahi dan jaehyuk berteman sejak awal semester, tidak mungkin perasaan itu tidak muncul pada salah satunya. Tapi tak ada yang mau jujur pada perasaannya? "Gapapa katanya" Req @ teubaaa
JS 3
Depuis le début
