Bab 2 : Hari Pertama di Gomdori....

56 12 0
                                    


Pagi mulai menampakan cahayanya, anak-anak di Gomdori Camp sudah memulai sarapan pagi sejak tadi, dan setelah itu di lanjutkan dengan kelas yang mereka pilih untuk mengembangkan bakat mereka.

Ada kelas mengenal satwa, ada kelas cara bertahan hidup di alam liar bahkan kelas memasak bagi pemula seperti mereka juga ada.

Eunha dan teman-temannya sudah selesai dengan sesi kelas memasak, dan pandangannya teralihkan saat melihat kelas anggar yang baru saja di mulai.

Ia melihat seorang anak dengan lihainya memainkan anggar dan mengalahkan lawannya dengan mudah.

Ia pun berlari menuju kelas tersebut diikuti teman-temannya "Seonsangnim bolehkah aku menjadi lawan gadis itu?" tanya Eunha

"Baiklah, pakai kostum anggarmu" titah Seonsangnim

Eunha pun bergegas memakai kostum anggar dibantu teman-temannya

"Setelah ini Lee Eunji akan melawan Moon Eunha"

Mereka pun bersiap, "Pemain sudah siap?" kata Seonsangnim

"Aku siap" Jawab Eunji

"I'm ready" Ujar Eunha

"Anggar!! Dimulai..."

Eunha dan Eunji memainkan pedang anggar mereka dengan lincah, menyerang,menghindar agar tidak tertusuk pedang anggar.

Mereka pun bermain hingga keluar dari arena anggar, Eunji terus menangkis serangan Eunha yang tidak ada hentinya,

Mereka menerobos kerumunan anak-anak yang menonton permainan mereka.

Hingga kini giliran Eunji untuk menyerang, ia terus memainkan pedang anggar miliknya, dan Eunha dengan mudahnya menangkis serangan Eunji

"Permainanmu sungguh membosankan anak muda" Ujar Eunha

"Sialan!!! Touche!!" Teriak Eunji yang langsung menusuk pedangnya kearah Eunha akan tetapi Eunha bisa menghindar dengan cepat.

"Jaga bahasamu anak muda" Sahut Eunha

Mereka berdua masih bermain dengan sangat sengit hingga Enuji sudah merasa terpojok lalu Eunha tidak menyianyiakan kesempatan itu "Touche!!" Eunha menusuk bagian perut Eunji dan membuat Eunji tersentak lalu terdorong kebelakang hingga tercebur disebuah kubangan air "Arggh!!!" teriaknya

"Ups maafkan aku, sini ulurkan tanganmu biar ku bantu berdiri" Eunha mengulurkan tanganya, dan di sambut oleh Eunji tapi Eunji langsung menarik tangan Eunha hingga membuatnya terjatuh di kubangan yang sama

"Kita impas" Ujar Eunji

Eunha dan Eunji berdiri saling membelakangi, mereka melepas helm masing-masing, akan tetapi Eunha masih kesal karena ia berniat menolong Eunji tapi ia juga berakhir di kubangan yang sama

"Baiklah cukup! Permainan yang sangat bagus, dan kita punya pemenang baru, Moon Eunha dari Seoul"

Semua pun bertepuk tangan, tetapi tidak dengan Eunji yang masih tidak terima dengan kekalahannya

"Lee Eunji, ini hanyalah permainan, beri selamat pada Moon Eunha"

Eunji pun terpaksa berbalik, begitu pun juga Eunha, akan tetapi mereka tersentak saat melihat wajah satu sama lain, Eunji menatap Eunha dari ujung kepala hingga ujung kakinya, begitupun Eunha juga melakukan hal yang sama

Mereka pun berjabat tangan, entah ada getaran apa yang mereka rasakan saat saling berjabat tangan

"Wajahmu mirip denganku" Sahut Eunha

Eunji Kembali menatap Eunha dengan seksama "Tidak, aku lebih cantik dari kau, matamu,bibirmu, sama sekali tidak mirip denganku, dan satu lagi kau berambut Panjang dan aku pendek dan warna rambutmu sedikit coklat sedangkan aku hitam"

"Terserahmu" Kata Eunha

"Ngomong-ngomong tadi permainan yang bagus" Ucap Eunji sambil mengulurkan tangannya

Eunha menyambut tangan Eunji "Permainan mu juga bagus, dan aku Moon Eunha"

"Lee Eunji"

Dan permainan hari itu berakhir dengan perasaan yang sangat tidak asing bagi mereka.

Malam sudah mulai larut akan tetapi hampir semua anak berkumpul di Barak Bidulgi, karena mereka penasaran dengan gadis yang empat kali berturut-turut memenangkan permainan kartu beserta taruhannya

"Kali ini maafkan aku" Eunha mengambil taruhan yang dimenangkannya

Bukan hanya uang yang menjadi taruhan mereka tetapi juga, lip balm, aksesoris, buku bacaan dan masih banyak lagi.

Eunha mengumpulkan semua taruhan yang ia menangkan dalam satu paper bag

"Ada lagi yang ingin melawanku??" tanya Eunha

"Aku!!!" Eunji memasuki barak Bidulgi dengan membawa sekantung uang recehan dan beberapa lembar uang kertas juga barang-barang berharganya, seperti kuteks, lip balm dan juga aksesoris miliknya.

"Silahkan Lee Eunji-Ssi"

"Bersiaplah untuk dikalahkan Moon Eunha-Ssi"

"Kita lihat saja nanti.."

Eunha mulai mengocok kartu remi miliknya, beberapa kali di kocok dan akhirnya di bagikan, setelah mendapatkan kartu, masing-masing dari mereka mulai membuang kartu yang sekiranya tidak di butuhkan, lalu mengambi Kembali kartu hingga mendapatkan yang cocok,

Dan seiring permainan berjalan, taruhan pun semakin bertambah, sampai pada akhirnya semua yang mereka bawa habis untuk di pertaruhkan.

"Apa kau siap kalah Lee Eunji-Ssi??"

"Kita lihat saja nanti, tapi sebelum itu aku akan mengajukan penawaran"

"Silahkan..."

"Yang kalah akan melompat ke danau..."

"Menarik.."

"Tanpa Busana... Apa kau masih berani??"

Eunha memandang remeh Eunji "Tentu saja,, mulailah dari jaketmu terlebih dahulu Lee Eunji-Ssi"

Eunha membuka kartunya yang terdiri dari wajik As,2,3,4,5

Eunji menatap tak percaya dengan kartu yang di pegang Eunha, akan tetapi Eunji segera membuka kartu miliknya sembari menatap remeh Eunha.

Senyuman Eunha menghilang seketika saat Eunji menunjukan kartunya yaitu, Spade 10,Jack,Queen,King dan As "The Royal Flush!" ucap Eunji

Eunha menghela nafasnya kesal, tapi taruhan tetap dijalankan, mereka pun keluar menuju danau yang tak jauh dari barak bidulgi

"Silahkan Moon Eunha-Ssi, jaketmu terlebih dahulu"

Eunha pun mulai membuka jaketnya, lalu disusul baju, setelah itu celana, dan kemudian pakaian dalamnya, tidak lupa ia juga membuka sepatunya.

Berjalan perlahan menuju tepi danau, membayangkan dinginnya danau itu malam ini, ia pun berbalik menatap Eunji dan beberapa anak yang ikut ke tepi danau

Memberikan penghormatan terakhir lalu ia menceburkan dirinya ke danau

Saat Eunha menceburkan dirinya, Eunji dengan sigap mengambil pakaian Eunha dan meninggalkan gadis itu sendirian di danau. Menyadari bahwa Eunji dan anak-anak lain tidak ada, Eunha dengan cepat keluar dari danau, memandang kesal pada sepatu yang tidak di bawa Eunji

"Baiklah Lee Eunji-Ssi, perang dimulai...." 

Parent TrapWhere stories live. Discover now