22. Clogged

49 10 2
                                    

.

.

Keeho's POV

Suara itu... suara Inha minta tolong, kenapa dia?

"nak Keeho gimana, mau makan yang mana hari ini?" tanya papa Jiung ramah, gue nyengir kuda gegara bingung mau nolong Inha apa diemin naga di perut yang lagi demo.

"em... saya bungkus aja pak." Ucap gue final sambil mesen mie ayam jamur dua porsi, semoga masih bisa nolongin Inha deh. Kayaknya dia di unit.

"ngga makan sini aja? Katanya tadi lo laper

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"ngga makan sini aja? Katanya tadi lo laper." Timpal Jiung.

"em.... Lain kali deh." Jawab gue sembari ngerasa lega karena Jiung ngga sejutek yang biasanya. "baru inget ada tugas tambahan, makasih ya Pak! Nanti saya rekomen ke temen kalo enak."

"dengan senang hati nak Keeho." Sahut Papa Jiung, beliau senyum terus ke arah gue seakan gue malaikat penolong beliau di masa lalu.

.


"Inha, Inha!" panggil gue sambil ketok pintu, ni bocah ada di unit ngga sih? "Inha!"

Menit demi menit hening ngga ada jawaban, akhirnya gue masuk unit gue dan ke unit Inha lewat lemari kayu, sembari nongolin kepala... gue liat Inha meringkuk di tempat tidur.

"Inha astaga lo kenapa??" gue goyang-goyangin badannya sambil nethink, kenapa tadi dia minta tolong? Kenapa sekarang dia kayak ngga sa—

"Keeho..." panggil Inha dengan alis mengeryit, "syukur kamu dateng."

"lu kenapa woy??" ujar gue kuatir, apa gue harus bawa dia ke Rumah Sakit sekarang? Damn gue ngga tau rute ke Rumah Sakit terdekat, apa gue minta tolong Jiung aja?

"sa--- saya..." Inha megangin perutnya dan merangkak masuk menuju unit gue, dia.... Kenapa sih?

"ya elu kenapa??" gue yang frustasi melongok dari unit inha, cewek itu ke... kamar mandi?

Merasa ada yang ngga beres gue serta merta masuk ke kamar mandi unit nya dan.... Genangan air yang baunya ampun-ampunan membludak dari WC.

"what the heck???"

.


"makasih ya Pak." Inha membungkuk dalam mengantar kepergian tukang sedot WC yang berhasil beresin kekacauan di kamar mandi, setelahnya dia nutup pintu dan kayak mau kabur ke kamar tapi gue hadang pake badan.

"kenapa diem aja?" tanya gue tapi dia mencoba berkilah, hmh ga bakal bisa~ "jawab aja sih."

"saya malu ah!" pekik Inha yang masih nunduk di depan gue. "saya ga berdaya kalo urusan WC mampet dan malu karena kedengeran kamu."

Gue sontak mengerjap-ngerjap, kenapa oh kenapa banyak kejadian ajaib diantara kami?

"udah ah misi." Inha nyaris dorong badan gue tapi ga sengaja gue pegang pergelangan tangannya dan seperti yang kalian duga gaes.... Jantung gue berlompatan lagi.

"ng—ngga usah malu." Jawab gue gugup. "ki—kita kan te—tetangga jadi harus bantu satu sama lain."

Gue ngelirik dikit dan tiba-tiba tatapan kami terkunci satu sama lain, anjir lah kok jadi tremor gini?

"oh... hehe iya deh tetangga." Balas Inha ringan tapi malah nge jleb di gue, "tadi saya mules banget tapi WC saya trouble dari semalem dan udah ngga ada tenaga banget saking.... Kamu tau lah."

"mmm iya." Bales gue canggung, pergelangan tangan Inha masih di genggaman gue dan kayaknya dia fine-fine aja, rasanya pengen gue kunci sela-sela jarinya dan...

"Keeho, perut kamu bunyi."

Sekarang giliran gue yang tengsin

.


Setelah makan bareng dan ngobrol segala rupa, datenglah malem dan gue kembali galau.

Jujur gue ngga siap masuk friendzone karena.... Gue kualat ngatain temen-temen gue di Canada tiap mereka naksir cewe ckckck, apa gegara itu ya sekarang gue digantungin sama si Inha?

Terus... katanya dia mau ngajak ke Jeju tapi sampe sekarang ngga ada obrolan tentang itu, lama-lama gue jadi rungsing gajelas gegara masalah hati padahal tujuan utama gue ke Seoul apa? Kuliah kan, belajar kan?

Keeho.. tidur.

Nah kan gue ditegor sama yang digalauin, "gabisa tidur gue, insom!" teriak gue dari kamar, hmmm coba-coba kita nonton video balapan yang seru, kali aja abis itu gue ketiduran.

"yaudah kesini aja kalo insom! Temenin saya!" teriak Inha dari unit, hm? Tumben banget minta temenin.

Sembari keluar dari lemari penghubung gue liat Inha lagi natap ponselnya di kegelapan, mukanya serius banget kayak lagi ujian akhir. "temenin apaan? Mau bedah jurnal lagi?"

"bukan.... Ini nih." Inha nyodorin hape sambil nanya, "mending... booking satu kamar apa pisah aja?"

Mata gue membulat ketika gue liat layar hape nunjukkin aplikasi booking penginapan di Jeju, sial

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Mata gue membulat ketika gue liat layar hape nunjukkin aplikasi booking penginapan di Jeju, sial... gue bener-bener ngga tahan.

"sebenernya gue mau nanya ke elu." Ucap gue. "kenapa lo ngga pernah jujur kalo denger isi batin gue? Berarti lo tau... permasalahan yang itu kan?"

.

.

.

Next publish: One Day at a Time

Next publish: One Day at a Time

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Have a visit and vote ya guys!

Sunday, 10th Oct 2021

If You Call Me • P1HARMONY KEEHO ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora