"Apa kejadian yang paling membekas yang pernah alami bersama Jaemin?" tanya Tuan Nakamoto.

"Begitu banyak, tapi saya ingat Tuan Muda Johnny pernah menjadi tahanan kamar karena jatuh sakit, dan Nyonya Muda Na tidak pergi dari sisinya, selalu mengecek keadaan Tuan Muda dan memastikan Tuan Muda makan dan meminum obatnya." jawab pelayan tersebut. Nyonya Seo dan Tuan Seo saling pandang dan mengangguk kecil.

"Anak sekeras Johnny sampai luluh, apa ada lagi?" tanya Tuan Seo.

"Nyonya Muda, tidak pernah lupa mengatakan kata 'tolong' saat butuh bantuan, Nyonya juga tidak segan meminta maaf jika ada kesalahan yang sebenarnya itu bukan kesalahan Nyonya, dan Nyonya juga tidak pernah lupa mengucapkan 'terimakasih' setelah dibantu." jawab kepala pelayan.

"Tapi boleh aku tahu, bagaimana Jaemin ditemukan oleh mereka?" tanya Tuan Qian.

"Dari yang saya tahu, Nyonya Muda menemukan Tuan Muda Taeyong yang terluka, dan menghubungi ambulans, lalu menghubungi Tuan Muda Yuta, dan menunggu di rumah sakit hingga Tuan Muda Yuta datang, lalu dari yang saya dengar pula, Tuan Muda Jeno membawanya ke mansion, Nyonya Muda bahkan sama sekali tidak tahu siapa para Tuan Muda pada awalnya." para orang tua itu mengernyit.

"Tidak tahu siapa nama orang yang membawanya, padahal nama dan rupa mereka terpampang hampir di seluruh papan iklan di Korea?" kaget Nyonya Jung.

"Ne, Nyonya tidak tahu sama sekali tentang itu." jawab kepala pelayan.

"Aku dengar Jaemin memanggil mereka dengan panggilan appa, daddy, papa, ada apa?" tanya Nyonya Kim, ibu Doyoung.

"Beberapa minggu lalu, Tuan Muda Jungwoo dan Tuan Muda Renjun membawa dua orang anak kecil yang ditelantarkan oleh orang tua mereka, dan Nyonya Muda mengangkat keduanya menjadi anak, terlebih ditinggalkan di tempat kerja Tuan Muda. Tuan Muda pun juga menyukai kedua anak tersebut, dan terlihat memanjakan keduanya. Nyonya Muda mendidik keduanya dengan baik." jelas kepala pelayan.

"Dan untuk membiasakan panggilan kepada Tuan dan Nona kecil kami, Nyonya Muda memanggil para Tuan Muda dengan panggilan-panggilan tersebut saat mereka ada di sekitar nona dan tuan muda kecil. Jika tidak ada keduanya, maka panggilannya pun akan berubah." lanjut pelayan di sebelah kepala pelayan.

"Aku mengerti."

"Kepala pelayan Min, apa sarapannya sudah siap?" tanya Jaemin yang baru saja turun dengan Yoonhee digendongannya, sedangkan Lin ada di gendongan Jungwoo.

"Akan saya cek ke bagian dapur." ujar kepala pelayan Min.

"Tolong ya" kepala pelayan Min mengangguk dan segera pergi dari sana. Jaemin menurunkan Yoonhee dan Jungwoo menurunkan Lin, Jaemin berjongkok dan menatap kedua anaknya yang menatap bingung orang-orang di ruang tengah, terasa asing bagi mereka.

"Beri salam dulu ya?" keduanya mengangguk kecil, Jaemin berdiri di belakang mereka, kedua bocah kecil itu membungkuk lucu dengan kedua tangan di perut mereka.

"Annyeonghaceyo" Nyonya Lee, ibu Taeyong mendekati keduanya dan tersenyum gemas.

"Annyeonghaseyo, anak manis, siapa nama kalian?" tanya Ibu Taeyong.

"Nama caya Yoonie" ujar Yoonhee.

"Nama caya Lin." ujar Lin yang mengikuti gaya bicara Yoonhee.

"Lucunya" gemas Nyonya Lee.

"Nyonya Muda Na, sarapannya sudah siap." ujar kepala pelayan Min, Jaemin mengangguk kecil.

"Em, maaf sebelumnya, apa Tuan dan Nyonya semua sudah sarapan? Kalau belum, tidak keberatan kan makan bersama?" tanya Jaemin.

"Kami sudah makan, Jaeminnie. Kau dan yang lainnya bisa makan, kami akan menunggu." jawab Nyonya Moon, ibu Taeil.

"Ah, kalau begitu saya akan meminta pelayan untuk memberikan jamuan dengan lebih baik daripada sekedar teh, apa yang ada Tuan dan Nyonya inginkan?" tanya Jaemin sopan.

"Bisa kami minta teh camomile di pagi hari?" tanya Nyonya Huang.

"Akan saya katakan pada pelayan, apa ada yang lain lagi?" tanya Jaemin.

"Queen, kau bukan pelayan, ada pelayan lain yang bisa melayani mereka." ujar Jaehyun, Jaemin menatap gemas pada Jaehyun.

"Ibu dan ayah kalian ada di sini dan kalian tidak menjamu mereka dengan baik, astaga!" keluh Jaemin lalu pamit undur diri menemui pelayan.

"Calon kalian galak juga ya?" komentar Tuan Park. Mereka berdua puluh dua hanya bisa nyengir.

"Begitulah."

***

_57_ 

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now