—
"Sa! Ada lowongan kerjaan, lo mau ambil gak?" Tanya yoshi pada asahi yang sibuk dengan laptopnya.
"Ngapain?" Asahi melirik yoshi.
Sekarang mereka berada di cafe junkyu. Mengerjakan tugas mereka bersama. Mashiho juga sudah diberitahu tentang dirinya dan yoshi yang berbaikan. Padahal mashiho gatau mereka itu berantem?
"Ini kenalan gue sih, dia lagi nyari buat pengelolaan IT, bikin program website gitu buat brand dia, lo kan jago tuh" yoshi.
"Boleh hyung, kirimin ke gue aja kontaknya nanti gue chat"
"Gausah, lo tunggu dichat aja, gue yg kasih tau"
Asahi berdecik.
"Jadi orang dalem nih?"
Yoshi tertawa.
"Lembutnya sih rekomendasi hehe" yoshi mengetik pada layar handphonenya.
—
Ting.
Sebuah pesan singkat tertera pada notifikasi asahi. Ia sedang dikamarnya, menonton anime kesukaannya. Dia sudah mumet dengan tugasnya yang selalu direvisi. Sekali-kali boleh kan menghibur diri.
Halo, kami dari watanabe corp, benar dengan hamada asahi?
Asahi segera membalasnya. Ia ingat nama perusahaan yang di rekomendasikan yoshi padanya.
Baik, akan ada interview lusa bersama pimpinan kami tentunya, apa saudara hamada bisa? Untuk jamnya nanti diberitahu lebih lanjut.
Asahi tersenyum melihat pesan itu. Semoga saja pekerjaan ini terbaik untuk dirinya dan tak menjadi beban. Lalu ia kembali menonton anime yang dipause itu.
—
Asahi duduk manis disebuah ruangan yang cukup megah. Ia menunggu pimpinan perusahaan itu datang. Dengan pakaian yang casual dan tas selempang biasa ia pakai untuk ke kempusnya.
Klek.
"Maaf sudah lama menunggu"
Asahi menengok mendapati seseorang berjas datang dengan pria jas hitam dibelakanganya.
Loh dia kan?!
Asahi diam hanya menunduk pada pria yang ia pernah lihat sebelumnya. Tentu asahi berdiri dan menunduk memberikan salam pada pimpinan itu. Pria jangkung.
"Silahkan duduk" ia mempersilahkan duduk.
"Saya anak dari pimpinan watanabe, ayah saya mendadak rapat jd gabisa liat, jd saya yang ditunjuk buat liatin rekomendasi dari yoshi hyung"
"Ah ne.."
Dia seumuran jeongwoo bukannya?
Dia lebih muda, waw sangat pintar bukan sudah memimpin perusahaan, ya karena keturunan.
"Ah nama saya haruto, haruto watanabe"
"Nama saya asahi, hamada asahi" asahi dengan lembut.
Setelah itu haruto menjelaskan untuk pekerjaan di perusahaannya. Ia membutuhkan yang ahli IT untuk membuat website brandnya menjadi lebih berwarna dan aktif. Setelah dijelaskan, asahi hanya mengangguk mengerti.
"Btw berhubung sesama jepang, panggil informal aja ya. Santai aja, apalagi sama gue" haruto menyender pada sofa dan tersenyum miring.
Asahi sedikit mengerjap ketika kata2 informal yang dikeluarkan. Toh dia lebih muda darinya. Tp asahi harus menerimanya karena dia pemimpinnya sekarang.
Dia pacarnya jeongwoo, yang menghajar jaehyuk tempo hari.
—
Seseorang menyelinap masuk ke dalam selimut asahi yang tertidur dengan nyenyak. Menyelip diantara kasur dan pinggang asahi. Memeluknya dan membuat asahi terbangun. Ia tak bisa bergerak sekarang.
"J..jae?"
Nghh
Pria itu hanya bergumam. Bau alkohol ini sangat menyeruak tercium di hidung asahi. Asahi mencoba berontak dan melepaskan pelukan yang mengunci badannya dan menganggu tidurnya.
Ia melihat jaehyuk dengan wajah bahagianya sambil memejamkan mata setelah berhasil melepaskan eratan itu. Bau alkohol menyeruak pada kamarnya. Jaket yang masih ia pakai belum terlepas. Asahi menggeleng.
"Astagah mabok lagi ni orang"
Tp kali ini beda. Ia terlihat senang dan bahagia?
"Jae, lo mabok lagi ya?!" Tanya asahi sambil menggoyangkan tubuh yg tertidur pulas.
"Jeongwoo.. hehe jeongwoo.." gumam jaehyuk di sela senyumannya.
Asahi menghela nafas. Ia melihat jam dindingnya yang menunjukan pukul 3 pagi. Asahi beranjak melepaskan jaket dan aksesoris yang dipakai jaehyuk. Benar-benar bau club dan alkohol.
Pagi tiba, matahari menusuk mata jaehyuk dari jendela kamar asahi yang terbuka. Melihat sekeliling, mendapati asahi dengan headphone di telinganya, mengetik serius depan laptopnya yang membelakangi jaehyuk.
Ia memegang kepalanya yang pusing dan perlahan bangun. Pakaiannya sudah terganti.
"Sa.." pangil lirih jaehyuk.
Tentu gumaman itu tak terdengar oleh asahi.
"Asahi.." jaehyuk sambil menyentuh pundak asahi.
Asahi sedikit mengerjap karena kaget.
"Jae.. lo udh bangun?" Tanya asahi.
"Gue dateng kesini semalem?" Jaehyuk masih meyadarkan diri.
Asahi mengangguk.
"Gue seduhin sup dulu" asahi beranjak.
Ia mengambil sup instant di lemarinya. Menyeduhnya dengan air panas dan menunggunya sedikit hangat.
"Nih.."
"Sorry ya.. gue pasti ganggu lo tidur" jaehyuk sambil mengambil sup dari tangan asahi.
"Gapapa jae, masih untung lo ke kamar gue drpd ditemuin di pinggir jalan? Makin repot" Kekehan dari asahi.
Jaehyuk menunduk sambil menyuapi sup buatan asahi itu.
"Abis party semalem sama jeongwoo?" Tanya penasaran asahi yang wajahnya ngeledek.
"Hah? Eng..engga" bohong jaehyuk.
"Lo ngigo jeongwoo mulu"
"Masa?"
Asahi mengangguk.
"Gak ketauan sama pacarnya?" Lanjut ngeledek asahi membuat jaehyuk menatapnya.
"Apaansi sa"
"Ckck lagian lo udh kyk selingkuhan main backstreet2an"
"Gak backstreet emg gue sm jeongwoo gamau punya status"
"Ck aneh"
Drrt drrt
Tiba tiba ponsel asahi berbunyi sangat nyaring. Asahi mengangkatnya dan berdiri setelah menerima panggilan itu. Seperti terkejut dan segera bersiap2 untuk pergi.
"Mau kemana?" Tanya jaehyuk melihat asahi mengambil jaketnya dan memakai maskernya.
"Kerjaan"
"Lo kerja?"
"Baru hari pertama"
"Dimana?" Jaehyuk antusias.
"Kenalan yoshi hyung, udh ya gue cabut, tumbenan gue dipanggil ke kantornya" asahi keluar dari kamar kost asahi.
Jaehyuk hanya bisa terdiam. Entah mau senang atau sedih mendengar asahi sudah mendapat pekerjaan. Tapi hubungannya dengan yoshi. Ada hati yang belum rela kehilangan.
—
Note.
Kayaknya aku pengen ganti judul chapternya, wkwk jelek bgt kaga rapi
Masi enjoy dgn cerita gaksi? Wkwk
YOU ARE READING
It's Okay (Jaesahi)
FanfictionAsahi dan jaehyuk berteman sejak awal semester, tidak mungkin perasaan itu tidak muncul pada salah satunya. Tapi tak ada yang mau jujur pada perasaannya? "Gapapa katanya" Req @ teubaaa
Jaeeesahiii
Start from the beginning
